Share

Bab 1785

Author: Anggur
“Kak, Daniel hari ini keluar dari rumah sakit?”

Olivia bertanya pada kakaknya dari ujung telepon yang lain, “Bukannya dia masih harus dirawat lebih alma di rumah sakit?”

“Pak Daniel terus teriak-teriak minta keluar dari rumah sakit. Sebenarnya sudah lama dia minta keluar, tapi dokter terus bujuk dia. Nggak tahu hari ini dia salah minum obat atau apa, sama sekali nggak bisa dibujuk. Sudah tanya sama dokter, kok. Sekarang dia boleh keluar dari rumah sakit. Setelah pulang ke rumah, dia harus istirahat sebentar baru boleh mulai jalani rehabilitasi.”

Odelina berkata dengan nada tak berdaya, “Sekarang emosi Pak Daniel berubah-ubah terus, nggak pasti.”

Akan tetapi, Odelina juga bisa memahami suasana hati Daniel. Jika dia harus berbaring setiap hari, dia juga akan menjadi gila.

“Sekarang nggak perlu diinfus lagi. Bukan masalah besar kalau dia pulang dan istirahat di rumah. Lebih baik pulang saja. Setiap hari dia bisa jalan-jalan dengan kursi rodanya, santai sejenak sambil cari udara segar. Den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1786

    Administrasi untuk keluar dari rumah sakit sudah selesai diurus. Sekarang Daniel berada di kursi roda dan sedang menuju ke bawah dibantu oleh pengawalnya. Saudara-saudaranya Daniel juga langsung meninggalkan urusan mereka dan pergi ke rumah sakit untuk menjemput begitu mendapat kabar bahwa Daniel sudah boleh pulang.Dengan begitu banyaknya orang yang peduli padanya, serta pengawal yang selalu siap menjaga, Odelina yang awalnya ingin membantunya pun berubah pikiran. Dia berkata kepada Yanti, “Tante, Daniel sudah keluar dari rumah sakit. Dari pihak keluarga sendiri sudah banyak yang jagain dia, jadi aku nggak ke sana lagi, deh. Kebetulan restoran baruku lagi renovasi, aku mau ngecek situasi di sana saja.”Sesungguhnya Yanti ingin Odelina ikut pergi bersamanya. Dengan adanya Odelina, emosi dan perilaku Daniel jadi jauh lebih terkendali. Namun, melihat ekspresi wajah Odelina yang tampak amat kelelahan, dia pun jadi tak tega, “Iya, nggak apa-apa. Daniel biar Tante dan keluarga saja yang jag

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1787

    “Aku pikir karena Daniel baru keluar dari rumah sakit, Kakak pasti ada di rumah, makanya aku datang untuk minta makan. Makan sendirian di rumah rasanya hambar banget.”Olivia kemudian menggendong Russel duduk di kursinya, lalu mengambil mangkuk kosong dan mengisinya dengan sup. Orang Mambera memang suka sekali minum sup. Setiap acara makan-makan tanpa ada sup rasanya kurang lengkap. Masakan yang Odelina buat hanyalah masakan rumahan sederhana. Menduga adiknya pasti akan datang untuk makan bersama, dia membuat empat jenis lauk dan satu sup telur rumput laut.“Russel, ini sup kamu, ayo dimakan dulu,” kata Olivia, kemudian dia menuangkan sup ke mangkuknya sendiri dan memakannya juga.“Masakan buatan Kakak memang beda. Sup buatan koki di rumah sebenarnya juga enak banget, tapi aku masih paling suka sup buatan Kakak.”“Kalau suka, bolehlah sering-sering datang makan di sini.”Olivia sudah bosan dengan makanan mewah yang biasa dibuatkan oleh koki rumahnya. Yang dia cari saat ini justru adal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1788

    Akan tetapi, wanita itu malah bersandar di mobilnya dan mengeluarkan dua batang rokok yang dia serahkan kepada dua orang pengawal itu. Kedua pengawal itu tentu menolak, tapi wanita itu seakan tidak peduli dan menyalakan rokok untuk dia sendiri.“Aku datang untuk ketemu sama majikan kalian. Bilangin ke Olivia aku mau ngajak dia makan makan.”“Maaf, nama Non siapa?”WAnita ini masih terlihat sangat muda dan juga luar biasa cantik. Dia dengan sengaja menyebut nama Olivia, maka itu para pengawal mengambil kesimpulan bahwa wanita ini suka dengan Stefan. Karena jika tidak, dia tidak mungkin ingin menemui Olivia.“Aku Stella Krama.”Stella jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Stefan, tapi sepertinya dia sadar setelah ditegur oleh ayahnya, maka itu dia tidak lagi muncul di hadapan Stefan untuk waktu yang sangat lama. Namun setelah pulang, Stella sadar bahwa dia tidak pernah bisa melupakan Stefan.Ayahnya sempat berpesan selama kerja sama antara Krama Group dan Adhitama Group masih berlang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1789

    Olivia memandang tubuh Stelle dari ujung kepala sampai ujung kaki, begitu pun sebaliknya. Semua orang di Mambera kini sudah tahu bahwa Olivia adalah istrinya Stefan, tapi yang bisa mengingat seperti apa rupa Olivia tidak banyak. Olivia jarang sekali tampil di depan media karena Stefan melindungi privasinya dengan sangat baik. Setiap kali ada topik hangat yang berkaitan dengan Olivia naik, Stefan pasti akan dengan segera menghapusnya.Stefan tahu bahwa istrinya itu lebih suka menjalani kehidupan yang tenang, tapi Olivia sering kali harus menampilkan wajahnya di depan publik karena Stefan sendiri. Walau begitu, Stefan tetap berusaha yang terbaik agar kehidupan pribadi Olivia tidak terusik.Stella sendiri pernah mencari foto wajah Olivia di internet, dan dari situ dia hanya menemukan beberapa potret wajah yang buram atau dari sisi samping yang tidak begitu memperlihatkan wajahnya. Namun saat ini, akhirnya Stella bisa melihat langsung dengan matanya sendiri seperti apa rupa wajah istrinya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1790

    Sebagai anak yang lahir di keluarga Adhitama, seharusnya pekerjaan Stefan sangat sibuk dan baru pulang larut malam. Namun sekarang baru pukul sembilan malam lewat. Selama Stella menemani ayahnya bekerja, mereka selalu sibuk dan baru pulang hampir tengah malam, bahkan di akhir pekan pun mereka tidak ada waktu untuk beristirahat.Olivia menyunggingkan senyum manis di wajahnya dan menjawab, “Stefan itu tipe suami idaman. Selama aku nggak lagi sama dia, setiap hari sekitar jam 21.30 dia pasti sudah sampai di rumah. Dia bilang kerja itu memang penting, tapi aku lebih penting lagi, makanya dia nggak tega bikin aku nungguin dia di rumah sampai tengah malam. Dia juga pasti mau pulang lebih awal untuk temani aku.”Senyuman itu bagaikan duri yang menusuk mata Stella, dan ucapan mesra yang terucap dari mulut Olivia itu juga membuat Stella terbakar api cemburu. Untungnya Stella sudah cukup stabil secara emosional karena sering bepergian dengan ayahnya, jadi dia tidak serta merta meluapkan emosiny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1791

    Khawatir Olivia memberikannya nomor palsu, Stella langsung menghubungi nomor tersebut di depan Olivia. Olivia mengeluarkan ponselnya agar Stella bisa melihat kalau panggilan itu benar-benar tersambung.“Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai ketemu lagi.”“Iya, sampai ketemu,” sahut Olivia. Setelah Stella masuk ke mobilnya dan melambaikan tangannya, Olivia menambahkan, “Stella, lain kali tolong parkir di depan parkir yang benar, jangan di depan pintu. Tadi kamu nutupin mobilku. Untung saja aku ini orangnya baik hati dan toleransi tinggi. Kalau sampai Stefan yang terganggu, siap-siapa saja mobil kamu dirusak.”“... iya, tadi itu salahku. Maaf, ya.”“Aku ngomong begitu bukan berarti aku marah cuma gara-gara kamu parkir sembarangan sekali. Hati-hati di jalan, ya. Aku antar sampai di sini saja.”Setelah mobil Stella pergi menjauh, Olivia pun menyimpan kembali senyuman di wajahnya, lalu menatap Arif yang baru saja keluar dari rumah.“Bu Olivia, tadi ada apa?” tanyanya.Arif baru keluar untuk m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1792

    “Didin, kira-kira Bu Olivia marah, nggak, sama Pak Stefan?” tanya si sopir.Didin menjawab, “Aku sudah beberapa bulan jagain Bu Olivia, jadi bisa dibilang aku cukup paham karakternya. Menurutku, Bu Olivia nggak mungkin marah sama Pak Stefan. Kan Non Stella sendiri yang mau nempel, tapi nggak berhasil. Jadi nggak ada alasan bagi Bu Olivia untuk marah.”“Baguslah kalau begitu. Aku paling takut kalau sampai Bu Olivia marah dan cuekkin Pak Stefan. Nanti kita juga yang kena getahnya,” kata si sopir.Begitu Stefan sudah marah, tidak ada yang akan bisa lolos dari api amarahnya. Namun, yang paling sering kena omelannya sudah pasti adalah orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan Stefan. Si sopir sering mengantar Olivia bepergian, jadi dia termasuk salah satu orang yang juga otomatis sering tatap muka dengan Stefan. Wajar saja jika dia khawatir.Olivia langsung bersandar di sofa begitu dia masuk ke rumah, dan beberapa menit kemudian, dia mendengar Stefan juga baru saja pulang. Stefan l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1793

    Selagi suasana hati Olivia masih cukup baik, Stefan pun memberanikan diri untuk bertanya, “Sayang, tadi sebelum aku pulang ada apa?”“Kamu kenapa mikir begitu?” tanya Olivia balik.“Biasanya pas aku pulang, kamu langsung keluar nunggu aku turun dari mobil. Atau kalau kamu belum pulang, biasanya Pak Arif yang keluar. Tapi hari ini kamu dan Pak Arif sama-sama nggak keluar. Pasti terjadi sesuatu sebelum aku sampai di rumah, dan itu berpengaruh sama hubungan kita berdua. Kamu … mungkin lagi marah sama aku, ya? Liv, coba kasih tahu, aku ada salah apa?”Olivia tidak menyangka Stefan bisa menebak ada sesuatu hanya karena dia tidak menyambutnya pulang. Melihat Stefan yang begitu berhati-hati karena takut akan membuatnya marah, Olivia jadi merasa dirinya kurang baik terhadap Stefan dalam keseharian mereka. Mungkin itu membuat Stefan jadi tidak merasa tenang dan selalu khawatir Olivia akan marah dan pergi meninggalkannya.Maka itu, Olivia segera meletakkan baju yang ada di tangannya dan mencium

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status