"Me-memulai apa?”Tangan Jasmine mendorong dada pria itu kuat-kuat. Tetapi sayang sekali, hal tersebut tidak berpengaruh apa-apa bagi tubuh kekar Reiner.Pria itu malah mengunci kedua pergelangan tangan Jasmine di atas kepalanya."Ayo, kita lakukan sekarang." Bibir Reiner menyusuri leher Jasmine, tetapi gadis itu segera menjauhkan kepalanya. “Kamu datang kemari untuk memuaskanku, kan?”"Tidak! Kamu salah paham. Dan sekarang tolong lepaskan aku!" pinta Jasmine dengan wajah memohon, nyaris putus asa.Namun, Reiner tak mau mendengarkan ucapan Jasmine."Omong kosong! Kamu datang ke sini untuk menjebakku dan menghancurkan reputasiku. Bukankah begitu?" tambah Reiner lagi, lengkap dengan bisikan penuh kearoganannya."Aku tidak mengerti maksudmu. Lepaskan aku, aku mohon!” lirih Jasmine sambil berusaha menarik tangannya dari cengkeraman Reiner. Namun lagi-lagi, usahanya sia-sia."Sayang sekali, aku tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain," ujar Reiner dingin.Meski begitu, Jasmine bisa
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya