Share

91. HILANG FOKUS

Author: mayuunice
last update Huling Na-update: 2025-07-20 21:59:02

Kepala Floryn masih terasa berat. Ia meringis, sambil membenarkan posisi duduknya. Tak lama kemudian, seorang staff rumah sakit datang dengan membawa menu sarapan untuknya.

“Silakan, Bu,” ucapnya, lalu staff itu pun pergi meninggalkan Floryn.

Di hadapannya kini sudah tersaji nasi tim dengan sayur dan telur rebus. Tak hanya itu, ada kue cokelat, susu dan juga buah melon. Ia hanya memandang makanan tersebut.

Otaknya sedang berusaha mengingat kejadian semalam. Karena Floryn bingung—kenapa ia bisa berada di rumah sakit dan ada Nael di sampingnya?

Seingat Floryn, ia sedang berada di depan rumahnya. Di sana Floryn tak melihat siapa pun, karena waktu sudah tengah malam.

“Ck! Ahh.” Kepala Floryn berdenyut dan ia meringis kesakitan.

Tak ingin membuat tubuhnya semakin lemah, Floryn memutuskan untuk segera menyantap hidangan yang ada di hadapannya.

Saat Floryn sedang menghabiskan sarapannya. Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu kamarnya. Floryn seketika menoleh dan mendapati Gabby, berdiri di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   92. AKAN KU AMBIL YANG SEHARUSNYA MILIKKU

    Nael terdiam, ia tak menjawab. Namun, dari responsnya yang tak menolak seolah memberi ruang kepada lawan bicaranya untuk meneruskan apa tujuannya mengajak Nael berbicara.“Apa nggak masalah kita bicara di sini?” tanya pria itu lagi, yang ternyata adalah Kenneth.“Ini bukan masalah kantor, ‘kan?” tanya Nael menebak. Walau jawabannya sudah sangat jelas bisa Nael ketahui.“Iya,” jawab Kenneth cepat.Nael kemudian bangkit, lalu berkata, “Kita bicara setelah jam kantor. Nanti saya kirim alamatnya.” Ia pun berlalu, meninggalkan Kenneth sendirian di atas rooftop dan kembali menuju ruangannya.Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Beruntungnya Nael bisa pulang tepat waktu dan tak ada agenda yang membuatnya harus bertahan di kantor. Segera ia berangkat menuju sebuah restoran yang tak jauh dari kantor dan memesan ruangan pribadi.Nael tahu tentang topik pembicaraan apa yang akan diangkat oleh Kenneth. Maka dari itu, ia memutuskan untuk memesan ruang privat untuk mereka berbincang.Sekitar d

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   91. HILANG FOKUS

    Kepala Floryn masih terasa berat. Ia meringis, sambil membenarkan posisi duduknya. Tak lama kemudian, seorang staff rumah sakit datang dengan membawa menu sarapan untuknya.“Silakan, Bu,” ucapnya, lalu staff itu pun pergi meninggalkan Floryn.Di hadapannya kini sudah tersaji nasi tim dengan sayur dan telur rebus. Tak hanya itu, ada kue cokelat, susu dan juga buah melon. Ia hanya memandang makanan tersebut.Otaknya sedang berusaha mengingat kejadian semalam. Karena Floryn bingung—kenapa ia bisa berada di rumah sakit dan ada Nael di sampingnya?Seingat Floryn, ia sedang berada di depan rumahnya. Di sana Floryn tak melihat siapa pun, karena waktu sudah tengah malam.“Ck! Ahh.” Kepala Floryn berdenyut dan ia meringis kesakitan.Tak ingin membuat tubuhnya semakin lemah, Floryn memutuskan untuk segera menyantap hidangan yang ada di hadapannya.Saat Floryn sedang menghabiskan sarapannya. Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu kamarnya. Floryn seketika menoleh dan mendapati Gabby, berdiri di

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   90. SALAH BESAR

    Nael berlari menuju lobi hotel. Napasnya terengah, ia memindai daerah lobi yang luas. Raut wajahnya nampak panik—mencari sosok Floryn.Salah! Nael mengakui apa yang dilakukannya barusan adalah tindakan impulsif yang tidak bisa dimaafkan. Hatinya berkabut hitam, pandangannya gelap—ia hanya takut jika harus kehilangan Floryn. Namun, emosi yang tak terkontrol membuat Nael salah mengambil langkah.“Sssshh! Floryn, kamu di mana?” resahnya, sambil mengacak rambut.Gadis itu pergi tak membawa apa pun. Bahkan ponselnya saja masih tergeletak di atas meja. Nael mengepalkan tangannya, ia tak tahu ke mana arah tujuan Floryn pergi. Untuk beberapa saat, ia diam di tengah lobi. Pikirannya berkelana, mencari berbagai kemungkinan.“Aargh!!” Nael menggeram. Ia benar-benar marah pada dirinya sendiri. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Floryn—Nael tak bisa memaafkan kebodohannya.***Floryn berjalan di bahu jalan. Lampu-lampu dari kendaraan bermotor menyinari jalannya. Ia memeluk tubuhnya yang masih ge

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   89. KAMU MILIKKU!

    Floryn merasa terkurung, ia tak bisa mengelak atau pun kabur. Nael terus mendesaknya, sampai ia bisa melihat pantulan dirinya sendiri di bola mata Nael. Namun, yang membuat Floryn terkejut tidak hanya sekedar Nael tahu bahwa dirinya pergi bersama Kenneth.“Na-Nael, ka-kamu … tahu Kak Ken?” tanya Floryn.Sebuah kejutan yang tidak Floryn sangka-sangka, bahwa Nael mengetahui sosok Ken adalah Kenneth.“Ya! Aku tahu,” jawabnya dingin. Tubuhnya terus menghimpit Floryn, tak membiarkan gadis itu untuk bergerak.Mata Floryn membulat. “Sejak kapan?” tanyanya.Nael mendengkus sambil menaikkan sebelah alisnya. “Apakah itu penting, Flo?” balasnya.Floryn meneguk ludahnya dengan susah payah. “Ma-maaf, Na-nael,” ucap Floryn dengan suara parau. Bahkan ia terbata, karena berusaha melawan rasa gugupnya.Tubuh kecilnya gemetar. Tatapan Nael benar-benar berbeda, ia baru melihat sorot mata tajam, dingin dan menusuk. Tidak hanya itu, rahangnya pun mengetat dan napasnya terasa panas.“Maaf, katamu? Setelah

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   88. PENGAKUAN

    Setelah acara selesai, keluarga Hartono mendapatkan fasilitas menginap gratis di Victory Hotel. Sebelum akhirnya mereka pergi ke kamar masing-masing, Nada mengundang keluarga Hartono untuk mengunjungi The Heaven—sebuah restoran mewah yang terletak di lantai atas gedung Victory Hotel.Tidak sembarang orang bisa memasuki tempat tersebut. Karena harga dan fasilitasnya yang sangat fantastis.“Terima kasih banyak, Bu Nada, Pak Adrian karena sudah memberikan fasilitas ini secara cuma-cuma,” ucap Samuel.“Sama-sama, Pak. Saya juga berterima kasih karena Pak Sam dan keluarga sudah merawat Floryn dan Bu Viona,” timpal Nada.Mereka sedang menikmati hidangan dan wine kualitas tinggi di The Heaven. Terlihat semua orang antusias, kecuali Grace. Ia masih sedikit memendam rasa kesal, karena kejadian sebelumnya.Samuel tersenyum. “Oh, ya … perasaan tadi saya lihat kalian bawa anak, ya?” tanyanya.“Oh itu … sudah di kamar, Pak. Bahaya juga kalau di bawa ke sini,” celetuk Adrian.“Sayang sekali, padaha

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   87. ANGGOTA KELUARGA

    Ketika semua mata tertuju pada Albert, hanya Floryn yang mengarahkan pandangannya pada sosok suaminya. Ia melihat ada percikan api dari tatapan Nael, rahangnya mengetat, dan tangannya mengepal di bawah meja.Pidato Albert barusan terkesan diplomatis. Pria itu dengan terang-terangan menyampaikan apa tujuannya ke depan—menjadi Presdir Niskala. Tentu itu sedikit menyinggung ego Nael, yang memiliki tujuan yang sama. Setidaknya itu yang Floryn baca dari tatapan mata Nael.Albert turun dari podium dan kembali duduk bersama dengan keluarga Hartono. Ia melirik sekilas pada Nael, dan melempar senyum yang penuh arti pada anak pertamanya. Nael tetap bergeming—dalam diam ia menarik napas dalam.“Acara selanjutnya, mari kita simak sambutan dari pak Samuel Hartono, founder sekaligus Presiden Direktur Niskala!” ucap master of ceremony dengan suara yang lantang.Seketika riuh tepuk tangan menggema di area ballroom Victory Hotel. Musik pengiring menyambut kedatangan Samuel ke atas panggung. Pria itu k

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status