Diki Reandi adalah seorang anggota TNI AU Internasional, memiliki sikap dingin dan irit bicara. Ia berumur 28 tahun dan saat ini, ia dilibatkan untuk memecahkan permasalahan di masa lalu yang dimana semua berawal dari kekecawaan yang dialami oleh seorang pria bernama Kenzo Albert. Di tengah acara pernikahan bersama istrinya. Ia harus mengalami kehilangan yang mendalam. Wanita yang baru 1 menit menjadi istrinya meninggal di hadapannya. Keluarga beserta teman-temannya pun tewas di tempat dimana seharusnya menjadi kabar bahagia berubah menjadi kabar duka. "Tidakkkk!" teriak Kenzo saat mendapati tubuh istrinya tidak lengkap di hadapannya. Di sebuah mension mewah bermodel klasik, terlihat seorang wanita cantik tengah duduk di atas kursi dilengkapi dengan tangan dan kakinya diikat. "Kamu jahat!" teriak Dissa menatap wajah tampan Kenzo Albert. "Aku tidak peduli, bagaimana penilaian dirimu terhadap diriku, yang terpenting kau dilahirkan kembali hanya akulah berhak memilikimu. Aku akan membalas semua apa yang mereka perbuat terhadap kita dulu. Tunggu pemainanku!" ucap Kenzo dengan menatap tajam bak elang di hadapan Dissa Richard. "Berhenti! Jangan coba menyakiti adikku atau aku yang akan mematahkan kedua tanganmu," ancam Diki Reandi berlari menuju mereka. "Adik?" ucap Dissa binggung. "Kau bedebah! Berani sekali menculik istriku, kau tak berhak mengambil Dissa dariku. Kami saling mencintai," ucap Daniel berjalan di belakang Diki. "Aku mohon, lepaskan aku! Aku tahu kamu sebenarnya orang baik. Aku mengerti rasa sakit itu. Jangan biarkan orang jahat terlahir dari orang-orang baik yang tidak berdosa," ucap Dissa, berhasil menggetarkan hati kecil Kenzo. Tidak hanya itu saja, Diki yang dianggap sebagai anak yatim piatu pun bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Setelah pertemuan itu, Hidup Diki drastis berubah menjadi lebih baik. Namun, Mama kandungnya menginginkan Diki menikahi wanita pilihan hati mamanya. Akankah Diki menyelamatkan Dissa dari cengkeraman Kenzo? atau Dissa harus memilih Kenzo agar menyelamatkan orang-orang yang tidak bersalah?
View MoreDi sebuah bangunan mewah yang tak terawat dan dipenuhi beberapa barang rongsokan yang tak layak pakai. Disana, terlihat seorang pria yang mengenakan pakaian lengkap TNI AU. Pria itu bernama Diki Reandi adalah seorang anggota TNI AU internasional, memiliki sikap dingin dan irit bicara. Berkat, jiwa pantang menyerahnya untuk mendapatkan yang diinginkan ia harus berjuang mati-matian tanpa dukungan dari kedua orang tuanya. Diki berumur 28 tahun dan ia tinggal di apartemen sederhana tetapi ia cukup bersyukur untuk hidupnya yang dijalaninya.
Tap... Tap... Tap
Diki Reandi berjalan melewati lorong ruangan.
"Ketika aku masih kecil, aku pikir orang seperti apa aku ini tidak pantas dipilih dan dipercayai sepenuhnya untuk menjadi seorang TNI AU Internasional. Aku bukanlah berasal dari keluarga terpandang dan jangankan mendapatkan kasih sayang, aku tidak mengetahui siapa kedua orang tuaku?" kata Diki dalam hati.
Diki berdiri di hadapan sebuah mayat yang tertutupi oleh bungkusan kain.
Hahaha...
Mayat di sebelahnya bergerak. Diki menoleh ke arah mayat itu dan ia mengambil pistol yang berada di saku celananya.
Dor! Dor! Dor!
Tembakannya tepat mengenai sasaran.
"Aku tidak pernah berpikir hidupku seperti ini!" ucap Diki menatap fokus ke arah mayat yang ditembaknya.
***
Sebuah helikopter berjalan menelusuri awan malam yang gelap gulita.Disana, terlihat seorang pria sedang mengisi peluru pistolnya, ia menyiapkan berbagai keperluan untuk siap berperang.
"Jadi kamu Criss Ricardo, ahli dalam mayat hidup. Kau adalah pahlawan besar yang mungkin banyak membunuh," ucap Daniel.
Criss menoleh ke arah Daniel yang sedang duduk di sebelahnya. "Iya, Apakah kamu mempunyai seorang teman?" tanya Criss.
"Aku memiliki teman," jawab Daniel.
"Kamu memiliki keluarga?" tanya Criss.
"Iya, aku mempunyai seorang istri, kedua orang tua dan seorang adik," ucap Daniel.
"Kau tahu, ada perusahaan yang menciptakan sebuah virus, yang dapat mengubah manusia menjadi senjata biologis. Orang-orang seperti kau dan aku, temanmu, keluargamu. Suatu hari kamu dapat memilih untuk membunuh mereka atau kau dibunuh oleh mereka," jelas Criss.
'Dan itu tidak terdengar sangat heroik, bukan?" tanya Criss.
Daniel terdiam setelah mendengarkan semua penjelasannya. Ia berpikir sejenak semua ucapan dari Criss.
"Maaf," ucap Daniel dan dibalas anggukan oleh Criss.
"Kita telah mendekati target, jadi marilah kita pergi melalui semua persiapan kita, sehingga tidak ada kesalahan fatal," ucap Raka selaku panglima TNI AU.
"Tujuan kita adalah Kenzo Albert, ia ingin melakukan penyelundupan senjata internasional. Aku hanya memiliki senjata biasa," jelas Raka membuka aplikasi pendeteksi dari ponselnya.
"Ini adalah Kenzo Albert, ia melakukan bisnis, dimanapun ada konflik besar, ia memiliki senjata biologis yang mematikan," ucap Raka di hadapan semua rekan kerjanya.
Kini helikopter yang mereka tumpangi, telah mendarat di depan mension mewah tetapi sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.
Para TNI AU turun dari helikopter dan mengarahkan senjatanya di hadapan mension untuk berjaga-jaga mengamati keadaan disana.
Mereka berjalan mendekati mension "periksa komunikasi," ucap Criss melalui headset ponselnya.
"Tidak ada gerakan di luar sana dan bagikan menjadi 3 tim untuk masuk ke dalam sana," perintah Raka.
Mereka berlari ke arah pintu depan mension dan ia menyentuh pintu secara pelan-pelan.
"Ayo", ucap Criss mendobrak pintu di hadapannya.
Mereka berjalan masuk dan menelusuri setiap ruangan mension.
Criss menaiki anak tangga mension dan Ari membuka sebuah pintu kamar. Ternyata, disana merupakan ruang makan.
Criss berjalan masuk ke dalam kamar tidur. Disana, terlihat gelap dan hanya menyisakan sebuah penerangan dari pistolnya. Ia mengarahkan pistol ke semua tempat kamar.
Hari ini, telah menunjukkan pukul 03.00 dini hari,mereka terus melakukan aksinya.
Redi yang telah memasuki kamar tidur dan diikuti oleh dua rekan kerjanya. Ia menarik selimut di atas tempat tidur, disana hanyalah terlihat sebuah mobil remote mainan, ia mengambil mobil itu dan ternyata mobil itu bergerak. Mobil itu terus bergerak, ia mencari keberadaan seseorang yang sedang mengendalikan mobil remote itu.
Disana, terlihat sebuah anak kecil bersembunyi di belakang meja. Ia berjalan menunduk menuju mereka.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Redi seraya menatap seorang anak laki-laki yang bajunya dipenuhi oleh darah segar.
Ia mengangkat kepalanya dan menatap mereka. Ia langsung menyerang ketiga TNi itu tanpa ampun.
Dor! Dor!
Ternyata tembakannya tidak mengenai sasaran dan mereka terkena gigitan virus mematikan.
Criss yang mendengar semua suara tembakan itu, ia langsung memberikan aba-aba untuk pindah. Mereka berlari menuju tempat sumber suara itu.
Criss dan dua rekan kerjanya, masuk ke dalam kamar itu dan Angga mengambil mobil remote menuju tempat tidurnya. Ia terjatuh dan langsung ditarik masuk ke bawah tempat tidur.
Criss yang melihat Angga yang masuk ke dalam bawah tempat tidur langsung berjongkok dan mengarahkan pistol itu ke bawah tempat tidur.
Disana, ia melihat ada 2 mayat hidup yang sedang memangsa temannya. ia langsung menembak mereka tanpa ampun dan ia memposisikan diri untuk berdiri.
Criss menoleh ke arah belakang dan ternyata Bayu terkena gigitan oleh anak laki-laki. Ia melihat ada dua rekan kerja menjadi mayat hidup dan ia langsung mengarahkan tembakan menuju mereka.
Untunglah, ternyata Bayu terlepas dari gigitan dari anak kecil itu.
Mereka menatap anak kecil itu yang berdiri di hadapannya, "Tembak aku!" ucapnya.
segerombolan mayat hidup keluar dari tempat dan siap menyerang mereka, "Pindah!" perintah Criss.
Criss melempari bom tepat mengenai sasaran dan ia menutup cepat pintu kamarnya.
Dia melihat Bayu menahan rasa sakit di lengannya, ia siap mengarahkan pistol di hadapannya.
Dor! Dor! Dor!
***
Di sebuah ruang meja makan, terlihat 3 TNI AU berjalan menyelusuri ruangan tersebut.
Tiba-tiba, kaki Zack ditarik dari bawah dan ternyata ada seorang wanita merayap dan berhasil menarik kakinya. Ia spontan ikut terjatuh dan ikut tertarik.
Daren memberikan tembakan ke arah wanita itu dan ternyata ia tidak terkena tembakan.
2 rekan kerja lainnya berjalan menuju lokasi kejadian, ia melihat rekan kerjanya tewas mengenaskan di atas lantai. Ia mengarahkan tembakan menuju wanita yang tubuhnya tidak lengkap dan mereka berlari menuju sebuah ruangan. Ternyata, ruangan itu sudah disusun rapi oleh benang tajam dan mereka menghentikan langkah kakinya. Mereka menoleh dan merasakan ada sesuatu yang terlepas dari mereka. Kepalanya terlepas dari tubuhnya.dan tubuhnya terjatuh ditempat.
Disana, terlihat seorang pria sedang menatap tersenyum ke arah mereka.
Tetesan aliran darah segar membasahi lantai putih itu menjadi warna merah darah.
Pria itu berjalan keluar dari depan pintu.
Criss yang berlari ke lantai bawah menuju anak tangga. Ia melihat segerombolan warga telah menjadi mayat hidup. Ia menembaki warga yang berjalan mendekatinya dan ia berlari menuju lorong ruangan dan akhirnya ia melompati diri dari jendela kaca dan telat mendarat di belakang mension.
Criss mengisi peluru di pistolnya dan ia mengarahkan pistol itu menuju ke depan dan ternyata pistolnya ditahan oleh tangan seorang pria yang berdiri di sebelahnya.
Pria itu adalah Kenzo Albert yang menjadi sasaran utamanya dalam memecahkan persamaan itu.
Kenzo menatap intens ke arah Criss.
"Kenzo," ucap Criss dan ia langsung melayangkan pistol di hadapannya dan berhasil di tahan lagi oleh Kenzo. Terjadilah baku hantam, dengan lihaynya Kenzo mengalahkan Criss.
"Tapi aku tetap menginginkannya! Dan ingin sekali bertemu dan meminta pada Beri. Tapi, Kak Beri melarangku untuk pergi kekampus selama tiga hari." keluh Mini. "Kau tenang saja! Masalah Beri biar aku yang menanganinya," ucap Novi. "Besok aku yang akan meminta maaf kepada kamu sekaligus berterima kasih kepada kamu." "Benarkah?" tanya Mini, yang dijawab anggukan kepala oleh Novi. "Terima kasih Novi, aku sangat beruntung bisa memiliki sahabat sepertimu." tubuh mini memeluk Novi. "Aku juga beruntung memiliki sahabat sepertimu." balas Novi, dengan tersenyum. Sementara itu dari kejauhan, Pak Lang menatap pada Nona Mini dan Nona Novi yang sedang berbicara.Dengan tersenyum, Pak Lang langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya kepada Nyonya Dila. Karena sudah menjadi tugas Pak Lang untuk melaporkan segala sesuatu yang terjadi dimansion utama tanpa ada yang disembunyikan. keesokan harinya, seperti yang sudah terlihat Novi kepada Mini. Saat ini Novi sudah
Akhirnya Mini dan Rangga pulang ke mension dan sepertinya dewa Fortuna tidak berpihak pada Rangga. Perlahan Mini membuka pintu kamar mandi, sambil menyembunyikan tubuhnya dibalik pintu. Sebab, ia merasa malu dengan tubuhnya yang tidak mengenakan apa pun. "Kak, aku menstruasi."lirih Mini. "Menstruasi?"tanya Rangga sambil berfikir dan langsung menepuk keningnya saat sadar apa dari kata menstruasi. "Kenapa sekarang harus keluar? Apa tidak bisa dihentikan dulu?"keluh Rangga menatap kearah miliknya yang masih berdiri tegak karena belum tersalurkan sama sekali. "Dihentikan? Memangnya air yang bisa dihentikan!" Sungut Mini.*** Mension Keluarga Richard. Novi yang baru pulang dari kantor bersama Diki, langsung ditarik oleh Mini kehalaman belakang mansion. Mini sudah tidak sabar untuk menceritakan semua yang terjadi pada hari ini. Dari sejak kejadian dikampus, sa
keesokan harinya. Rencana yang sudah disusun rapi dari kemarin oleh Diki, Novi, Mini dan Beri langsung dijalankan oleh Beri dan juga Mini. Di area kampus, mereka selalu jalan berdua. Membuat semua mahasiswa yang lain ikut iri dengan wanita Beri yang bisa jalan bersama blasteran secantik Mini. Sedangkan Beri yang selalu bercita-cita memiliki seorang istri blesteran agar bisa mengubah keturunannya, merasa sangat bahagia dekat dengan Mini. Walaupun kedekatan mereka hanya karena sebuah misi, tapi Beri berusaha untuk menjadi teman dan sahabat yang baik untuk Mini. Sementara itu diperusahaan Dimitri. Rend. Rangga kembali mendapatkan informasi dan foto-foto Mini dengan seorang pria. "Ini kan pria yang kemarin?" gumam Rangga menatap foto Mini bersama Beri yang sedang duduk di kursi taman kampus. Rangga terdiam sewaktu-waktu dan langsung meletakan ponselnya. Ada perasaan marah dalam diri Rangga saat melihat Mini kembali dekat dengan pria yan
Kafe Buaya DaratSetelah sempat mengunjungi halaman parkir kampus. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke cafe Buaya Darat yang berada di jalan JI. Senopati yang tidak jauh dari tempat kampus tersebut. Mereka berempati berbicara dengan sangat serius, terutama Novi yang sangat bersemangat untuk menjalankan misi yang ada di kepalanya. "Jadi, bagaimana Ber?" tanya Novi. "Kau mau membantu Mini?" pinta Novi dengan wajah yang penuh harap. Beri menatap kearah Novi dan Mini secara bergantian, lalu menghela nafasnya dengan berat. "Kenapa setiap kali bertemu denganmu, aku selalu dimintai tolong!" gumam Beru dengan menggarukan kepalanya yang tidak gatal. "Tapi Nov, kalau pun Beri mau membantuku untuk membuat Kak Rangga cemburu. Bagaimana caranya?" tanya Mini. "Kita tidak boleh membawa orang luar kedalam mansion utama? Lalu, bagaimana bisa Kak Rangga melihatku dengan Beri?" tanya Mini dengan mengerutkan kening
Tiga hari kemudian. Novi yang diperbolehkan untuk ikut kekampus Mini, merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa terbebas dan tidak berada didekat Diki. Namun rasa bahagia itu lenyap seketika saat Novi memasuki mobil yang ternyata sudah ada Diki yang duduk di kursi penumpang dengan gaya coolnya. "Aku kira kau tidak ikut bersama kami!" gerutu Novi pada Diki, sambil menatap malas menjnu suaminya terlihat datar tanpa ekspresi apa pun. Sementara Mini sudah duduk didepan bersama dengan Leo yang menyetir mobil. "Mana mungkin aku membiarkan istri tercintaku pergi sendirian!" Dafa menatap kearah Novi dengan seringai licin diwajahnya."Kau itu tidak bisa membedakannya ya! Mana yang pergi sendiri? Mana yang pergi berdua? Aku kan pergi bersama Mini!" protes Mini dengan mengerucutkan keinginannya. "Sayang kau jangan protes! Atau kita akan pergi ke kantorku saja!" ancam Diki. "lya... Iya. Tapi kau tunggu di mobil! Jangan
"Ah iya, boleh aku minta susu hangat." pinta Novi. "Susu hangat?" tanya Pak Lang dengan tatapan heran karena setahu Pak Lang, Nona Novi tidak suka susu. "Pak Lang!" seru Novi. "Baik Nona." Pak Lang langsung berjalan kedapur. "Aman." Novi mengusap punggungnya,l dan bersiap kembali untuk menguping. "Apa mereka sudah tidur ya?" gumam Novi karena dari tadi tidak mendengar apapun dan dari arah belakang, Novi merasa bahunya di tepuk oleh seseorang. "Taruh saja di meja Pak," ujar Novi tanpa menengok kearah belakang. Namun bahunya kembali ditepuk dari belakang. Membuat Novi merasa sangat kesal. "Aku sudah bilang taruh saja di --" Novi langsung terdiam saat melihat orang itu yang menepuk bahunya adalah Diki. "Sayang." Novi langsung tertawa dengan kaku. "Sedang apa kau disini?" tanya Diki dengan dingin. "Aku... Aku sedang menguping." jawab Novi sambil berl
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments