Share

Bab 1337

Author: Anggur
"Non Olivia."

Olivia baru saja melangkah beberapa langkah ketika jalanannya terhalang oleh Sinta dan Rosalina. Rosalina terlihat seperti ditarik paksa oleh Sinta.

Ketika Olivia melihat Rosalina hampir tersandung, tanpa berpikir panjang, ia segera menolongnya.

"Hati-hati, Rosalina."

Setelah memastikan Rosalina baik-baik saja, Olivia menatap Sinta. Dengan senyuman yang terasa dipaksakan, Sinta berkata, "Terima kasih, Non Olivia, sudah menolong Rosalina. Kalian tahu dia nggak bisa lihat, jadinya gampang tersandung."

Amelia dengan cepat menyahut, "Kalau memang dia nggak bisa melihat, kenapa kamu malah nyeret dia?"

Senyuman di wajah Sinta seketika memudar.

"Kayaknya besok mataharinya akan terbit dari barat, ya?" Amelia berkata dengan nada penuh sindiran. "Baru pertama kali ini, ya, Bu Sinta bawa Rosalina ke pesta? Luar biasa. Mungkin besok mataharinya memang akan terbit dari barat."

Sinta, meski tersinggung, berusaha tetap tersenyum. "Dulu, aku pikir Rosalina akan kesulitan di acara seper
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1338

    Olivia bertanya pada Rosalina pelan, "Mau dijodohin sama anak orang kaya, ya?"Rosalina mendecak, lalu berbisik, "Dia nggak bakal nikahkan aku sama anak orang kaya, sih. Aku kayak barang buat dia, yang penting dia untung."Olivia mendengus kesal.Rosalina malah tersenyum tipis, "Tenang saja, Liv. Aku bisa jaga diri, kok," sambil menunjukkan pisau kecil yang selalu ia sembunyikan dan bawa kemana pun.Sebelum Olivia merespon, Rosalina memberi kode dengan menepuk tangan Olivia. Olivia jadi bungkam.Sinta, yang melihat mereka dari kejauhan, mengajak Olivia ke sebuah sudut yang lebih tenang. "Liv, mau makan apa? Biar Tante ambilin.""Nggak perlu, Bu Sinta. Mau ngobrolin apa, ya?"Dengan nada setengah gugup, Sinta menjawab, "Kamu dan Rosalina kayaknya cepet deket, ya. Tahu nggak, Giselle itu adik kandung Lina. Jadi, gimana kalau kita selesaikan masalahnya secara baik-baik saja? Tante bisa pastikan Giselle sudah insaf. Dia masih kecil, kadang nggak mikir panjang sebelum melakukan sesuatu."Gi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1339

    Olivia dengan serius berkata, "Bu Sinta, bukan aku yang ingin anakmu dipenjara, tapi perbuatan anakmu yang menentukan hukumannya. Aku cuma nggak mau terluka lagi. Anakmu, kamu kenal dia, memangnya kamu yakin dia sadar sama kesalahannya dan berjanji nggak akan menyuruh orang menyerangku lagi? Walaupun kamu percaya, aku yang nggak percaya." Sinta dengan mata tajam menatap Olivia. Suaminya selalu bilang harus memperbaiki hubungan dengan Olivia, meminta maaf untuk anaknya.Tapi memangnya Sinta tak mau berbaikan dengan Olivia? Bukankah Sinta sudah mencoba meminta maaf, memberikan ganti rugi, dan meminta pengertian?Dia bahkan menyuruh Rosalina menemui Olivia.Tapi Olivia keras kepala, tetap ingin menggugat Giselle.Di dalam hati Sinta marah sekali. Jika Olivia tidak memberi mereka jalan keluar, maka Sinta tidak akan membiarkan Olivia tenang.Sinta bangkit berdiri, dengan wajah dingin berkata, "Non Olivia, maaf mengganggu."Kemudian, dia mencoba menarik tangan Rosalina, tidak membiarkan Ros

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1340

    Olivia sebelumnya hanya pernah membaca atau melihat adegan seseorang yang diberi racun di novel atau televisi. Tak pernah ia bayangkan hal semacam itu terjadi di kehidupan nyata. Apalagi yang melakukannya adalah adik kandung sendiri terhadap kakaknya, yang mana tujuannya adalah untuk berusaha menghancurkan masa depan sang kakak.Rosalina terdiam sejenak sebelum berkata, "Bukan kali pertama dia ngasih aku racun."Olivia hanya bisa terdiam. "Mereka selalu memperlakukanmu dengan buruk. Kurasa kamu bisa pindah dan tinggal di tempat lain saja," saran Olivia. Menurut Olivia, tinggal bersama mereka terlalu berisiko.Rosalina kembali terdiam sejenak, kemudian berkata, "Itu rumah yang ditinggalkan ayah untukku, kenapa aku yang harus pindah? Mereka yang seharusnya pergi! Dulu, mereka membullyku karena aku masih anak-anak. Sekarang mereka bully aku karena aku buta."Olivia terkejut mendengarnya, informasi ini sangat berarti. Olivia dan Stefan pernah berbicang tentang ini. Mungkin saja ayah kandu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1341

    Calvin dengan santainya berkata, "Soalnya dia nanti juga bakal jadi istriku. Aku coba panggil begitu dulu, biar nggak canggung nanti. Takutnya kayak kakakku yang awal-awal bingung gimana manggil istrinya."Olivia cengar-cengir, "Jadi kakakmu jadi contoh yang nggak mau diikuti ya?"Calvin membalas, "Dari pengalaman kakak, kita bisa belajar menghindari masalah dalam hubungan."Olivia cuma mengangkat alisnya, diam.Olivia sendiri lupa kapan pertama kali Stefan memanggilnya 'istri'. Mungkin saat itu dia tidak begitu merespon. Kalau dia merespon, pasti dia ingat.Beruntung Stefan tidak tahu apa yang Olivia pikirkan. Jika tidak, dia pasti akan kesal dan semalam suntuk tidak tidur.Olivia kemudian pergi mencari rekan kerja bisnisnya.Amelia sedang asyik mengobrol dengan sahabatnya, Rebecca, dan sepupu Rebecca.Ketika melihat Olivia datang, Amelia langsung mengait tangan Olivia, "Rebecca, ini nih sepupuku, Olivia. Yang berhasil bikin Stefan jatuh cinta."Meski Amelia sendiri tidak bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1342

    “Aduh, kamu ini. Kamu dan Junia jadian karena bantuan kami berdua, ‘kan?”Reiki mengangguk, “Iya.”“Aku kasih kamu nomor rekening supaya kamu bisa tansfer uang jasa mak comblang, jasa perjodohannya. Jangan harap aku kasih angpao untuk pernikahanmu. Aku kasih kado saja. Kasih uang itu terkesan biasa. Tapi buat bayaran jasa perjodohan, aku lebih suka kalau dibayar tunai. Soalnya aku orang biasa. Sukanya uang.”Reiki hanya bisa diam.Olivia membuat Stefan menjadi orang yang perhitungan, bahkan sampai minta bayaran soal perjodohan kepada Reiki.Pesta meriah ini baru selesai menjelang dini hari.Stefan yang biasanya cuma mampir sebentar, kali ini betah sampai pesta selesai. Dia pun pulang dengan menggandeng erat istrinya, menunjukkan seberapa besar cintanya pada Olivia.Dari pesta ini, semua orang bisa melihat betapa kokohnya posisi Olivia di keluarga Adhitama. Tidak seperti desas-desus yang beredar, Olivia ternyata akrab dengan mertuanya dan dicintai oleh seluruh keluarga Adhitama.Mertua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1343

    Stefan tersenyum lembut sambil memeluk Olivia dengan penuh kasih. Memilikinya sebagai istri, membuat hidup Stefan semakin sempurna.Tak lama kemudian, Olivia tertidur pulas. Stefan, melihat istrinya sudah terlelap, dengan hati-hati melepas jasnya dan menutupi Olivia dengan jas tersebut."Kita pulang ke vila puncak," perintah Stefan dengan suara pelan kepada sopirnya.Sopir mengangguk dengan hormat.Stefan, sambil memeluk Olivia, bersandar di kursi mobil dan mulai beristirahat. Namun, ketika mereka tiba di vila, ternyata Stefan pun sudah terlelap.Sang sopir, setelah memarkir mobil, menoleh dan melihat keduanya tengah tidur. Dengan ragu, dia bertanya kepada Dimas, "Dimas, apa kita mau bangunkan Den Stefan?"Dimas dengan cepat menjawab, "Ya iya lah. Masak kita tinggalin Den Stefan tidur di mobil? Kalau Den Stefan bangun besok dan marah, bisa-bisa kamu yang kena semprot."Sang sopir sedikit cemas dan berkata, "Kak Dimas, kamu saja deh bangunkan, Kak. Aku takut Den Stefan marah sama aku."

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1344

    Dimas menenangkan suasana dengan berkata, "Jangan khawatir. Non Oliv selalu bisa menenangkan Den Stefan, kok. Setiap kali Den Stefan bersikap keras, Non Oliv selalu bisa menangkisnya dengan logika. Dan percayalah, Den Stefan takkan punya kesempatan melawannya."Pak Arif mendelikkan matanya ke arah Dimas.Dimas hanya tertawa ringan, "Aku cuma bicara apa adanya, Pak. Selama Non Oliv di sisi kita, kita nggak perlu khawatir. Kalau Den Stefan mulai berapi-api, panggil saja Non Oliv. Kita nggak perlu ngapa-ngapain."Setiap orang tahu, meski Den Stefan marah sekalipun, dia takkan pernah menyakiti Non Oliv."Pak Arif, sudah larut, nih. Mending istirahat. Saya juga mau pulang dulu." Sambil menguap lebar, Dimas berpamitan, lalu pergi.Pak Arif tersenyum sendiri, "Bukannya tanpa alasan pemuda ini selalu dekat dengan Non Oliv. Dia ternyata tahu di mana harus berpihak."Dimas, sambil berjalan sambil berpikir, “Makanya gajiku yang paling cepat naik.”Sementara di Hotel Mambera.Keluarga Siahaan tamp

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1345

    Calvin mengikuti mobil pengawal keluarga Siahaan dari kejauhan. Awalnya, rute yang diambil mobil tersebut terlihat biasa. Namun, setelah sekitar sepuluh menit, mobil pengawal keluarga Siahaan mulai menyimpang dari rute yang seharusnya mengantarkan kembali ke rumah keluarga Siahaan. Calvin merasa cemas.Kemana pengawal keluarga Siahaan akan membawa Rosalina?Wajah Calvin menjadi serius. Namun, ia tidak bertindak gegabah. Calvin tetap mengikuti mobil itu dalam jarak yang aman. Ia ingin tahu tujuan akhir mobil tersebut sebelum mengambil tindakan apa pun. Rosalina sendiri, yang tak menyadari Calvin ada di belakangnya, hanya duduk tenang di dalam mobil. Pengawal keluarga Siahaan juga sama sekali tak menyadari kehadiran Calvin.Rosalina mencoba menenangkan diri sambil mendengarkan suara di sekitar. Di awal perjalanan, dia masih bisa mendengar gemuruh lalu lintas. Namun, seiring berjalannya waktu, hanya sesekali suara mobil lain terdengar mendahului mobil mereka. Rosalina menduga mereka mung

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status