Share

Terbongkar!

"Mas, boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku di suatu pagi tatkala Mas Wira sedang mengancingkan kemejanya.

"Boleh. Tanya aja," sahutnya mempersilakan.

"Emm ... itu ... punggung Mas Wira bekas kena luka apa?" tanyaku hati-hati.

"Oh ... ini. Biasalah, akibat sok jagoan," jawabnya santai.

"Maksudnya?" Alisku bertaut.

Mas Wira tersenyum. "Kejadiannya sudah sangat lama. Sewaktu aku masih SMA. Sok-sok nyelametin cewek pas tawuran ya jadi gini lah."

"Oh. Trus keadaan ceweknya gimana?" tanyaku.

"Untungnya tidak apa-apa. Dia selamat, dan aku bersyukur sekali mendengarnya. Meski setelahnya, lukaku yang jadi dobel. Di belakang juga di depan." Mas Wira menunjuk dadanya sendiri.

Mungkin maksudnya hatinya juga turut merasakan kesakitan. Meski tak menanyakan apa penyebabnya, namun aku merasa jika Mas Wira sedang membicarakan wanita itu. Seorang wanita yang dicintainya sejak masih SMA.

"Maksudnya, Mas menyelamatkan cewek yang Mas suka itu?" tanyaku seraya menelan ludah. Pahit.

Ia mengangguk. Jemariku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status