Mama dan Abian membuang nafas kesal ketika tahu yang datang adalah papa. Sedang Natasya hanya mengeratkan tubuh Haikal pada tubuhnya karena takut terjadi pertengkaran antara papa dan mama.โMau apa lagi kamu kesini?โ tanya mama lugas.โMira, maafkan aku. Setelah resmi bercerai, aku merasaโtidak bisa kehilanganmu. Aku yakin kamu dan Abian juga begitu. Apa tidak sebaiknya kita kembali?โMama tertawa, โKembali? Jangan mimpi kamu! Aku dan Abian sangat baik-baik saja setelah kita tidak lagi terikat pernikahan. Berani sekali kamu menginjakkan kaki di rumahku lagi. Pergi!โPapa bersimpuh di kaki mama, โTolong berikan kesempatan kedua, Mir. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang.โMama tertawa lagi, โBukankah kamu punya perempuan itu? Tinggallah bersamanya dan jangan ganggu kami lagi!โโMir, Aca menjual semua asetku tanpa diketahui. Kamu benar, dia memang perempuan ular. Aku mohon terima aku kembali.โMama melirik Abian sebelum pergi, โMama mau istirahat.โ
Tujuh bulan kemudian... Natasya kesusah berjalan, ketika kehamilannya mencapai usia tiga puluh empat minggu. Ia sudah cuti sejak dua bulan lalu karena sempat keluar flek. Abian, mama mertua, papa-mama, serta Vina dan Irvan tentu sangat khawatir dan memintanya untuk cuti. Natasya setuju. Ia rela tak lulus tepat waktu asalkan anaknya baik-baik saja. โMas, plis aku mau ikut ke rumah sakit.โ Natasya mengejar Abian yang bolak-balik membawa laptop dan jurnal di ruang kerja. โMending kamu istirahat deh, mau ngapain sih ke rumah sakit?โ โAku bosen tahu di rumah terus. Habis keliling poli bedah kardiotoraks aku pulang kok.โ Abian tertawa, โKamu pengen anak kita juga jadi bagian bedah kardiotoraks?โ โOh iya dong, dia harus ikutin jejak kita.โ Natasya diam sejenak, โEnggak deh, mending dia ambil spesialis lain. Mas, ya, plisss. Aku gak akan capek-capek kok.โ Abian membalikkan badan. Ia mengelus perut bulat
โNat! Jangan dipukul-pukul! Nat!โ Abian berusaha mengambil tangan Natasya yang terus memukul-mukuli perutnya. Pintu terbuka. Semua orang yang semula menunggu di luar ruangan, masuk karena mendengar suara pekikkan Natasya. โNat?โ Vina memanggil lirih. โVin, tolong panggilin perawat!โ Vina mengangguk. Ia berlari keluar ruangan untuk memanggil perawat jaga. Tak lama dua perawat masuk membuntut dibelakang tubuhnya. โTenang, ya, bu. Yang lain boleh menunggu diluar.โ Abian melepaskan pelukannya yang kencang pada tubuh Natasya. Ia terpaksa keluar karena tak mau mengganggu proses pemeriksaan. Setelah pintu ditutup, satu perawat menenangkan Natasya, dan yang lain menyuntikkan obat penenang dosis rendah yang aman untuk wanita hamil pada punggung tangannya. Perlahan, tubuh Natasya yang mengamuk mulai tenang. โBu, tenang ya. Ibu sedang hamil muda. Stress sedikit pun akan mempengaruhi tumbuh kem
Tok-Tok-TokโSya? Papa mohon kita bicara dulu.โ Papa mengernyit, โKok sepi, ya?โCeklek.โSya!โ papa melotot melihat Natasya pingsan, โSya, bangun, Sya!โPapa menangis sambil merogoh ponsel di saku celana. Papa langsung menelpon seseorang, โAngkat Abian, angkat.โโHalo, pa?โโBi, pulang ke rumah, Natasya pingsan.โ kata papa dengan panik.โIya, pa, saya kesana sekarang.โPapa mengangkat tubuh Natasya ke atas ranjang, โYa ampun, Sya, kamu kenapa begini sih?โTak lama Abian datang bersama Haikal yang masih bersamanya.โNat?โ Abian mendekati Natasya, โKapan Natasya pingsan, pa?โโPapa gak tahu. Tadi pulang-pulang dia langsung masuk kamar. Papa gak tahu kenapa Natasya pingsan.โโTadi Natasya sempet mual dan muntah karena aroma kari. Mungkin asam lambungnya kambuh. Kita bawa Natasya ke rumah sakit, pa.โ***Natasya membuka matanya perlahan saat membaui bau obat yang kentara. Kepalanya bergerak ke kanan kiri mencari seseo
โGimana mungkin aku percaya? Kamu ajak aku sama Ical kesini, dan tiba-tiba ada dia. Kamu pikir aku bisa nyangka semuanya kebetulan?โโAca lewat depan resto dan gak sengaja liat aku. Begitu โkan, Ca?โAca menatap Natasya, โGue sama Abian janjian disini, Nat, seperti yang udah-udah. Lo mungkin pernah denger kalo restoran ini adalah tempat pertama kita ketemu. Gueโmenyesali perbuatan kemarin dan berniatโโAbian melotot tak percaya pada ucapan Aca, "Ca! Kamu ngomong apa sih? Jelas-jelas kamu tadi bilang gak sengaja liat aku sama Ical ada disini.โ.Natasya menggeleng, โUdah cukup, mas, kamu nyakitin aku! Keputusannya udah aku pikirin baik-baik. Aku mau kita pisah!โ ia membawa tas tangan dan berjalan keluar dengan cepat.โMami!โ Haikal mengejar Natasya.โNat, tunggu! Nat, semua gak seperti yang kamu pikirin. Tanya aja sama Ical, dia denger semuanya.โ Abian berlari mengejar Natasya yang terus berjalan ke luar pelataran resto.Natasya menemukan taksi yang
Selesainya sesi foto dan pembagian hadiah, Natasya langsung memesan taksi online. Ia menatap baju kaos putih yang dikenakannya masih bersih. Matanya mengedar, melihat baju para orang tua dan wali lainโpenuh dengan cat. Ia tak bisa mengikuti lomba karena saat baru menuangkan pewarna pada wadah, Abian harus mengangkat telpon dan mereka di diskualifikasi.Natasya membuang nafas berkali-kali saat sadar Haikal marah padanya dan Abian. Semua memang salahnya. Mungkin kalau ia tak membahas rahasia pernikahan kontrak itu, mereka masih bisa sama-sama dan pergi menagih traktiran dari Abian.TAP!Sebuah tangan menempel dibelakang baju Natasya, membuatnya refleks menoleh, โIcal?โWajah Ical yang cemberut berubah ceria. Mulutnya tersenyum, menampilkan gigi rapinya berderes cantik, โBaju kita bersih, aku gak suka. Mami mau bikin kenang-kenangan gak di baju aku?โNatasya mengangguk.Haikal menuangkan cat warna dari botol pada telapak tangan Natasya, โTempelin, mi,