Share

Bab 2392

Author: Anggur
Firul berusaha menahan keterkejutannya. Dia tidak menyangka kalau Chintya sudah mengenal laki-laki tampan ini terlebih dahulu sebelum memperkenalkan laki-laki ini dengan ayahnya.

Mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Suasana rumah cukup sepi karena kakak Chintya belum kembali. Bram memberikan hadiah yang sudah dibawanya kepada Firul dengan sopan.

“Pak Bram repot-repot membawa hadiah ke sini,” ujar Firul setelah mempersilakan Bram duduk.

“Bu Chintya sudah menyelamatkan nyawa saya. Saya hampir saja celaka ketika ada perampok yang berusaha mencelakai saya. Untung saja, ada Bu Chintya yang membantu saya menghajar perampok itu sekaligus memanggil polisi,” balas Bram.

“Ini adalah pertama kalinya saya datang dan mengganggu Om Firul,” lanjut Bram.

Firul langsung tersenyum setelah mendengar putrinya sudah menyelamatkan Bram lalu berkata, “Keluarga kami memang seharusnya bersikap seperti itu. Pak Bram tidak perlu sungkan begitu. Lain kali, Bapak tidak perlu membawa banyak hadiah ke sini.”

“Nak,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2393

    Namun, kekecewaan itu tidak berlangsung lama. Karena tiba-tiba saja kebahagiaan itu kembali datang. Dia tersenyum lalu bertanya kepada Chintya, “Chintya, Pak Bram masih lajang, kan? Kamu masih tetap bisa menikah dengannya, sekalipun dia nggak bisa bela diri. Karena yang penting dia tahu apa itu seni bela diri. Kalian berdua masih bisa kok mengembangkan perasaan kalian dan berpacaran, benar kan?”Chintya menanggapi pertanyaan ibunya dengan kesal seraya berkata, “Ma, Pak Bram adalah CEO sebuah perusahaan besar. Dia saja selalu menggunakan mobil mewah senilai miliaran. Kesenjangan di antara kami berdua sangatlah jauh. Lagi pula, aku nggak mau menikah sama keluarga kaya. Selain itu, dia juga jauh lebih tua dariku. Umurnya tahun ini sudah 34 tahun. Selisih umunya denganku 10 tahun. Dia lebih cocok jadi pamanku daripada pacarku.”Lana langsung mendorong kepala Chintya setelah mendengar perkataan anaknya lalu berkata, “Paman terlalu tua untuk laki-laki sepertinya. Kamu lebih cocok memanggiln

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2394

    Bukankah Pak Bram juga mengatakan kalau dirinya juga didesak kedua orang tuanya untuk segera menikah? Chintya berpikir kalau wajar kedua orang tua Bram mendesaknya. Karena Bram sudah berusia lebih dari 30 tahun. Namun, dirinya sekarang baru berusia 24 tahun dan ibunya sudah terus mendesaknya seakan Chintya tidak akan pernah menikah. Lagi pula, Chintya masih belum memiliki keinginan menikah. Karena dia belum menemukan laki-laki yang tidak takut padanya. Dia ingin menemukan laki-laki yang tidak takut padanya agar Chintya bisa dengan bebas menggunakan kekuatannya. “Lebih baik Mama mengkhawatirkan Kakak saja. Kakak pertama sudah berumur 32 tahun dan kakak kedua sudah 28 tahun. Mereka seharusnya yang lebih dulu menikah daripada aku,” balas Chintya yang membuat hati Lana miris. Akhirnya Lana hanya bisa bergumam, “Entah apa yang dipikirkan anak muda zaman sekarang. Aku langsung memikirkan tentang pernikahan ketika aku dewasa. Hal normal bagi laki-laki dan perempuan dewasa zamanku untuk men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2395

    “Bu Chintya, jangan repot-repot,” ujar Bram sopan sambil terus tersenyum. Chintya membalasnya dengan senyuman seraya berkata, “Nggak apa-apa, kok. Lagi pula ini hanya buah dan camilan saja. Pak Bram sudah datang jauh-jatuh dari Mambera, jadi pastinya lapar. Mamaku juga belum selesai memasak. Jadi, silakan dimakan camilan dan buahnya dulu.”“Pa, aku kembali ke dapur dulu ya mau bantu Mama masak. Kalian mengobrol saja dulu,” lanjut Chintya lalu berbalik dan kembali ke dapur. Bram memandangi Chintya yang berjalan kembali ke dapur lalu memuji gadis itu dengan berkata, “Bu Chintya sangat hebat dan baik hati. Dia bisa bela diri dan memasak. Pak Firul membesarkannya dengan sangat baik.”“Pak Bram ini terlalu berlebihan. Chintya itu memang sangat baik sebagai anak perempuan,” ujar Firul sambil tersenyum bahagia karena ada laki-laki baik dan tampan yang memuji putri tersayangnya. “Putriku bilang kalau Pak Bram ingin belajar bela diri? Kalau begitu, berapa usia Bapak sekarang?” tanya Firul la

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2396

    “Pak Firul, bisnis saya memang sangat besar, tapi ada tim yang bisa bertanggung jawab untuk menjalankan operasional perusahaan. Bahkan perusahaan saya akan tetap baik-baik saja, sekalipun saya tidak bekerja selama satu setengah tahun. Setelah saya berpikir cukup lama, akhirnya saya memutuskan untuk berlatih seni bela diri sekaligus melihat kira-kira saya bisa berlatih sampai tingkat berapa.”“Selain itu, saya juga membutuhkan pengawal. Kalau Pak Firul tidak keberatan, mungkin Bapak bisa memperkenalkan beberapa pemuda yang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk saya jadikan pengawal. Tenang saja, pendapatan mereka akan sama besarnya seperti para pegawai yang bekerja di perusahaan. Saya juga tidak akan memperlakukan mereka dengan buruk.”Chintya pernah mengatakan kepada Bram kalau sanggar seni bela diri milik keluarganya bukan hanya mengajarkan ilmu bela diri untuk memperkuat tubuh para muridnya, tapi juga mengajarkan bagaimana mereka bisa berkembang dengan baik di tengah masyarakat. Para

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2397

    “Pak Bram, Chintya sudah dewasa, jadi dia bisa bebas pergi ke tempat mana pun yang dia inginkan. Kami tidak keberatan selama dia memberitahu ke mana dia akan pergi,” balas Firul setelah berpikir sejenak. Firul tidak pernah merasa khawatir dengan keadaan putrinya ke mana pun putrinya pergi. Semuanya akan baik-baik saja selama Chintya tidak menindas orang lain. Firul tidak merasa perlu melarang putrinya pergi bersama Bram ke acara pernikahan Stefan Adhitama, sekalipun hal itu pastinya akan mengundang salah paham bagi banyak orang. Lagi pula, istrinya sering menyalahkannya sebagai penyebab putrinya belum pernah memiliki kekasih sampai di usia 24 tahun. Karena Firul terus mengajarinya seni bela diri. Oleh karena itu, Firul sama sekali tidak keberatan dengan ajakan Bram kepada Chintya. Selain itu, Chintya pastinya perlu melihat dunia yang lebih luas di luar sana. “Pak Firul memang orang tua yang berpikiran terbuka,” ujar Bram sambil tersenyum. Firul membalasnya dengan senyuman lalu mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2398

    Dua kakak beradik itu langsung lari keluar dapur. Lana sangat kesal ketika mendengar kedua laki-laki itu mengatakan akan mendukung kehidupan putrinya selamanya. Bram kembali berdiri ketika melihat kedua kakak Chintya berlari keluar dari dapur. Kemudian Firul berinisiatif untuk memperkenalkan kedua anak laki-lakinya kepada Bram. Bram dengan cepat menyapa kedua calon kakak iparnya dengan sopan setelah Firul memperkenalkan mereka. Rama dan Jerry membalas sapaan Bram dengan sopan lalu memperhatikan laki-laki itu. Rama langsung bertanya kepada Bram setelah mereka semua duduk di atas sofa, “Saya dengar dari Chintya kalau Pak Bram berniat untuk belajar seni bela diri?”Bram langsung tersenyum lalu berkata, “Ya, benar sekali.”Jerry dengan cepat langsung berkata dengan jujur, “Usiamu tidak cocok lagi untuk mulai belajar ilmu seni bela diri. Kamu tetap nggak akan belajar banyak, sekalipun kamu sudah berlatih dan membayar uang di sanggar bela diri kami. Kamu seperti membayar hal yang sia-sia s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2399

    Chintya langsung meletakkan kotak makanan cepat saji yang ada di tangannya lalu bergegas mengambil anggur sesuai perintah ayahnya. Dia mengambil sebotol anggur berkualitas baik dan beberapa gelas anggur. Firul lebih dulu mengisi gelas anggur untuk Bram seraya bertanya, “Apa Pak Bram minum?”“Pa, Pak Bram sering bertemu klien dan membicarakan bisnis, jadi pastinya dia suka minum anggur,” jawab Chintya sebelum Bram sempat membuka mulutnya. Bram langsung tersenyum lalu berkata, “Minum anggur memang sangat diperlukan ketika berdiskusi dengan klien ataupun melakukan jamuan makan. Tapi, saya biasanya tidak minum terlalu banyak. saya paling banyak hanya bisa minum dua gelas minuman keras. Bagaimanapun juga, mabuk bukanlah hal baik bagi manusia. Karena dengan mabuk, orang menjadi lebih mudah mendapat masalah.”“Pak Bram baik sekali bisa mengetahui batas kemampuan minum Bapak dan tidak minum berlebihan,” puji Lana. Bram langsung tersenyum setelah mendengar pujian Lana padanya. Dia sudah cuku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2400

    “Mamaku juga suka menghidangkan masakan pedas sampai dua piring. Dia bilang kalau makanan pedas bisa membaut orang marah. Kemudian dia menyuruh kami minum teh herbal setelah selesai.”. Chintya langsung tersenyum lalu kembali berkata, “Aku rasa, makanan pedas nggak akan bisa membuat orang marah. Tapi, orang-orang itu selalu saja bilang kalau teh herbal adalah obat mujarab yang bisa menghilangkan berbagai penyakit termasuk rasa pedas di dalam tubuh. Padahal sebenarnya, belum tentu begitu.”Orang-orang di Malinjo menyukai makanan pedas dengan rasa yang kuat. Selain itu, mereka juga sangat suka makan mie, roti kukus dan roti isi. Namun, Lana kurang menyukai makanan itu karena dia tidak berasal dari Malinjo, melainkan dari provinsi yang sama seperti Bram. Lana terbiasa makan makanan dengan rasa yang ringan. Oleh karena itu, pola makan keluarga Baruna juga turut berubah menjadi lebih ringan karena pengaruh Lana. Namun, Lana juga tidak selalu bersikap egois dan mementingkan dirinya sendiri.

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status