แชร์

Bab 68

ผู้เขียน: Nashwa Fazila
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-17 20:04:37

Setelah selesai berdansa, Aluna pun lebih memilih duduk bersama dan Sintia pun datang menghampiri nya.

"Sintia, kamu habis dari mana saja? Sejak tadi aku mencari kamu." Ujar Aluna.

"Aku habis dari toilet." Balas Sintia sedikit ketus.

"Aluna, ayo kita pergi kesana sebentar lagi kita akan memotong kue, kamu harus berada disini Aryan dan mendampingi dia."

"Iya baik Mah." Balas Aluna singkat.

"Sintia, ayo kamu juga ikut dengan kami. Kamu salah satu karyawan terbaik di perusahaan ini, jadi kamu harus ikut merayakannya juga."

"Hhmm iya Tante." Sahut Sintia merasa senang.

Mereka pun beranjak dari duduk nya dan ikut bergabung bersama yang lain nya.

Aryan pun mulai memotong kue nya, dan kue pertama diberikan pada kedua orang tuanya, lalu tak lupa dia pun memberikan potongan kue untuk istrinya.

Semua orang bertepuk tangan dan mulai menikmati acara itu kembali.

"Menyebalkan sekali, lihatlah si Aluna itu terlihat sangat bahagia saat Pak Aryan menyuapi nya." Gerutu Sintia tidak te
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 70

    "Kenapa kamu terlihat sangat terkejut seperti itu, bukankah seharusnya kamu merasa senang karena hal ini yang kamu inginkan sejak lama kan Mas." Ujar Mala."Tolong jangan seperti ini, Mala. Orang tua kamu pasti tidak akan suka jika kamu sampai pulang dan tinggal terpisah dengan aku, ini tidaklah baik untuk hubungan kita berdua." "Tentu saja mereka pasti tidak akan suka, dan itu bukan padaku tapi pada kamu Mas. Karena sejak awal kamu yang bermasalah dalam pernikahan ini, kamu yang tidak pernah bisa melupakan mantan pacarmu itu." Tanpa pikir panjang lagi, Mala pun langsung pergi ke kamar nya dan mengemasi semua pakaian nya itu. "Mala, tolong jangan lakukan ini. Berikan aku satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya, aku janji akan melupakan Aluna seumur hidupku, dan aku juga akan menyerahkan segalanya untuk kamu termasuk diriku sendiri dan cintaku." Ujar Zaki berusaha membujuk Mala. Namun ternyata hal itu tidaklah mempan, dan bisa membuat Mala luluh. Wanita itu tidak ingin mend

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 69

    Sementara itu, terlihat Bu Rianti dan Pak Lukas sudah bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. "Mah, apa semua barang-barang kita sudah siap? Pastikan tidak ada yang tertinggal ya." Ujar Pak Lukas. "Iya Pah, Papa tidak perlu khawatir semuanya sudah aman." Sahut Bu Rianti. "Kita belum mengatakan tentang hal ini pada Aryan maupun Aluna, mereka pasti akan sangat terkejut sekali saat tahu kita akan pergi." "Sebentar lagi mereka pasti akan turun, Mah. Kita akan langsung mengatakan pada mereka tentang keberangkatan kita yang mendadak ini." "Padahal Mama belum menjalankan rencana Mama itu loh Pah, tapi mau tidak mau Mama juga harus ikut pergi bersama Papa." "Tidak apa-apa Mah, kita juga perginya tidak akan lama. Setelah pulang nanti, Mama bisa menjalankan rencana Mama itu untuk menyatukan Aryan dan Aluna." Balas pria paruh baya itu.Benar saja, tak lama dari itu Aryan dan Aluna pun turun. Dan mereka di buat terkejut saat melihat kedua orang tuanya sudah siap untuk pergi. "Selamat pag

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 68

    Setelah selesai berdansa, Aluna pun lebih memilih duduk bersama dan Sintia pun datang menghampiri nya. "Sintia, kamu habis dari mana saja? Sejak tadi aku mencari kamu." Ujar Aluna. "Aku habis dari toilet." Balas Sintia sedikit ketus. "Aluna, ayo kita pergi kesana sebentar lagi kita akan memotong kue, kamu harus berada disini Aryan dan mendampingi dia." "Iya baik Mah." Balas Aluna singkat. "Sintia, ayo kamu juga ikut dengan kami. Kamu salah satu karyawan terbaik di perusahaan ini, jadi kamu harus ikut merayakannya juga." "Hhmm iya Tante." Sahut Sintia merasa senang. Mereka pun beranjak dari duduk nya dan ikut bergabung bersama yang lain nya. Aryan pun mulai memotong kue nya, dan kue pertama diberikan pada kedua orang tuanya, lalu tak lupa dia pun memberikan potongan kue untuk istrinya. Semua orang bertepuk tangan dan mulai menikmati acara itu kembali. "Menyebalkan sekali, lihatlah si Aluna itu terlihat sangat bahagia saat Pak Aryan menyuapi nya." Gerutu Sintia tidak te

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 67

    " Aku merasa tidak nyaman berada disini, apalagi saat melihat Aluna terus saja berdekatan dengan Pak Aryan. Aku harus melakukan sesuatu untuk bisa memisahkan mereka berdua, apalagi sebentar lagi acara dansa akan segera di mulai. Pokonya Aluna tidak boleh berdansa dengan Pak Aryan, karena Pak Aryan hanya akan berdansa dengan aku saja." Gumam Sintia di dalam hatinya, sambil terus melihat ke arah Aluna dan Aryan. "Aku perhatikan Sintia terus saja melihat ke arah Aluna dan Aryan, apa jangan-jangan dia sedang merencanakan sesuatu. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus cari tahu." Ujar Miko yang langsung berjalan ke arah Sintia. "Heii, kamu mau kemana Sintia?" Tanya pria itu menghalangi jalan Sintia. "Aku akan pergi menemui Aluna, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan nya." "Aku rasa lebih baik kamu bicaranya nanti saja, kamu tidak lihat kalau saat ini Aluna sedang bersama Pak Aryan. Apalagi mereka sedang mengobrol dengan para tamu yang sangat penting, lebih baik kamu disini saja be

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 66

    Tanpa basa basi Sintia pun datang menghampiri Aluna dan Aryan. "Haii Aluna, haii Pak Aryan." Sapa Gadis itu. "Haii Sintia, kamu cantik sekali malam ini." Ujar Aluna memuji. "Terimakasih Aluna, tapi aku terlihat cantik bukan hanya malam ini saja saja, setiap hari aku selalu terlihat cantik." Balas Gadis itu mengejutkan."Iya itu benar sekali, mau seperti apapun penampilan kamu, kamu tetap sangat cantik." "Pak Aryan, penampilan Pak Aryan malam ini sangat berbeda sekali, Pak Aryan jauh lebih tampan." Puji Sintia tidak tahu malu. "Terimakasih." Balas Aryan singkat dengan ekspresi yang datar. "Aryan, Papa kamu memanggil kamu. Ayo temui dia dulu." Pinta Bu Rianti."Baik Mah." Sahut Aryan dengan cepat. "Aluna, aku akan menemui Papa dulu, apa kamu akan ikut dengan aku." "Tidak Mas, aku akan disini saja bersama Sintia." "Baiklah, tolong jangan pergi kemana-mana ya, aku hanya akan pergi sebentar setelah itu aku akan menemui kamu lagi." Aluna pun menganggukkan kepala nya sambil terseny

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 65

    Malam harinya, semua orang pun sudah bersiap untuk pergi ke acara di kantor. "Waw Mama sangat cantik sekali malam ini, Papa hampir saja tidak mengenali Mama." Ujar Pak Lukas menggoda. "Papa ini bisa saja, selalu saja pintar merayu Mama dan membuat Mama tersipu malu." Sahut Bu Rianti. "Tapi memang itu adanya mah, Mama sangat cantik sekali dan terlihat sepuluh tahun lebih muda." "Papa juga sama, malam ini Papa terlihat sangat tampan." Sahut Bu Rianti. "Apa kalian hanya akan asik berdua saja tanpa menghiraukan keberadaan aku disini." Celetuk Aryan sambil tersenyum kecil. "Ya ampun Aryan, apa kau ini sedang merasa cemburu pada orang tuamu sendiri, kau inikan sudah memiliki istri kau bisa melakukan hal seperti yang kami lakukan, benarkan Pah." "Iya itu benar sekali mah, tapi dimana Aluna sekarang? Apa dia masih bersiap-siap?" Tanya Pak Lukas. "Sepertinya Aluna masih bersiap-siap, mungkin sebentar lagi dia akan segera turun." Sahut Aryan. "Aku disini." Ucap Aluna sambil men

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status