Share

Baju Pengantin

Aku hanya diam, ‘tak menimpali perkataannya. Aku bergegas menuju kamar untuk menidurkan Neli, lalu kembali ke depan, mengambil alih Nela yang berada dalam gendongan Pak Hasan.

“Terima kasih, Pak. Terima kasih juga untuk liburan hari ini.”  Aku tidak mempersilakan Pak Hasan masuk ke dalam. Aku takut akan timbul fitnah kalau ada tetangga yang melihat.

“Jangan berterima kasih. Justru aku bahagia saat bersama kalian. Rei, pertimbangkanlah permintaanku. Aku akan menunggumu, hingga kau siap untuk kembali menikah. Aku pulang dulu. Assalamualaikum.”

Tanpa menunggu jawabanku, Pak Hasan berjalan menuju mobilnya. Aku pun masuk ke dalam.

***

Selesai mandi dan Salat Isya, aku merebahkan diri di samping Nela dan Neli.

Pernyataan Pak Hasan terus saja berputar di pikiranku. Aku bingung harus memberi jawaban apa padanya. Dia memang pria yang baik dan penuh tanggung jawab. Namun, hatiku masih ragu untuk memulai cinta yang baru.

***
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status