Share

Bab 1503

Author: Anggur
Stefan meletakkan ponselnya dia atas meja lalu berkata kepada Olivia, “Nenek makin susah di ajak ngomong.”

Stefan sebenarnya ingin mengatakan kalau sikap neneknya semakin licik. Namun, dia tidak jadi mengatakannya karena dia takut kata-katanya itu terdengar sampai kuping nenek dan neneknya akan langsung menghukumnya.

“Tugas mak comblang kan memang begitu,” ujar Olivia sambil tersenyum.

Tugas nenek hanyalah mencari calon istri untuk para cucunya dan cucunyalah yang harus mengejar calon istrinya masing-masing. Nenek tidak perlu lagi bertanggung jawab untuk hal tersebut.

Nenek masih memiliki beberapa cucu lagi yang masih lajang dan beberapa di antaranya sudah mulai memasuki usia menikah. Mereka semua terlihat gugup dan panik ketika mengetahui bagaimana cara nenek mendapatkan calon istri untuk para cucunya. Setiap hari mereka terus bertanya-tanya, kira-kira perempuan seperti apa yang akan neneknya pilihkan untuk mereka?

Mereka juga sudah sering merayu nenek dengan mulut manis mereka agar n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1504

    Olivia pergi ke rumah sakit bersama Stefan setelah Russel pergi belajar ilmu bela diri. Olivia sempat meminta Stefan berhenti di Spring Blossom karena dia ingin membeli bunga untuk kakaknya sekaligus berbicara dengan Rosalina. Namun, nyatanya Rosalina tidak ada di toko.“Bosmu sedang ngirim bunga, ya?” tanya Olivia kepada pegawai toko.“Bu Rosalina pergi pagi-pagi sekali untuk membeli barang. Mungkin baru akan kembali sekitar jam 10. Apa ada yang mau Bu Olivia sampaikan kepada Bu Rosalina? Nanti saya akan bilang sama Bu Rosalina agar menelepon Bu Olivia kalau dia sudah kembali,” jawab si pegawai toko.“Oke! Nanti tolong bilang sama dia ya untuk telepon aku,” ujar Olivia sambil mengangguk lalu keluar dari toko sambil diantar oleh si pegawai toko. Kemudian Olivia masuk ke dalam mobil sambil membawa buket bunga yang dibelinya seraya berkata kepada Stefan, “Rosalina sudah pergi beli barang dari pagi. Mungkin dia baru akan balik jam 10. Kamu tolong bilang sama Calvin kalau aku mungkin ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1505

    Daniel merasa kesal setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Olivia. Perempuan ini memang pantas menjadi istri Stefan karena mereka memiliki cara pandang yang sama. Selain itu, mereka berdua juga mengutarakan hal yang hampir sama kepada Daniel.“Olivia, aku cuma mau bilang kalau aku nggak akan menyerah sampai Odelina menikah lagi,” jawab Daniel serius. Olivia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi setelah melihat kegigihan di mata Daniel. Bagaimanapun juga, Olivia memang cukup mengagumi sifat Daniel. Mereka bertiga akhirnya berjalan bersama menuju ruang rawat Odelina. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti ketika mereka melihat Roni sedang berdiri di dekat pintu ruang rawat Odelina. Roni terlihat berdiri sendirian di sana tanpa di temani ibu ataupun kakaknya. Dia juga terlihat membawa buket bunga dan termos sup di tangannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh orang tuanya untuk dia bawa. Olivia tampak terkejut ketika melihat Roni di depan pintu ruang rawat Odelina. Apa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1506

    Stefan langsung memberi isyarat kepada pengawalnya dengan menggunakan tatapan matanya. Si pengawal dengan cepat mengerti maksud dari isyarat itu. Dia buru-buru menutup pintu kamar Odelina kembali setelah Olivia, Stefan dan Daniel masuk ke dalam ruang rawat Odelina. Roni langsung merasa kesal ketika melihat Daniel membawa bunga dan termos sup yang sama seperti dirinya ke dalam ruang rawat Odelina. Dia pun berinisiatif berteriak, “Odelina ... Odelina ....”Namun, Hendra buru-buru membekap mulut Roni untuk mencegahnya kembali berteriak. Hendra masih sangat muda. Selain itu, dia juga pernah tergabung dalam dunia gangster. Jadi, seseorang seperti Roni yang terbiasa bekerja duduk di balik meja bukanlah saingan Hendra yang merupakan seorang anak muda berusia 18 tahun. Hendra membekap mulut Roni lalu membawanya menjauh dari ruang rawat Odelina. Setelah itu, barulah dia melepaskan berkapanya dari mulut Roni. “Kamu mau membekapku sampai mati, ya?” ujar Roni kesal.Kemudian dia kembali berkat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1507

    Olivia melihat Daniel keluar dengan terburu-buru. Kemudian dia menatap Stefan yang terlihat sangat tenang seakan dialah yang mengendalikan Daniel untuk bersikap seperti itu. Kemudian Stefan juga ikut keluar untuk mengantar Daniel. “Olivia kamu kan juga sibuk sama tokomu. Jadi, sudah sana urus tokomu dulu saja,” ujar Odelina. “Nggak kok, Kak. Aku di sini saja jagain Kakak,” balas Olivia. “Aku nggak perlu kamu tungguin lagi, kok. Aku sudah baikkan. Aku juga sudah bisa bergerak lebih bebas. Aku pasti sudah keluar dar rumah sakit hari ini kalau bukan karena dokter yang melarang aku,” ujar Odelina yang teringat akan tanggung jawabnya di restoran.“Kakak harus dengarkan perkataan dokter. Kakak masih harus dirawat di rumah sakit beberapa hari lagi. Lagi pula, Kakak juga nggak boleh langsung kerja setelah keluar dari rumah sakit. Kakak masih harus banyak istirahat di rumah,” ujar Olivia. “Kakak sudah dirawat di rumah sakit lebih dari 2 minggu. Kakak bisa tambah sakit kalau masih harus tid

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1508

    Kemudian Olivia kembali bertanya, “Bukannya Calvin lagi cuti? Terus Reiki juga belum tentu bisa datang ke kantor hari ini, kan?”“Aku bisa minta sekretarisku buat nunda rapatnya. Sudahlah, ayo kita pergi. Biar Dimas saja yang bawa mobilmu ke toko nanti,” ujar Stefan sambil tersenyum. Olivia sama sekali tidak menolak ajakan Stefan.“Nanti aku juga jemput kamu, ya. Soalnya aku mau kamu nemenin aku ke acara pesta malam ini,” ujar Stefan lagi. “Oke,” jawab Olivia mengiyakan. Stefan akhirnya mengantar Olivia sampai ke toko buku. Kemudian Stefan bergegas kembali ke kantornya untuk memulai pekerjaannya. Ternyata Junia juga datang ke toko hari ini."Kamu nggak nyiapin acara pernikahanmu? Keluargamu pasti sangat khawatir di rumah. Aku sampai berpikir kalau kamu nggak akan datang ke toko hari ini,” ujar Olivia berusaha menggoda Junia. “Aku bosan di rumah terus dan nggak ada juga yang bisa aku lakukan di sana,” ujar Junia dengan wajah berseri-seri. Olivia melihat kalau temannya hari ini tam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1509

    Junia buru-buru mengganti sebutannya kepada Jordy agar Jordy merasa lebih nyaman. Keluarga Adhitama memang memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka semua memiliki wajah yang tampan dan enak dipandang. Bahkan mereka lebih tampan dari pemeran laki-laki utama di novel yang biasa Junia baca. “Nenek bawain aku apa, sih? Kayaknya banyak banget, ya?” tanya Olivia sambil meletakkan tas itu di meja kasir lalu membukanya. “Bukan apa-apa, kok. Itu isinya cuma suplemen untuk kesehatan tubuh. Orang tua kayak Nenek memang butuh suplemen, tapi Nenek juga nggak bisa minumnya kalau sebanyak itu. Lagi pula, Nenek takut suplemen itu akan berdampak buruk untuk tubuh Nenek kalau Nenek minum terlalu banyak. Makanya Nenek bawain suplemen itu buat kalian anak-anak muda. Kalian kan masih banyak pekerjaan dan kegiatan, jadi pasti butuh suplemen untuk menunjang aktivitas kalian,” jelas Nenek. Kemudian Nenek kembali berkata, “Ada juga seafood. Ibu mertuamu menyuruh Nenek untuk bawain kamu seaf

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1510

    Di dalam hati, ia berharap kakaknya tidak melemparkan pabrik kecil yang paling sulit dikelola kepadanya. Adhitama Group sangat besar dengan banyak anak perusahaan. Ada banyak anak perusahaan yang juga membuka perusahaan kecil. Beberapa perusahaan kecil tersebut tidak menjalankan bisnis dengan baik, bahkan ada yang hampir bangkrut. Saat adik-adik Stefan baru memasuki dunia kerja, biasanya mereka mendapatkan pekerjaan pertama mereka dari Nenek Sarah atau Stefan. Seringkali mereka akan dimasukkan ke Adhitama Group dari level paling bawah. Tidak jarang mereka malah dilemparkan ke perusahaan-perusahaan kecil yang sedang mengalami kesulitan. Tujuannya tidak lain untuk mengasah kemampuan mereka dalam berbisnis. Jika mereka ternyata bisa membuat perusahaan kecil itu bangkit kembali dan memperluas pasar perusahaan, itu berarti mereka mampu dalam berbisnis.Setelah pengasahan fase awal, barulah Stefan akan menyerahkan beberapa anak perusahaan yang cukup kuat untuk dikelola. Akhirnya berdasa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1511

    Setelah nenek mengatakan demikian, Olivia merasa sedikit lebih baik. Jika tidak, dia akan merasa gagal dalam perannya sebagai menantu anak tertua keluarga Adhitama."Oliv, Junia, kalian berdua bantu Nenek urus yang di sini, ya. Nenek sama Jordy mau antar undangan dulu."Nenek duduk sebentar dan kemudian bangkit pergi. Olivia dan Junia juga berdiri."Nenek, makan siang di sini, ‘kan?""Nggak usah, Nenek sudah undang Pak Riko untuk makan siang bersama kita di hotel, biar Ricky yang nemenin." Nenek berkata demikian sembari memberikan isyarat kepada Olivia.Olivia paham dan tersenyum, "Oke deh, Nek. Kapan-kapan makan di sini, ya? Lebih baik lagi kalau pindah kesini, tinggal sama kami. Pasti jadi lebih nyaman."Ketika dia mengatakan kata "nyaman," Olivia juga mengedipkan mata pada nenek. Nenek juga paham dan menyetujuinya, "Setelah ulang tahun Jordy, Nenek bakal pindah ke tempat kalian. Kalau si Stefan nggak setuju, kamu harus bantu Nenek, ya? Wah, sudah lama sekali Nenek nggak ngomelin Ste

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status