Share

Bab 1457

Author: Anggur
Junia mengantar Reiki keluar. Sopir menunggu di luar.

"Nggak usah antar lagi, balik tidur saja."

Reiki berbalik dan berkata padanya.

"Aku ‘kan mau nutup pintu halaman."

Junia menepuk-nepuk anjing yang mendekatinya, anjing itu mengibaskan ekornya, kemudian segera kembali ke pojokan dan berbaring.

Reiki melihat anjing itu, tertawa, "Anjing kalian sangat patuh, nggak sembarang menggonggong. Terakhir kali Stefan kaget setengah mati karena dia."

Junia mengangguk, "Kadang dia memang nggak gonggong, tapi jaga rumahnya mantap. Sejak punya dia, malam-malam nggak ada yang berani naik tembok lagi. Dulu pernah ada maling yang rusak CCTV di dinding luar, lalu naik tembok."

Orang tua Junia tidur pulas saat itu. Tapi karena mendengar suara ribut, maling yang masuk tidak bisa membobol pintu rumah, lalu cepat-cepat kabur.

Sejak punya anjing itu, CCTV pun tidak pernah rusak lagi.

Sekarang tidak perlu takut maling lagi, semua tahu tunangannya adalah Reiki dari keluarga Ardaba. Meski keluarga Ardaba di M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3851

    “Itu semua murni keinginan Mama sendiri, aku nggak tahu apa-apa. Kalau mau dibawa ke pengadilan, pasti mereka yang kalah. Jangan harap mereka bisa pergi dengan tenang setelah mengganggu aku. Cepat jual semua aset dan pulang ke kampung. Anggap saja hidup mereka selama ini cuma mimpi.” Setelah itu, Felicia beranjak dan kembali berkata, “Luka Papa masih belum sembuh, jadi istirahat saja yang tenang. Jangan selalu ngomong yang jelek tentang aku di depan pelayan. Papa sadar sama keadaan sekarang dan terima saja kenyataan. Takdir Papa sudah ditetapkan begitu Papa menikah sama Mama. Papa sendiri yang pilih, jadi Papa nggak bisa menyalahkan siapa pun. Kalian keluarga Vikar juga sudah banyak diuntungkan. Anggap saja ini transaksi yang adil.” Wajah Cakra langsung memerah mendengar perkataan Felicia. Berarti tadi Felicia mendengar semua keluhan yang dia sampaikan kepada bibi pelayan. “Felicia, suruh Vandi masuk. Aku mau ngomong sama dia,” ucap Cakra dengan terburu-buru terlepas dari rasa malun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3850

    Bukannya Felicia tidak percaya kepada Odelina, dan bukan berarti Odelina pasti akan menindas Felicia. Namun yang namanya manusia pasti bisa berubah. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok? Solusi terbaik adalah mumpung Odelina masih belum mengincar Felicia, lebih baik Felicia berinisiatif untuk melarikan diri dan tidak membiarkan siapa pun memicu pertikaian dengan Odelina. Mempertahankan kesan yang baik adalah cara paling ampuh untuk menjaga hubungan. Anggaplah ini sebagai solusi agar mereka masih bisa bertemu sebagai kawan, bukan lawan. “Rumah tangga mereka yang tanggung jawab mereka sendiri, nggak ada urusannya denganku. Aku nggak punya kewajiban untuk membantu mereka, apalagi sampai membiayai anak-anak mereka. Selama anak-anak mereka dididik dengan baik dan punya kemampuan untuk cari nafkah sendiri, bukannya itu lebih baik dari sekadar kasih mereka uang? Kalau nggak punya kemampuan, dikasih berapa pun juga pasti habis. Soal gimana pembagian warisan, Mama sudah atur semuanya d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3849

    “Kalau masih kurang juga, Papa bisa cari kerja sebagai satpam atau tukang bersih-bersih kalau sudah sembuh nanti. Kerja seperti itu satu bulan bisa dapat berapa juta.” “....” Selama 70-an tahun Cakra hidup, dia tidak pernah bekerja selama hidupnya. “Aku sekarang sudah umur 70-an mau cari kerja di mana lagi? Perusahaan mana yang mau terima cleaning service umur 70 tahun?” “Kalau Papa sadar nggak punya kemampuan untuk cari nafkah, berarti Papa jangan protes kalau anak Papa sudah berbaik hati kasih uang. Aku kan anak perempuan yang Papa benci. Satu bulan 20 juta itu sudah banyak banget. Kalau nggak suka, aku kasih 10 juta saja per bulan, deh. Kalau kurang, cari saja anak laki-laki Papa, atau sekalian saja tuntut mamanya Fani untuk ambil alih asetnya.” “... ya sudah, 20 juta saja. Tapi kamu harus ingat kirim tepat waktu. Kakak-kakak kamu sudah punya keluarga mereka masing-masing. Mereka punya anak yang harus dikasih makan. Ke depannya mereka juga pasti hidup serba kekurangan, nggak ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3848

    “Tadi Papa ada ngomong apa? Aku nggak dengar jelas. Tadi memangnya Papa bilang apa?” “Ehm … nggak apa-apa. Aku nggak bilang apa-apa,” jawab Cakra. Felicia tidak mau mengakui kalau dia mendengar segala keluhan ayahnya tadi. Cakra juga tidak mau membuang-buang tenaga untuk mengulangi ucapannya. “Papa mau makan apel? Kalau mau, biar aku cuci dulu apelnya,” Felicia bertanya, tetapi dia langsung mencuci dua buah apel tanpa menunggu jawaban dari ayahnya. Tak lama, dia kembali dengan membawakan satu buah apel yang sudah dicuci bersih untuk ayahnya, sementara satu buah lagi dia makan sendiri. Cakra tidak suka apel, tetapi dia tetap menerimanya. “Papa serius mau dirawat inap setengah bulan lagi?” “Kalau bukan tinggal di rumah sakit, mau tinggal di mana lagi? Keluar dari rumah sakit, aku harus ke mana? Rumah kita dulu cuma kamu dan Vandi yang boleh masuk, orang lain nggak ada yang boleh. Felicia, apa kamu nggak bisa berusaha sedikit? Itu rumah kita, kenapa kamu malah tunduk dan kasih semua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3847

    Tidak salah, Felicia memang tidak berbakti kepada ayahnya. Setelah mewarisi kekayaan yang luar biasa dari ibunya, dia tidak sedikit pun memberikan uang kepada ayahnya sebagai perawatan di masa tua. Paling tidak Felicia bisa memberikan sebuah vila, lalu memberikan uang setiap bulannya agar Cakra hidup dengan nyaman di masa tua. Tidak banyak yang Cakra minta, sebulan 600 juta saja sudah cukup. “Bibi, gimana keadaan papaku selama dua hari ini?” tanya Felicia kepada pelayan itu. “Proses pemulihannya bagus, tapi yang namanya sudah tua, tetap butuh waktu lebih lama untuk diopname baru bisa rawat jalan,” jawabnya dengan jujur.“Dokter menyarankan aku minimal dirawat setengah bulan lagi,” kata Cakra. Dia tidak ingin terlalu cepat keluar dari rumah sakit, karena khawatir begitu keluar, tidak ada lagi yang bisa merawatnya. Padahal ketika sudah keluar dari rumah sakit, Felicia pasti akan meminta anak buahnya untuk merawat Cakra. Putra-putranya Cakra sibuk, para menantunya juga sekilas kelihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3846

    Setibanya di rumah sakit, Felicia meminta Vandi untuk menunggu di luar dan tidak perlu mengikutinya masuk ke dalam. Maka Vandi pun menuruti perintah menunggu di koridor. Sebelum masuk ke dalam, Felicia memegangi bunga yang ada di tangannya dengan erat dan menarik napas panjang. Begitu masuk, dia dapat mendengar suara makian Cakra kepada pelayannya yang berisi tentang perlakuan tidak adil oleh Patricia kepadanya. Kurang lebih Cakra mengeluh mengapa Patricia tidak mati lebih awal. Andaikan Patricia mati lebih awal, maka keluarga Gatara pasti akan diwariskan oleh Fani. Fani memiliki hubungan yang cukup baik dengan Cakra. Jika Fani yang naik, maka Cakra juga pasti bisa mempertahankan kekuasaannya di dalam keluarga Gatara. Selama Cakra dipandang sebagai tetua di sana, dia tidak akan pernah kekurangan uang. Fani sangat menurut kepadanya. Setiap kali Cakra butuh uang, dia tinggal minta ke Fani, dan Fani pasti akan memberikannya, tidak seperti Felicia. Pelayang yang ditugaskan untuk menjaga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status