Share

Bab 3

Author: Ashana
Amanda belum sempat menolak, Ricky sudah menarik tangannya dan membawanya masuk ke mobil.

Mobil berhenti di depan sebuah klub mewah. Setelah turun, Ricky berjalan mengitari mobil untuk membukakan pintu bagi Amanda.

Amanda menatapnya sejenak, tidak berkata apa-apa, hanya diam dan turun dari mobil.

Begitu masuk ke dalam klub, mata Amanda langsung tertuju pada satu sosok yang sangat dikenalnya.

Luna.

Dia mengenakan gaun putih, rambut panjang terurai, tersenyum lembut, berdiri di tengah kerumunan, tertawa dan mengobrol santai dengan beberapa temannya.

Luna adalah teman masa kecil Ricky. Meski mereka tumbuh besar bersama, selama bertahun-tahun menjalin hubungan, Amanda tidak pernah merasa mereka memiliki kedekatan apa pun.

Jadi dia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau ternyata Ricky menyukai Luna.

Ketika Luna melihat mereka datang sambil bergandengan tangan, sorot matanya yang mengandung senyum ambigu seolah mengatakan, dia tahu tentang 99 kali balas dendam itu.

Amanda tiba-tiba merasa sulit bernapas.

Ricky tampaknya juga menyadari keberadaan Luna. Jari-jarinya menegang sesaat, lalu perlahan melepaskan genggamannya dari tangan Amanda.

Dia memiringkan tubuhnya dan berbisik pada Amanda, "Aku keluar sebentar untuk telepon. Kamu nikmati saja acaranya dulu, nanti aku kembali."

Amanda hanya berdiri di tempat, memandangi punggung Ricky yang menjauh dan dingin menjalar di dadanya.

Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Luna sudah melangkah anggun, mengikuti jejak Ricky dari belakang.

Dua bayangan itu, satu di depan dan satu di belakang, menghilang di tikungan lorong klub.

Amanda tidak sempat memikirkan apa yang mereka lakukan di luar, karena tidak lama kemudian, dia dikerumuni oleh beberapa teman Ricky.

"Kakak Ipar, mari minum!" seru mereka sambil menyodorkan segelas minuman padanya dengan senyum lebar.

Amanda menggeleng, "Aku tidak bisa minum."

"Jangan bikin suasana jadi canggung, cuma satu gelas, tidak apa-apa!" Tanpa memberinya kesempatan menolak, mereka menyelipkan gelas itu ke tangannya, lalu mendorongnya ke depan.

Amanda mencoba melepaskan diri dan menjauh, tapi salah satu dari mereka tiba-tiba mendorongnya cukup keras.

"Ah!"

Amanda berteriak, kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke kolam renang di sebelahnya.

Air yang dingin menenggelamkan tubuhnya.

Dia tidak bisa berenang. Tangan dan kakinya bergerak panik, namun semakin tenggelam.

Air masuk ke hidung dan mulutnya, membuatnya tersedak dan hampir tidak bisa bernapas.

Kesadarannya mulai memudar, pandangannya menggelap dan akhirnya pingsan.

Saat Amanda membuka mata lagi, dia mendapati dirinya terbaring di kamar yang familier. Kepalanya terasa berat, tubuhnya panas seperti terbakar.

Dengan susah payah, dia membuka mata dan melihat Ricky duduk di tepi ranjang, membawa segelas air dan beberapa butir obat.

"Kamu demam, minum obat dulu." Suara Ricky terdengar dalam dan penuh perhatian.

Amanda yang masih setengah sadar, mengambil obat itu dan menelannya.

Sebelum sempat berpikir banyak, dia merasa tenggorokannya kering dan tubuhnya seperti kehilangan seluruh energi.

Dia memejamkan mata, berniat tidur lagi, tapi suhu tubuhnya justru makin tinggi, seperti ada yang menyala dari dalam.

Entah berapa lama waktu berlalu, akhirnya dia terbangun lagi dan menyadari Ricky sudah tidak ada di kamar.

Dengan sekuat tenaga, Amanda duduk dan meraba dahinya, tubuhnya sangat panasnya.

Dia tahu, dia tidak bisa menunda lagi dan harus ke rumah sakit.Dengan tubuh lemas dan berat, Amanda memaksakan diri pergi ke rumah sakit.

Setelah diberi infus, demamnya baru sedikit mereda.

Setelah memeriksa kondisinya, dokter pun berkata dengan ekspresi serius, "Untung kamu datang lebih cepat. Kalau terlambat sedikit lagi, bisa jadi kamu terkena pneumonia."

Amanda bersandar lemah di ranjang, suaranya serak, "Dokter, aku sudah minum obat. Kenapa malah semakin parah?"

Dokter tampak terkejut, lalu bertanya, "Obat apa yang kamu minum?"

Amanda mengeluarkan botol kecil dari sakunya dan menyerahkannya pada dokter, "Obat anti radang dari pacarku."

Dokter membuka botol itu dan wajahnya langsung berubah serius, "Ini bukan obat anti radang. Botolnya memang botol obat anti radang, tapi isinya cuma permen, tidak punya efek apa-apa. Justru bisa membahayakan karena bikin kamu terlambat ditangani."

Jantung Amanda bergetar, ujung jari-jarinya mulai gemetar.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar hebat.

Dengan sisa tenaga, dia mengangkat dan melihat layar.

Serangkaian pesan masuk dari teman-teman Ricky.

[Hahaha, balas dendam ke-97 berhasil!]

[Ide dari siapa itu, benar-benar jenius banget. Pertama, kita tidak sengaja mendorongnya ke kolam, terus Kak Ricky mengganti obatnya. Sekarang dia pasti sangat menderita.]

Lalu satu pesan panik menyusul.

[Sial! Kamu salah kirim grup! Amanda juga ada di grup ini!]

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 23

    Sebaliknya, Ricky yang berada di samping Amanda tampak sangat gugup.Dia tidak pernah membayangkan akan ada hari di mana dia menikahi Amanda.Setelah Amanda "mati", dia bahkan sempat berpikir untuk menggelar pernikahan dengan abu jenazah Amanda.Namun, tekanan Keluarga Mandos akhirnya membuat Ricky mengubur pikiran tersebut.Sekarang, impiannya menjadi kenyataan. Dia akhirnya bisa menikahi wanita yang telah lama menyukainya dan dia juga sangat mencintainya.Di masa depan, dia berjanji akan memperlakukannya dengan baik, tidak akan pernah mengecewakannya.Ketika pembawa acara mulai berbicara, Amanda dan Ricky saling bertukar kata-kata yang harus mereka sampaikan.Harusnya Amanda yang pertama, tapi kali ini dia justru menyerahkan mikrofon pada Ricky.Ricky telah berbicara di depan umum ribuan kali, namun tidak ada yang lebih membuatnya gugup dari kali ini.Meskipun dia sudah menyiapkan pidatonya, saat waktunya tiba, satu-satunya kata yang bisa dia ingat adalah satu kalimat sederhana."Ama

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 22

    Keluarga Monopo memiliki sepasang putri kembar. Sang kakak, Luna, terkenal dengan sifatnya yang arogan dan suka menindas yang lebih lemah.Sedangkan adiknya sangat tenang dan terkontrol, hanya menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.Awalnya, Keluarga Monopo menaruh seluruh harapan mereka pada Luna.Namun, mereka tidak pernah menyangka kalau Luna justru terjebak dalam hubungan dengan Ricky, seorang penggila cinta yang bahkan sering membuat kekacauan demi Ricky.Keluarga Monopo kemudian memberikan semua sumber daya terbaik mereka pada adiknya, Anya.Sejak usia 16 tahun, Anya dikirim ke Negara Merikana untuk mendapatkan pendidikan elit.Keluarga Monopo berencana agar dia bisa mengambil alih seluruh bisnis keluarga pada usia 30 tahun.Untuk tujuan itu, Anya tidak pernah kembali ke dalam negeri.Itulah alasan mengapa Amanda tidak pernah mendengar namanya.Hingga kali ini, setelah Luna dikirim ke penjara oleh Ricky, Keluarga Monopo terkena dampak serangan dari Keluarga Mandos dan An

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 21

    Selama sebulan terakhir, Amanda tidak pernah berhenti berpikir untuk melarikan diri.Namun, Ricky seperti memiliki pelacak di tubuhnya, ke mana pun dia pergi, Ricky selalu berhasil menemukannya.Bahkan untuk memberinya pelajaran, Ricky memutuskan untuk menghentikan pekerjaan Amanda di grup tari.Tentu saja, alasan yang dia berikan pada ketua grup tari kali ini tidak sekejam dulu. Dia hanya mengatakan kalau mereka sudah lama berpisah dan ingin lebih banyak waktu bersama.Setelah mereka menikah, Amanda pasti bisa kembali bekerja.Benar, menikah.Pada konferensi pers yang dulu, Ricky tidak hanya mengumumkan berita kematian palsu Amanda, tapi juga mengungkapkan kabar gembira kalau mereka akan menikah dalam waktu sebulan.Amanda sama sekali tidak tahu tentang semua ini, sehingga setelah konferensi pers itu dia kehilangan kendali dan terlibat perdebatan sengit dengan Ricky.Namun, itu tidak mengubah kenyataan kalau Ricky tetap ingin menikah dengannya.Hari ini, Ricky membawanya ke toko baran

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 20

    Ketika melihat Ricky yang tampak gila di depannya, Amanda hanya merasa ironis."Ricky, kamu selalu bilang mencintaiku, lalu kenapa dulu tidak mencari tahu kebenarannya saat Luna menuduhku? Kenapa saat kamu setuju dengan rencana balas dendam Luna, kamu tidak memberitahuku kebenarannya?""Jangan cari alasan. Aku sudah memberimu kesempatan. Waktu itu saat kebakaran besar, aku tanya padamu, apakah kamu akan kembali? Saat itu, aku berpikir, jika kamu bisa segera kembali dan menarikku keluar dari api, aku bisa memaafkanmu, semua yang terjadi sebelumnya bisa dilupakan.""Tapi, apa yang kamu lakukan waktu itu?"Amanda melontarkan kata-kata itu dan Ricky terdiam lama.Kebakaran itu sudah lama berlalu, terlalu lama hingga Ricky hampir melupakan kejadian saat itu.Namun, dia masih ingat, waktu itu dia tidak menjawab, hanya ragu sejenak, kemudian meninggalkan Amanda tanpa menoleh."Kamu bisa meninggalkanku dalam api, kenapa kamu pikir aku akan tetap tinggal untukmu?"Amanda meninggalkan kalimat it

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 19

    Ricky terdiam lama setelah tamparan itu, akhirnya dia perlahan mengangkat tangannya dan menyentuh pipinya yang merah."Bukan mimpi?"Amanda sudah kesal dengan kejadian yang tak terduga hari itu dan langsung tertawa sinis, "Mimpi? Tentu saja ini mimpi.""Sungguh malang, aku harus bertemu dengan mimpi buruk seperti ini!"Setelah itu, dia tidak lagi memandang Ricky, berbalik dan berjalan menuju tangga."Amanda!"Ricky akhirnya sadar, buru-buru mengikuti, namun saat mereka saling tarik-menarik, kaki Amanda tiba-tiba tergelincir dan tubuhnya melayang ke bawah."Hati-hati!"Ricky terkejut dan ingin menariknya secara, refleks tapi sudah terlambat. Dia hanya sempat merangkul tubuh Amanda dalam pelukannya."Bruk!"Suara keras terdengar saat keduanya jatuh ke lantai.Karena Ricky yang melindunginya, Amanda hanya merasa sedikit pusing, tidak terluka.Namun, Ricky yang terjatuh di bawah, bagian belakang kepalanya mulai mengeluarkan darah."Tuan!"Vila langsung menjadi kacau balau, kepala pelayan s

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 18

    Setelah itu, selama dua minggu berikutnya, Amanda sibuk dengan pertunjukan dan tidak punya waktu untuk memikirkan Ricky.Hingga akhirnya, setelah pertunjukan terakhir selesai, dia mendapat libur yang sudah lama dinanti.Ketika Amanda sedang bersiap menyewa mobil untuk berlibur, dia menerima telepon dari asisten Ricky.Asisten di ujung telepon hanya mengatakan kalau Ricky sedang dalam masalah, dan memohon agar Amanda datang ke rumah Keluarga Mandos.Karena sudah mengenal karakter Ricky, Amanda mengira itu hanya ulahnya lagi, namun dia tidak ingin membalasnya.Dengan sabar, dia menjawab, "Aku bukan dokter, aku tidak bisa membantunya."Tanpa menunggu balasan, Amanda langsung memutuskan telepon itu.Bahkan untuk memastikan tidak ada gangguan lagi, dia dengan sengaja memblokir nomor asisten Ricky.Setelah itu, Amanda melemparkan ponselnya dan bersiap untuk pergi menyewa mobil.Setelah memberitahukan tujuan pada sopir, Amanda duduk di kursi belakang dan tertidur.Beberapa lama kemudian, sopi

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 17

    Begitu Amanda berbalik, sebuah suara keras terdengar tepat di depan dirinya.Dia menoleh secara refleks dan melihat asisten Ricky yang tampak ketakutan."Nyon ... Nyonya?"Akhirnya, Amanda tidak jadi pergi. Asisten Ricky menahannya dengan kuat."Nyonya, tolong jangan pergi. Anda tidak tahu apa yang telah dialami oleh Pak Ricky selama ini. Meskipun Anda tidak ingin membicarakan masa lalu, setidaknya demi kebaikan Pak Ricky yang telah menyelamatkan Anda, tolonglah tetap tinggal dan temani dia,." Amanda menghela napas panjang, "Pertama, jangan panggil aku nyonya, aku dan dia bahkan bukan teman.""Selain itu, aku bisa tinggal dan menemaninya, tapi setelah memastikan dia baik-baik saja, aku tetap akan pergi.""Bagaimanapun, aku tidak ingin ada hubungan lagi dengan dia."Setiap kali Amanda berbicara, wajah asisten itu semakin canggung.Akhirnya, asisten itu hanya bisa mengalah dan menyetujui semua permintaan Amanda.Keduanya duduk di kursi di luar ruang operasi, menunggu dengan diam.Saat A

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 16

    Akhirnya Amanda meletakkan pisau dan garpu, mengambil ponselnya dan mengetik beberapa kata, lalu menunjukkannya pada Ricky.[Kamu terus menatapku untuk apa?]Ricky yang sejak tadi asyik menatapnya semakin yakin kalau wanita ini sangat mirip dengan Amanda, sampai akhirnya dia tidak sengaja mengatakannya."Kamu sangat mirip dengan seseorang yang sudah lama aku kenal."Seseorang yang sudah lama kamu kenal?[Siapa?]Amanda malas mengetik lagi, jadi dia meminta kertas dan pena pada pelayan di samping untuk menuliskan pertanyaannya.Ricky menggenggam tangannya, lalu tersenyum pahit, "Istriku."Mungkin karena sosok di depannya terlalu mirip dengan Amanda, rasa waspada Ricky akhirnya menghilang.Dia pun mulai mencurahkan semua rasa sakit yang telah dia pendam sepanjang tahun ini."Aku sangat mencintai istriku, tapi karena kata-kata orang lain, aku membuat keputusan yang salah. Akibatnya, istriku kehilangan nyawanya dalam kebakaran.""Sejak saat itu, setiap malam aku selalu bermimpi, dalam mimp

  • Pernah Sakit, Juga Melupakanmu   Bab 15

    Berbeda dengan sebelumnya yang hanya terpisah oleh panggung, sekarang jarak mereka yang sangat dekat membuat Ricky bisa dengan jelas mencium bau parfum dari tubuh wanita ini dan mendengar detak jantungnya.Dia semakin merasa kalau orang di depannya ini sangat familier.Sebuah dugaan yang tidak mungkin tiba-tiba terlintas di benaknya.Kebisuan wanita itu justru memberinya rasa percaya diri yang aneh.Dengan perlahan, Ricky mengangkat tangannya dengan gemetar gemetar. Semakin dekat dengan topeng, semakin cepat detak jantung Ricky dan napasnya mulai terasa sesak.Sementara itu, Amanda tidak menyangka Ricky akan langsung berbuat demikian.Berdasarkan pengalamannya dengan Ricky, jika wanita lain tidak segera menjawab pertanyaannya, dia biasanya akan marah dan pergi begitu saja.Itulah kenapa Amanda berani mencoba dan dia tidak pernah berpikir kalau Ricky akan bertindak seperti ini.Melihat tangan Ricky yang semakin mendekat ke topengnya, tubuh Amanda semakin kaku dan hatinya semakin tegang.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status