Share

Bagaimana Jika Aku Mati

last update Last Updated: 2025-07-17 09:00:00

Jasmine berusaha menekan perasaannya agar tidak terluka oleh ucapan Reiner. Tetapi Jasmine tidak terima dituding begitu saja.

"Aku tahu aku bodoh seperti yang selalu kamu bilang padaku. Tapi sebodoh-bodohnya aku, aku tidak akan pernah mencelakai siapa pun!" Jasmine menggigit bibir bawahnya yang mulai bergetar.

"Meskipun sikap kamu tidak pernah baik kepadaku, tapi aku masih punya hati, Reiner! Tidak mungkin aku melakukan perbuatan tercela untuk mencelakaimu."

Reiner tercenung. Dia sadar dirinya sudah kelewat batas dengan menuding Jasmine. Padahal Reiner tidak benar-benar serius mengatakan hal tersebut.

Reiner beranjak dari meja makan dan duduk bersandar di sofa.

Napas Jasmine mulai tersengal menahan emosi. Dia berdiri, hendak pergi keluar rumah untuk mencari ketenangan.

Namun ketika melihat kondisi Reiner, perasaan Jasmine mendadak semrawut. Jujur, dia tidak tega melihat pria itu yang mulai tersiksa.

"Reiner ... kamu tidak apa-apa?" Ja

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Dih bilang we nggak mau jauh" dari Jasmine kocak wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Ada saja Perusak Moment

    Jasmine terkesiap saat Reiner meminta persetujuan darinya. Pria itu tersenyum tipis ke arahnya sembari mengelus rambutnya. Jasmine pikir, sikap Reiner ini karena mereka masih berpura-pura mesra di depan orang tua Reiner."Em... Iya. Aku ikut apa pun keputusan kamu."Reiner mengangguk. "Gimana kalau kita ke Singapura saja? Jepang saat ini sedang musim dingin. Lebih baik kita ke Jepang saat musim semi atau musim gugur.""Hm-hm, ke manapun aku setuju."Usai sarapan berakhir, Reiner lebih dulu mengantar Jasmine ke Green Cafe. Jasmine merasa canggung, karena ini pertama kalinya dia diantar oleh pria itu."Berhentilah bekerja, Jasmine Kamu sudah jadi istriku, aku bisa memberi apapun yang kamu mau," ujar Reiner dengan tatapan terfokus pada arah jalanan."Aku tahu. Tapi seperti yang aku bilang sebelumnya, aku tidak mau terus menerus mengandalkan kamu."Reiner mendengus pelan. Jujur, dia tidak suka Jasmine masih memberi mereka dinding pembatas

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Rencana Honeymoon

    Jasmine terbangun pagi itu dalam posisi yang tidak pemah terbayangkan sebelumnya. Tetapi Jasmine pernah mengalami bangun tidur dalam posisi ini satu kali. Pelukan erat yang melingkupi tubuhnya membuat Jasmine sulit bergerakJasmine heran, memangnya apa yang dilakukan tubuhnya saat mereka berada di alam bawah sadar. Sampai-sampai mereka berakhir dalam posisi saling memeluk seperti ini."Reiner bangun, sudah pagi.”Terpaksa Jasmine membangunkan pria itu. Jika tidak, Jasmine akan sulit melepaskan diri dari Reiner. Pagi ini dia harus kembali bekerja di café."Reiner ...," ulang Jasmine saat pria itu tak kunjung bangun."Hmmm ...."Mendengar suara lembut seseorang yang memanggilnya, akhimya Reiner melepas kain penutup mata, kelopak matanya perlahan-lahan terbuka.Dia menyipitkan mata. Baru detik berikutnya Reiner terkejut ketika menyadari posisi mereka saat ini."Ada apa?" tanya Reiner basa-basi dengan suara berat dan s

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Memanfaatkan Kesempatan Sebaik Mungkin

    Reiner mengamati Jasmine lamat-lamat, tangannya kini teralih pada tengkuk perempuan itu dan memijat-mijatnya pelan. Entah kenapa, tetapi Reiner merasa sangat khawatir dan tidak suka melihat Jasmine tersiksa begini."Mau minum air hangat?" tawar Reiner. Dan Jasmine mengangguk."Tunggu sebentar. Aku ambil dulu."Reiner bergegas menuju dapur, dan tak lama kemudian dia kembali dengan segelas air hangat."Ini airnya, Jasmine. Minum dulu."Tangan Jasmine yang gemetar meraih gelas dari tangan Reiner, lantas meneguknya sampai habis setengahnya. Reiner mengambil kembali gelas tersebut dan meletakkannya di dekat wastafel."Terima kasih.” Jasmine merasa sedikit lega setelah minum. Dia juga merasa nyaman ketika Reiner kembali memijat tengkuknya."Kamu mau apa?" tanya Reiner begitu Jasmine tiba-tiba berdiri."Mau kembali ke kamar."Jasmine tak langsung keluar dari kamar mandi. Dia lebih dulu mencuci muka di wastafel.Sed

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Kondisi Jasmine

    Usai mendengar kalimat terakhir Jasmine, wajah Reiner tampak menegang "Apa maksudmu?" Suara Reiner mendadak berubah dingin."Apa ucapanku barusan kurang jelas? Kita ... bercerai saja," ujar Jasmine dengan pelan.Reiner menggeleng keras seakan-akan tidak terima dengan keputusan Jasmine. "Apa kamu gila, Jasmine? Kamu sedang mengandung anakku! Kamu mau membawa mereka pergi begitu saja setelah apa yang kamu lakukan padaku dan keluargaku?"Emosi Reiner mulai terpancing, berimbas pada napasnya yang mulai tersengal."Kamu jangan mengkhawatirkan mereka. Aku akan merawatnya sebaik mungkin sampai mereka lahir.”"Dan menyerahkannya padaku?" Reiner menatap Jasmine dengan tajam.Jasmine terdiam. Di satu sisi dia tidak mau berpisah dengan anak-anaknya. Tapi di sisi lain, komitmen Jasmine sejak awal adalah agar anak-anaknya ini memiliki seorang ayah. Namun Jasmine juga tidak bisa hidup lebih lama lagi dengan sikap Reiner yang seenaknya.Saat awal-awal pernikahan Jasmine pikir Reiner tidak akan bersi

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Kita Akhiri saja Semuanya

    “Datang ya, Kak. Aku khusus memisahkan tiket untuk kamu dan Kak Reiner," ucap Noah setelah menyerahkan dua tiket konser kelas VIP pada Jasmine.Jasmine menerimanya sambil tersenyum lebar. "Terima kasih ya, Noah, aku usahakan datang.""Kok kayak ragu gitu sih? Pokoknya harus ya. Ini konser besar pertamaku.” Jemari Noah mulai memetik gitarnya lagi. "Biasanya cuma konser kecil-kecilan doang."“Ck! Siapa bilang aku ragu? Sok tahu kamu." Jasmine terkekeh kecil "Aku pasti datang kok."Jasmine menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, sembari menikmati permainan gitar Noah. Usia mereka cuma selisih satu tahun, yang membuat interaksi mereka pun jadi tidak canggung.Jujur, Jasmine ragu Reiner mau pergi bersamanya ke konser grup band-nya Noah. Dilihat dari karakter Reiner selama ini, pria itu sepertinya tidak suka dengan kebisingan dan keramaian."Aku sengaja kasih tiket itu ke kamu, kalau dikasih ke Kak Reiner nanti dia malah bawa

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Artinya Jasmine Setuju

    "Betul, Non Jasmine. Kalau begitu kami akan mengerjakannya sekarang.”Kening Jasmine masih mengkerut begitu dalam. Kenapa kebetulan sekali dengan Jasmine yang sedang mengurus taman? Pada saat bersamaan, ponsel Jasmine berdering pendek berkali-kali."Sebentar ya, Pak.” Jasmine bergegas mengambil ponselnya di atas meja.Reiner. Pria itu mengirim beberapa pesan sekaligus.["Jangan bekerja. Kamu istriku, Jasmine. Bukan tukang kebun!"]["Walau aku jauh tapi aku tahu aktivitasmu."]["Tetap diam di rumah dan serahkan tanaman itu pada Amin dan Lili Titik. Jangan dibantah!"]["Aku akan datang ke rumahmu saat ini juga kalau kamu tidak mendengar perintahku."]Jasmine mendecakkan lidahnya pelan sembari meletakkan ponselnya ke tempat semula. Matanya mengedar ke setiap penjuru ruangan. Memastikan apakah Reiner memasang kamera tersembunyi di rumahnya atau tidak.Kalau tidak, lalu dari mana Reiner tahu aktivitas Jasmine tadi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status