“Nanti saja kita ngobrol lagi. Aku kasih peringatan, kakakku sudah keluar. Aku masih mau kerja sebentar lagi, aku tutup dulu. Kalau bukan kiamat, jangan ganggu aku lagi. Kalau sampai gara-gara kamu, aku jadi harus lembur, aku bakal makin benci sama kamu.” “... oke. A-aku nggak ganggu lagi. Kamu kerja dulu, deh. Jangan sampai terlalu capek, ya.” Katarina tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung mengakhiri panggilan. Saat panggilan baru saja berakhir dan Samuel belum sempat menaruh ponsel kembali ke sakunya, dia melihat sebuah mobil mewah yang baru saja keluar dari parkiran. Jam pulang kerja sudah lewat, mayoritas karyawan sudah pulang ke rumah. Kemungkinan besar, mobil itu adalah mobil kakak sepupunya Katarina. Sebelumnya Samuel sudah pernah bertemu dengan beberapa senior di keluarga Doha, tetapi hanya sekilas saja dan tidak meninggalkan kesan yang terlalu dalam. Clarissa adalah CEO di Doha Group. Meski dia masih berada di bawah ayahnya selaku direktur utama, banyak sekali keputusa
Samuel tersenyum, “Katarina, lihat tuh sekarang langit sudah mulai gelap. Waktunya makan malam. Kamu nggak lapar? Gimana kalau kamu keluar dulu sebentar. Kita makan dulu, habis makan aku antar kamu balik ke kantor. Gimana? Kerjaan kamu masih berapa banyak lagi? Aku juga sudah beli dua tiket film. Kalau kerjaan kamu sudah selesai, kita bisa nonton bareng.” Dengan nada yang dingin Katarina menjawab, “Samuel, maaf, aku nggak ada waktu. Begitu kerjaanku selesai, aku mau langsung pulang. Jarang-jarang ada waktu kosong malam ini, aku mau istirahat di rumah.” Jauh sebelum Samuel mengajak, Katarina sudah membuat janji dengan saudaranya untuk bertemu pukul delapan malam dan berbelanja bersama. Katarina sudah tidak ada waktu untuk menemani Samuel. Baru hari pertama Samuel mengejar Katarina dari awal, dia sudah mengajak makan malam dan nonton bersama? Mimpi. Katarina bahkan belum mengakui kalau dia adalah Rubah di hadapan Samuel. Katarina mana mungkin menerima Samuel kembali begitu saja. Meman
“Waktu itu dia cuma berdiri setengah jam saja sudah masuk angin. Dia baru sembuh sehabis minum sup jahe sama makan obat. Untung saja badannya kuat. Kalau orang biasa pasti sudah masuk rumah sakit dan diopname setengah bulan. Aku cuma mau kerjain dia saja, bukan niat membunuh. Aku masih butuh dia untuk jadi bagian dari keluarga Adhitama.” “Mereka kan masih punya banyak saudara, nggak harus Samuel. Adik-adik dia juga ada yang seumuran sama kamu, ‘kan?” “Hansen sudah punya tunangan. Roni juga sudah dalam perjalanan untuk melamar. Jordy dan adik-adiknya masih terlalu muda. Aku nggak suka sama yang lebih muda dariku. Aku nggak mau punya pasangan tapi kayak punya adik.” Hal ini berlaku terutama bagi Sandy. Dia bahkan belum resmi menginjak usia dewasa. “... oke. Nenek Sarah orangnya aneh, tapi harus aku akui, dia punya selera yang bagus. Aku cuma merasa Samuel nggak pantas untuk kamu. Dari segi kemampuan fisik, dia pasti kalah dari kamu. Dari segi kecerdasan juga kelihatannya dia nggak se
Jika Katarina tidak suka dengan keramaian, dia tidak akan menyamar menjadi si Rubah dan berkeliaran ke sana kemari. Alasan dia menjadi Rubah adalah untuk menyatu dengan keramaian, mengamati kesibukan orang lain, dna terkadang berperan menjadi pahlawan, atau membuat keributan kecil dengan orang yang dia tidak suka. Clarissa masuk dan langsung duduk tanpa menunggu arahan dari Katarina. Seraya menatap wajah cantik adik sepupunya, dia tersenyum dan berkata, “Si Samuel itu datang lagi. Dia masih nunggu kamu di bawah sambil bawa bunga. Dia juga bawa mobil barunya. Kelihatannya dia mau ngajak kamu makan malam bersama, habis itu mungkin ajak kamu jalan-jalan. Sebenarnya mau dia apa, sih? Kamu masih berniat menerima dia?” Sejak datang ke Harsa, Samuel untuk sementara masih tinggal di hotel karena sampai saat ini dia masih belum menemukan rumah yang cocok kriterianya. Nenek Sarah menyarankan agar Samuel belajar dari Jonas. Akan lebih baik Samuel membeli rumah yang lokasinya berdekatan dengan r
Katarina tidak menjawab Samuel dengan segera. Dia juga tidak keluar dan tetap berdiam diri di kantor. Dia bahkan tidak sempat untuk membaca pesan dari Samuel. Katarina ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk makan. Apakah Samuel tidak perlu bekerja? Dia padahal memiliki perusahaan sendiri di sini. Sekalipun perusahaan itu berada di bawah naungan Adhitama Group, dia pasti tetap harus mengurusnya. Katarina sendiri sangat sibuk sejak kemarin. Dia harus ke sana kemari baik itu untuk berjumpa dengan klein, atau untuk sekadar merapikan dokumen kantor, atau menangani urusan mendadak di anak perusahaan. Jangankan membalas pesan dari Samuel, untuk minum segelas air saja Katarina terkadang lupa. Katarina jadi kesal sendiri melihat Samuel yang begitu santai sementara dia kalang kabut. Yang ada, Katarina jadi makin malas untuk meladeni Samuel. Seperti yang sudah orang tua Katarina katakan, Katarina bisa menikah dengan siapa saja yang dia mau, tidak harus dengan Samuel. Kat
Akan tetapi mereka mendengar rumor bahwa pria ini dulu sudah pernah mendekati bos mereka. Beberapa dari mereka memiliki ingatan yang tajam. Mereka ingat dulu pernah berpapasan dengan Samuel dan mengingat wajahnya. Namun ketika Katarina sudah jatuh hati, pria ini malah mengatakan dia tidak mencintai Katarina dan mengejar orang lain meski tak berhasil, dan kembali ke Katarina. Perilaku seperti ini membuat citra Samuel buruk di mata orang lain. Memangnya Samuel menganggap bos mereka apa? Samuel harus ingat kalau Katarina adalah keponakan dari direktur utama Doha Group, dan adik dari CEO yang menjabat sekarang. Direktur utama Doha Group menyayangi Katarina sama seperti dia menyayangi anak sendiri. Keluarga Doha memiliki eksistensi yang tiada tanding di Harsa. Sebagai anak yang terlahir di keluarga Doha, Katarina tidak perlu khawatir dengan pernikahan. Samuel tidak menghiraukan lirikan sinis dari mereka. Dia hanya fokus memantau satu mobil yang akan keluar dari parkiran. Dia takut jika le