Share

Bab 34.A

bab 34.A MS

"Ibu teh bingung mau persen apa, takut kemahalan Eneng aja yang milih ya." Bu Nendah merasa tak enak diberikannya lagi selembar buku menu itu ke Naura.

"Ibu suka daging panggang apa rebus?"

"Dua-duanya." Bu Nendah terkekeh.

"Ya udah aku pesenin ya."

"Pilih yang murah aja, Neng."

Naura hanya tersenyum menanggapi kepolosan ibunya.

Jangankan daging, raganya pun sanggup ia berikan untuk sang ibu.

"Oh ya, Neng, tempat ini teh Bagus pisan, Ibu berasa mimpi ada di sini, dulu Ibu ga jauh dari kebun dan sawah." Bu Nendah terkekeh.

Tak terbayangkan akan menikmati hidup mewah, hatinya tak henti merasa bersyukur, ternyata dibalik kehidupan pahit yang ia rasakan selama bertahun-tahun berbuah manis diakhir hidupnya.

Mengingat masa lalu hati Bu Nendah kembali merasa perih, masa-masa yang kelam itu sukses membuat matanya sedikit berkaca-kaca, begitu banyak waktu berharga yang terbuang sia-sia.

"Abis ngapain sih, Mas?" tanya Naura. Ia melihat raut wajah suaminya berbeda.

"Ada urusan sedik
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status