Share

bab 5

Auteur: Tiga djati
last update Dernière mise à jour: 2025-12-09 07:21:10

Dia percaya lagi...

Demi membalas dendam Han Mubai, dia berpura-pura tunduk pada Qin Feiling.

Namun, saat dia lengah, dia menikam dadanya dengan belati.

Membunuh Kaisar adalah kejahatan besar yang akan mengakibatkan pemusnahan sembilan generasi keluarganya.

Naik di harem maupun di pengadilan Istana, semua orang ingin menghabisinya.

Namun, Qin Feiling mempertaruhkan segalanya untuk melindunginya.

Semua orang memakinya sebagai wanita penggoda dan menghancurkan negara.

Kemudian, Zhou Shiya membawakannya sebuah anggur beracun dan berkata, "Ini adalah hadiah dari Kaisar untukmu."

Setelah gagal membunuh Qin Feiling, dia kehilangan semua keinginan untuk hidup.

Tanpa perlawanan, tanpa emosi, dia meminum anggur beracun itu.

Namun, dia tidak mati.

Ketika dia sadar kembali, tangannya terbelenggu, dan dia dikurung dalam kamar tidur Kaisar.

Qin Feiling menyikasanya siang dan malam.

Penderitaan itu seperti cap abadi di jiwanya, terus menjeratnya, hingga dia tidak bisa melupakan pria itu, entah dalam hidup maupun mati.

Dia membencinya sepenuh hati.

Tapi yang tak pernah dia duga, pria yang paling dia benci di dunia, akhirnya mati demi dirinya.

Setelah Qin Feiling meninggal, Zhou Shiya akhirnya menunjukkan kebengisannya.

Dia memotong keempat anggota tubuhnya, memasukkannya ke dalam guci porselen, manjadikannya manusia tanpa tangan dan kaki.

Dia tak bisa berbicara, tak bisa melihat, tetapi tetap dibiarkan memiliki sepasang telinga untuk mendengar!

Saat itulah Zhou Shiya mengungkapkan semua kebenaran.

Dia berkata bahwa saat membawanya masuk ke Istana, anggur yang diminumnya telah diberi obat. Qin Feiling juga telah diberi obat, itulah sebabnya dia kehilangan kendali dan merenggut kehormatannya.

Dia berkata bahwa dirinya mandul sejak lahir.

Dia telah mencoba segala cara, tetapi tetap tidak bisa mengandung anak Kaisar.

Demi mempertahankan posisinya sebagai Permaisuri dan menjaga hati Kaisar tetap disisinya, dia terpaksa menggunakan rahim orang lain.

Zhou Shiya telah merencanakan segalanya sejak awal.

Dia memanipulasi perasaan Zhou Lingge terhadap Han Mubai, mengendalikannya sepenuhnya, membuatnya melakukan begitu banyak kebodohan.

Pada akhirnya. Dia membenci orang yang salah.

Setelah hidupnya dihabiskan hanya untuk menjadi bidak dalam permainan orang lain. Bahkan anak kandungnya sendiri, akhirnya diakui sebagai anak yang dikandung Zhou Shiya selama sepuluh bulan.

Sejak awal, kehamilan Zhou Shiya adalah kebohongan belaka!

Saat mengingat semua yang terjadi di kehidupan sebelumnya, Zhou Lingge menggigit bibirnya dengan keras.

Tangannya gemetar tak terkendali, dan tubuhnya dipenuhi kebencian yang hampir meledak.

Qin Feiling, yang memeluknya erat, menyadari perubahan dalam tubuhnya.

Dia mengerutkan kening.

"Kamu kedinginan?"

Hidung Zhou Lingge terasa panas, air mata nyaris tumpah. Dia menahan sekuat tenaga.

Tanpa sadar, dia mengubur wajahnya di dadanya.

Gerakan kecil itu tampak begitu rapuh dan penuh ketergantungan.

Seolah-olah dia adalah seekor anak kucing yang tersesat, hanya bisa berlindung di dada pria itu.

Tatapan dingin dan hati beku Qin Feiling seketika runtuh.

Dia menendang kaki Kasim kepercayaannya, Kasim Liu. "Mana tandu kekaisaran yang aku perintahkan untuk dipersiapkan?"

Kasim Liu pantatnya yang sakit, lalu segera menunjuk ke tandu yang telah dibawa oleh para pelayan istana.

"Sudah datang, Yang Mulia Kaisar, sudah datang!"

Qin Feiling langsung menggendong Zhou Lingge naik ke tandu kekaisaran.

Dia memeluk erat tubuh mungilnya, menenangkan dengan suara rendah yang penuh dominasi.

"Jangan takut, ada aku disini."

Kasim Liu menatap mereka dengan perasaan bercampur aduk.

Baginda selalu dikenal sebagai pria yang dingin dan tidak tertarik pada wanita.

Namun, kini dia menunjukkan kelembutan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sepertinya kehadiran Jiapin akan mengubah seluruh Harem ini.

Kasim Liu mengangkat kepalanya, menatap Istana Fengluan yang megah di kejauhan. Kasim Liu menggelengkan kepalanya.

Permaisuri benar-benar telah menggali lubang besar untuk dirinya sendiri kali ini!

Akankah dia menyesalinya nanti?

***

Zhou Lingge dibawa langsung ke dalam kamar tidur Kaisar_Aula Wolong oleh Qin Feiling.

Kasim Liu mengikuti dari belakang. Beberapa kali ingin mengatakan sesuatu untuk menghentikan Kaisar.

Aula Wolong adalah kamar tidur Kaisar.

Selain Permaisuri, tidak ada selir yang diizinkan melangkah ke tempat ini!

Namun, Kaisar justru menggendong Zhou Lingge masuk tanpa ragu.

Dia ingin mengingatkan, tetapi tidak berani menyinggung perasaan Kaisar.

Tak disangka, tiba-tiba seorang pelayan nekat berlutut di hadapan Qin Feiling.

"Yang Mulia, sesuai aturan istana, tidak ada selir yang diperbolehkan memasuki Aula Wolongselain Permaisuri."

Tatapan Qin Feiling langsung membeku, dingin dan tajam.

Dia menatap pelayan itu seolah melihat bangkai yang sudah mati.

"Pergi!"

Pelayan itu gemetar, tetapi tetap mengangkat kepalanya dan berkata dengan suara bergetar. "Hamba hanya ingin melindungi reputasi Yang Mulia, agar tidak menjadi Kaisar yang lalim."

Kasim Liu menahan napas, matanya membelalak.

Gila!

Pelayan ini benar-benar mencari mati!

Kaisar paling benci orang yang menentang kehendaknya!

Qin Feiling tertawa dingin.

"Pengawal!"

"Seret dia keluar."

Pelayan itu terkejut luar biasa, matanya membulat penuh ketidakpercayaan.

"Yang Mulia! Hamba hanya memikirkan kehormatan Yang Mulia!"

Qin Feiling menggertakkan giginya.

"Seret dia keluar, dan pukul hingga mati."

Aura pembunuh dalam suaranya begitu kuat, membuat udara di sekitar seolah membeku.

Dia adalah Kaisar. Sang penguasa Langit .

Siapapun yang berani menyentuh batas kekuasaannya harus mati!

Kasim Liu tidak berani ragu.

Dia segera melambaikan tangan, memberi isyarat pada para pengawal.

Para pengawal segera menyeret pelayan itu keluar.

Pelayan itu berteriak ketakutan, tidak menyangka hanya karena satu kalimat, dia dijatuhi hukuman mati!

Namun, Qin Feiling tidak sedikitpun menunjukkan belas kasihan.

***

Zhou Lingge menggigil halus.

Qin Feiling menundukkan kepalanya, menatapnya dengan dingin.

"Apa? Kamu merasa aku terlalu kejam?"

Zhou Lingge segera menggelengkan kepalanya.

Jika ini adalah kehidupan sebelumnya, mungkin dia akan merasa kasihan dan mencoba membela pelayan itu.

Namun kini, dia tidak lagi memiliki hati yang lemah dan bodoh.

Dulu, dia selalu lembut dan pemaaf, selalu berusaha bersikap baik pada semua orang.

Namun, apa yang dia dapatkan?

Kehidupan yang lebih buruk dari pada kematian!

Dia dipotong anggota tubuhnya, dijadikan manusia tanpa tangan dan kaki. Bahkan kematianpun menjadi kemewahan yang tak bisa dia dapatkan.

Saat dia jatuh ke dalam neraka, tidak ada seorangpun yang mengulurkan tangan untuk menyelamatkannya!

Jadi mengapa sekarang dia harus peduli pada orang lain?

Dia tidak akan lagi memiliki belas kasihan yang bodoh.

Jika orang baik tidak berumur panjang, sementara orang jahat bertahan selama ratusan tahun, maka dia tidak akan lagi menjadi orang baik!

Dikehidupan ini, dia akan hidup lama, naik ke puncak kekuasaan dan menginjak semua yang telah menyakitinya!

Zhou Lingge menyembunyikan kilatan kebencian dimatanya.

Dia menggigit bibir, lalu berkata pelan.

"Hamba hanya merasa sedikit kedinginan."

Qin Feiling mengarahkan tatapannya ke leher Zhou Lingge.

Dia melihat jejak merah kebiruan yang tersebar di kulitnya yang putih seperti salju.

Pandangannya menggelap.

Tanpa berkata apa-apa, dia menggendongnya masuk ke dalam ruangan.

Dia memerintahkan para pelayan menyiapkan air hangat dan pakaian bersih.

Kasim Liu bergerak cepat, dan dalam waktu singkat semuanya telah siap.

Qin Feiling melepas mantel tebal yang membungkus Zhou Lingge, lalu meletakkannya di dalam bak mandi yang mengepul dengan uap hangat.

Pakaian tipisnya langsung basah, menempel erat di tubuhnya.

Zhou Lingge segera menutup dadanya dengan kedua tangan.

Rambut panjangnya yang hitam jatuh jatuh di bahunya yang seputih salju.

Wajahnya memerah akibat uap panas, matanya menunduk dengan malu.

Dia tampak seperti peri yang menggoda, penuh pesona yang membuat siapapun terjerat.

Keindahannya bagaikan racun yang mematikan.

Qin Feiling menelan ludah, tenggorokannya bergerak naik turun.

Mata gelapnya berubah merah, dipenuhi dengan bara api yang menyala-nyala.

Dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.

Dia melangkah ke dalam bak mandi, langsung merengkuhnya erat ke dalam pelukannya.

Lengan kekarnya menekan tubuh mungilnya ke dadanya yang panas.

Dengan suara serak yang mengandung gairah yang membara, dia berbisik di telinganya. "Kamu adalah hadiah paling indah yang diberikan surga untukku."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 9

    Qing Ying menutupi pipinya, tak percaya Zhou Lingge benar-benar menamparnya. "Uuh... kau... kau benar-benar menamparku? Kita sudah bertahun-tahun menjalin hubungan. Bagaimana bisa kau berubah wajah hanya karena sekarang kau hidup mewah?" "Aku sudah memperlakukanmu begitu baik, kenapa kau membalasnya dengan penghianatan seperti ini?" Hah, bertahun-tahun hubungan? Berbuat baik? Omong kosong. Yang selalu tulus adalah Zhou Lingge.bIa telah mencurahkan segalanya untuk Qing Ying. Apapun yang ia punya, selalu dibagi. Bahkan tak pernah memperlakukan Qing Ying sebagai pelayan. Tapi karena kebaikannya itulah, Qing Ying mulai merasa bisa mengendalikan Zhou Lingge, seolah ia hanyalah layang-layang yang talinya ada di tangannya. Dengan dalih persahabatan, Qing Ying memanipulasinya bertahun-tahun , diam-diam bersekongkol dengan Zhou Shiya, dan berusaha menghancurkan hidupnya sepenuhnya! Plak! Zhou Lingge kembali melayangkan tamparan. Ingatan akan kehidupan sebelumnya membuatny

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 8

    Dia harus mencari beberapa orang tangguh! Kalau tidak, jika harus memukul orang sendiri, betapa capeknya dia? Baru saja menampar dua kali, tangannya masih terasa nyeri sampai sekarang. Dia menunduk menatap tangannya_ hmmm... ternyata bengkak. Saat Zhou Lingge sedang melamun, siapa sangka Qiao'er tiba-tiba berlutut, memegangi lengan bajunya, lalu dengan hati-hati mulai mengusap noda darah di sepatu bordirnya. Mata Zhou Lingge sedikit bergetar, ia memandangi Qiao'er dengan tatapan terkejut. Lalu, ia tersenyum. Anak ini bisa diajari, Qiao'er ini benar-benar bibit yang bagus. "Mulai sekarang ikutlah denganku. Selama kau setia dan setulus hati, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk." Qiao'er langsung mengangguk dengan mata berkaca-kaca karena haru. Dia bukan orang bodoh dengan betapa disayanginya Selir Jiapain sekarang, para selir lain di istana pasti tak ada yang bisa menyainginya dalam waktu dekat. Bisa melayani di sisi Selir Jiapin, itu sudah seperti berkah d

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 7

    Tandupun dipaksa berhenti. Zhou Lingge mengangkat alis, menatap Selir Liu yang arogan dan kejam. Ia masih ingat wanita ini. Di kehidupan sebelumnya, masa kehamilan Selir Liu dan Zhou Shiya hampir bersamaan. Ayahnya menjabat sebagai Menteri Keuangan. Karena status bangsawannya serta sedang mengandung, ia merasa tinggi diri dan berbuat semena-mena. Selama masa kehamilannya, entah berapa banyak selir yang telah ia singgung dan rendahkan. Bahkan beberapa pelayan di Istananya sendiri pernah ia siksa hingga tewas. Pernah suatu kali, Selir Liu membawa orang-orang menyerbu kediamannya persis seperti sekarang, memaksa Zhou Lingge untuk berlutut dan menyembah. Saat itu, ia juga tengah hamil besar, dan karena disiksa oleh Selir Liu, ia sampai mengalami pendarahan hampir keguguran. Zhou Shiya tahu kejadian itu, tapi hanya memberi sedikit penghiburan dan tak memberikan hukuman berarti, akhirnya dibiarkan bergitu saja. Namun, dendam itu telah lama ia simpan dalam hati. Penghinaan dan

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 6

    Mata Zhou Lingge di penuhi kepanikan, ia menatap Qin Feiling dengan bingung dan tak tahu harus berkata apa. Jari-jari Qin Feiling perlahan menyentuh dan membelai kedua matanya yang menggoda luar biasa itu. "Mata ini ... Sungguh indah." Ciumannya mendarat lembut, menyusuri kontur wajahnya, terus turun perlahan. Desah lembut terdengar berulang kali, napasnya terengah. Ia gelisah dan bingung... satu persatu adegan masa lalu, saat ia di rantai oleh pria ini, kembali mengisi benaknya. Ia merasa takut, dan tanpa sadar mendorong dada telanjang dan panas itu. "Tidak... Jangan..." Mata Qin Feiling memerah, ia mencengkeram erat pergelangan tangannya. Suara dinginnya menggema, "Kenapa? Tidak rela lagi?" "Kau sudah bersedia menjadi selir Jiapinku... Sekarang kau tak punya hal menolak." "Meski kau menyesal...aku tidak akan memberimu kesempatan untuk menyesal. Meski harus dengan rantai, aku akan mengikatmu di sisiku seumur hidup. Aku... tidak akan pernah melepaskanmu..." S

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 5

    Dia percaya lagi... Demi membalas dendam Han Mubai, dia berpura-pura tunduk pada Qin Feiling. Namun, saat dia lengah, dia menikam dadanya dengan belati. Membunuh Kaisar adalah kejahatan besar yang akan mengakibatkan pemusnahan sembilan generasi keluarganya. Naik di harem maupun di pengadilan Istana, semua orang ingin menghabisinya. Namun, Qin Feiling mempertaruhkan segalanya untuk melindunginya. Semua orang memakinya sebagai wanita penggoda dan menghancurkan negara. Kemudian, Zhou Shiya membawakannya sebuah anggur beracun dan berkata, "Ini adalah hadiah dari Kaisar untukmu." Setelah gagal membunuh Qin Feiling, dia kehilangan semua keinginan untuk hidup. Tanpa perlawanan, tanpa emosi, dia meminum anggur beracun itu. Namun, dia tidak mati. Ketika dia sadar kembali, tangannya terbelenggu, dan dia dikurung dalam kamar tidur Kaisar. Qin Feiling menyikasanya siang dan malam. Penderitaan itu seperti cap abadi di jiwanya, terus menjeratnya, hingga dia tidak bisa melu

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 4

    Tatapan Zhou Shiya tertuju pada Zhou Lingge. Sementara itu, lengar sang Kaisar yang memeluk Zhou Lingge tiba-tiba mengeratkan pelukannya. Tatapan dingin dan berbahaya dari Qin Feiling menyapu tubuh Zhou Lingge. Tubuh Zhou Lingge gemetar halus. Bulu matanya bergetar. Ketakutan yang terukir dalam ingatannya kembali menghantuinya. Hanya dengan menutup mata, dia bisa melihat bayangan dirinya yang dulu, terbelenggu rantai besi. Dia tahu dengan pasti_jika dia mengatakan tidak, pria ini pasti akan melahapnya hidup-hidup! Dikehidupan sebelumnya, dia sudah berkali-kalu merasakan betapa mengerikannya obsesi dan rasa kepemilikan pria ini. Zhou Shiya melihat ketakutan di mata Zhou Lingge dan merasa lega. Dia memanfaatkan momen itu dan menekan lebih keras. "Adik, jika kamu tidak mau ... aku yakin Kaisar tidak akan memaksamu... Kamu bisa_" Namun, sebelum Zhou Shiya bisa menyelesaikan kata-katanya, Zhou Lingge mengepalkan tangannya erat-erat, lalu mengangkat kepalanya. Dia me

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status