Share

Mimpi Buruk Icha

Alarm pagi sudah berbunyi sejak beberapa waktu yang lalu, suasana di kamar sudah semakin panas. Aldy merasakan keram hebat di tangan kirinya, dia mencoba untuk membuka matanya dan dilihatnya cahaya matahari sudah masuk menembus kaca jendela kamar. Aldy sedikit mendengus karena dia tahu kalau ini sudah lewat terlalu jauh dari jam bangun dia biasanya.

Dipandanginya Icha yang masih terlelap di hadapannya, dia tidur dengan berbantal tangan Aldy semalaman. Wajahnya tampak manis ketika dilihat dari jarak yang sangat dekat, sekilas bahkan terlihat seperti anak-anak.

Aldy mengusap pelan rambut Icha dengan tangannya, “Istriku bangun,” bisiknya lirih, tapi Icha hanya sedikit menggerakan kepalanya. Aldy menyentuh pipi Icha dan memainkan jari telunjuknya di wajah istrinya itu.

Icha masih belum mau bangun, dia menangkap tangan Aldy lalu menggenggamnya.

“Kamu ambil libur aja hari ini,” Icha membenarkan posisi kepalanya dan menjadi semakin dekat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status