Share

Bab 7

Author: Anggur
Setelah masuk ke dalam Rolls-Royce, Stefan memerintahkan dengan suara rendah, “Mobil yang aku baru beli itu, jangan lupa bawa ke sana.”

Mobil itu akan dia gunakan untuk menipu istrinya. Siapa tadi nama istrinya?

“Oh ya, nama istriku siapa?”

Stefan malas mengeluarkan buku nikah. Oh iya, buku nikahnya dilihat oleh neneknya tadi dan Nenek belum mengembalikannya. Jadi, dia tidak punya buku nikahnya sekarang.

Pengawalnya berkata, “… Istri Bapak bernama Olivia Hermanus dan tahun ini berusia 25 tahun. Pak Stefan harus mengingatnya dengan baik.”

Majikan mereka ini memiliki ingatan yang sangat baik, tapi dia tidak akan mengingat orang yang tidak ingin dia ingat.

Terutama wanita. Wanita yang dia ketemu setiap hari pun belum tentu diingat namanya.

“Oke, aku ingat,” ujar Stefan dengan santai.

Dari nada bicara Stefan, Pengawal itu langsung tahu bahwa majikannya ini tidak akan mengingat nama istrinya besok.

Stefan tidak ingin pusing memikirkan wanita yang bernama Olivia itu. Dia pun bersandar di kursi mobil, memejamkan matanya dan menenangkan diri.

Mambera Hotel hanya berjarak sepuluh menit dari Lotus Residence.

Deretan mobil yang membawa Stefan berhenti di depan gerbang Lotus Residence, lalu Stefan mengemudikan mobil barunya sendiri ke dalam kompleks.

Stefan memang tidak ingat nama istri barunya, tapi dia masih ingat dengan rumah yang dia beli.

Ketika sampai di depan pintu rumahnya, dia melihat sepasang sandal yang familier di depan pintu. Bukannya itu sandalnya?

Kenapa dibuang ke luar?

Pasti dibuang oleh Olivia!

Tatapan di mata Stefan dingin dan wajahnya yang tampan menegang. Dia awalnya sangat berterima kasih pada wanita yang menyelamatkan neneknya, tapi karena neneknya selalu memuji wanita itu dan memintanya untuk menikahi wanita itu, dia jadi tidak suka pada wanita itu.

Dia merasa Olivia adalah wanita yang licik.

Meskipun pada akhirnya dia setuju untuk menikahi Olivia, dia membuat kesepakatan dengan neneknya bahwa setelah menikah, dia akan menyembunyikan identitasnya dari wanita itu dan menguji karakter wanita itu. Jika Olivia “lulus ujian”, dia dan wanita itu akan menjadi suami istri yang sebenarnya dan hidup bersama selamanya.

Jika dia mendapati bahwa Olivia adalah wanita yang licik, maka dia jangan salahkan dirinya kalau dia bersikap tidak sungkan.

Orang yang berani menipunya tidak akan berakhir baik!

Stefan mengeluarkan kunci dan membuka pintu, tapi pintunya tidak bisa dibuka. Dia menyadari bahwa wanita itu sudah mengunci pintunya dari dalam. Dia sangat tidak senang dengan hal ini.

Ini kan rumahnya!

Dia membiarkan wanita itu tinggal di sini, tapi wanita itu menghalanginya untuk masuk ke rumah.

Stefan sangat kesal, mengangkat kakinya dan menendang pintu, membantingnya.

Pada saat yang sama, dia menelepon Olivia.

Karena kesalahannya yang sebelumnya, dia sudah menyimpan nomor Olivia ke dalam kontak sekarang dan sengaja menambahkan kata “istri” di nama kontak itu. Kalau tidak, kalau dia tidak bisa mengingat siapa wanita itu nanti, dia pasti akan menghapus nomor itu lagi.

Olivia terbangun ketika Stefan menendang pintu.

Siapa yang menggedor pintu di tengah malam begini? Orang itu nggak mau kasih orang tidur, ya?

Suasana hati Olivia memang selalu tidak bagus setiap kali bangun tidur, ditambah lagi dia terbangun karena orang itu ribut. Dia menyibak selimutnya dan keluar memakai piyamanya dengan marah.

Dia meninggalkan ponselnya di kamar, jadi ketika Stefan meneleponnya, dia tidak mengetahuinya.

“Siapa, sih? Kamu nggak tidur di tengah malam begini? Kenapa kamu gedor-gedor pintu rumah orang?” Olivia membuka pintu.

Ketika membuka pintu, dia masih memaki pria yang berdiri sana. Dan ketika dia melihat pria itu dengan jelas, dia tercengang. Dia menatap Stefan cukup lama sebelum akhirnya menyadarinya. Dia cepat-cepat mengubah ekspresinya menjadi tersenyum dan berkata dengan malu-malu, “Pak Stefan, ternyata kamu.”

Stefan menelepon Olivia tapi wanita ini tidak mengangkatnya. Amarah di hatinya semakin membara.

Saat ini, dia malas meladeni Olivia. Dia melewati wanita itu dan langsung masuk ke dalam rumah dengan wajah masam.

Olivia menjulurkan lidahnya dengan canggung.

Ini adalah akibat dari pernikahan kilat.

Dia mengintip ke luar pintu. Untung saja Stefan tidak menggedor pintunya dengan terlalu keras barusan, jadi tidak membangunkan tetangga.

Dia melihat sepasang sandal di depan pintu itu, membungkuk dan mengambilnya. Lalu, dia masuk lagi dan mengunci pintunya.

“Waktu aku pulang tadi, hari sudah subuh. Aku lihat kamu nggak ada di rumah, jadi aku kira kamu nggak pulang, makanya aku kunci pintunya,” jelas Olivia.

“Aku seorang wanita, sendirian di rumah. Demi keamanan, aku mengambil sepasang sandalmu dan meletakkannya di depan pintu rumah, sehingga ketika orang lain melihat sepatu itu, mereka akan mengira ada pria di rumah, jadi mereka nggak berani melakukan apa-apa.”

Dia pernah belajar seni bela diri sebelumnya, jadi dia tidak takut pada preman. Namun, dia tetap harus memiliki rasa aman di rumah.

Stefan duduk di sofa, menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.

Udara malam itu agak dingin. Olivia merasa semakin dingin ketika ditatap seperti itu. Dia merasa seperti berada di musim dingin. Dingin!

“Pak Stefan, aku minta maaf.” Olivia mengambil sandal Stefan dan meletakkannya di depan kaki pria itu, meminta maaf.

Dia seharusnya menelepon dan bertanya apakah pria itu akan pulang malam ini.

Setelah sekian lama, Stefan berkata dengan dingin, “Aku sudah pernah bilang, kamu nggak perlu mengurusiku. Tapi, ini rumahku. Kamu membuatku terkunci di luar. Aku nggak senang dengan hal itu.”

“Pak Stefan, maaf, maaf. Lain kali aku akan meneleponmu terlebih dahulu untuk menanyakan apa kamu akan pulang ke rumah. Aku nggak akan mengunci pintunya dari dalam lagi mulai dari sekarang.”

Stefan diam sejenak, kemudian berkata, “Kalau aku mau melakukan perjalanan bisnis, aku akan memberi tahu kamu. Kalau aku nggak bilang, itu berarti aku akan pulang ke rumah setiap hari. Kamu nggak perlu meneleponku. Aku sibuk, nggak ada waktu untuk mengangkat teleponmu yang nggak penting itu.

Olivia mendengus.

Terserah apa katanya, deh.

Rumah ini miliknya.

Dia bos di sini.

Olivia pikir, pria ini sibuk dan baru pulang di jam segini. Pria ini pasti lapar. Jadi, dia bertanya dengan ramah, “Pak Stefan, apa Bapak mau makan sesuatu?”

“Aku nggak pernah makan semalam ini. Bisa gemuk.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
awas lo nanti jd bucin
goodnovel comment avatar
Sulis Tyawati
astaga songong bgt stefan tr bucin kapok lho
goodnovel comment avatar
Yusuf Tafseer
terasa sekali kalau ini novel, tidak seperti kisah nyata .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4049

    Provinsi Sarga, kota Aldimo …. Rombongan yang terdiri dari beberapa mobil mewah berhenti di depan pintu masuk utama Kerry Group. Pintu mobil Rolls-Royce yang mengepalai rombongan itu terbuka, lalu turunlah seorang pengawal dari mobil tersebut. Pengawal itu membungkukkan badan memberi hormat kepada tuannya yang baru saja turun melalui pintu belakang. Lota, yang meski sudah menginjak usia 40-an tetapi terlihat muda karena perawatannya yang baik, turun dari mobilnya. Dia mengenakan jas rapi berwarna putih dan dasi yang membuat dia tampak lebih muda dari usia aslinya. Beberapa pengawal yang menempati mobil-mobil di belakangnya juga ikut turun. Mereka segera berjalan ke belakang Lota guna melindungi keselamatannya, sekaligus membentuk barisan untuk dia berjalan. Beberapa pengawal lainnya juga menuju ke bagasi mobil di paling belakang untuk membawa beberapa hadiah yang sudah disiapkan. Lota berdiri di depan pintu dan mendongak, menatap gedung 68 lantai yang menjulang tinggi di hadapannya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4048

    “Banyak kasus yang sehabis cerai, menantu gampang banget menikah lagi, sedangkan anak sendiri malah nggak dapat istri baru. Banyak cowok yang nggak dapat pasangan lagi dan hidup melajang seumur hidup. Bukannya zaman sekarang ini asal istri nggak kabur, berarti sudah untung, ya?” sambung Junia. Ketika sedang menjaga toko, Junia sesekali akan bergaul dengan tetangganya dan bergosip. Kebanyakan dari mereka datang dari luar, sehingga Junia banyak mendapatkan cerita baru dari mereka. Ada yang pernah bercerita, seorang ibu mertua jahat yang tidak menyukai menantunya selalu menghasut anaknya untuk melakukan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan sampai menganjurkan untuk cerai dan menikah lagi dengan istri yang lebih muda. Namun ketika anaknya sungguh bercerai, di situlah tabiat buruk sang ibu mertua terkuak sampai ke setiap penjuru. Wanita mana yang ingin menikah dengan lelaki yang suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga? Di luar itu, menikah lagi tentu butuh mahar. Biaya mahar di zaman

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4047

    “Russel baik-baik saja. Dia sudah sembuh. Kamu mau jemput Russel pulang sekolah?” Setelah berpikir sejenak, Olivia mengizinkan Roni untuk menjemput Russel. “Ya sudah, nanti aku kabari guru Russel kalau kamu yang jemput nanti.” “Oke, terima kasih, ya, Olivia.” Roni sangat berterima kasih karena Olivia tidak dengan sengaja mempersulit dirinya untuk meluangkan waktu bersama Russel. Dia sadar, Odelina dan Olivia memiliki hati yang baik. Sekarang Odelina sudah memiliki kekasih baru dan sudah lama melupakan kebenciannya terhadap Roni, dan bisa hidup berdamai dengannya. Walau begitu, Olivia masih sangat membenci Roni. Hanya saja karena Roni dan Odelina sudah bercerai, Roni tidak bisa lagi menyakiti Odelina. Di satu sisi dia tetaplah ayah kandung Russel. Demi kesehatan Russel dalam proses tumbuh kembang dia menjadi dewasa, Olivia rela menahan kebenciannya dan membiarkan Roni bertemu dengan Russel. “Pas kamu jemput Russel nanti, sekalian ajak dia pergi makan. Ingat, jangan kasih Russel mak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4046

    “Reiki waktu kecil juga bandelnya bukan main. Kalau dengar cerita dari mertuaku tentang dia, aku sendiri nggak menyangka kalau ternyata Reiki senakal itu.” Kesan yang Reiki berikan kepada Junia selama ini adalah sosok yang lemah lembut dan lebih mudah untuk diajak bicara daripada Stefan. Bahkan setelah menikah, Reiki memperlakukan Junia dengan lebih baik lagi. Junia tidak perlu merasa khawatir sedikit pun selama ada Reiki di sampingnya. Reiki adalah sosok yang sangat bisa diandalkan. Namun siapa sangka di masa kecilnya, Reiki tidak bisa diam. Dia selalu berlari ke sana kemari dan memanjat apa pun yang bisa dia panjat, membuat orang tuanya sakit kepala. “Nenek lagi pergi jalan-jalan bareng tanteku,” kata Olivia tiba-tiba saat dia melihat ponselnya. Olivia baru saja melihat video yang diunggah oleh ibu mertuanya. Dalam video singkat itu, Dewi sedang bersama dengan Nenek Sarah, Fenny, dan juga Reena. “Nenek pergi kok nggak bilang-bilang aku,” ujar Olivia. Lalu dia mengusap perutnya dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4045

    Sementara itu di perusahaan sayur-mayur milik Olivia, dia sedang berada di kantornya bersama dengan Amelia dan Junia. Namun yang sedang benar-benar bekerja di sana hanya Amelia saja sendiri. Olivia dan Junia yang sedang hamil datang hanya untuk sekadar bermain. “Live Samuel yang lagi makan cabai sudah selesai?” Junia baru saja keluar dari toilet dan melihat dua teman baiknya sudah tidak lagi menatap layar ponsel, karena itu dia bertanya. “Sudah selesai dari tadi. Ternyata nggak sampai 15 menit, Katarina muncul dan suruh dia stop. Katarina benar-benar nggak tegaan orangnya,” jawab Olivia sembari menyantap buah yang tersajikan di atas meja. “Yang duluan tergerak biasanya dia yang cepat kalah.” “Samuel juga gampang tergerak harinya. Dia sampai rela makan cabai sebanyak itu demi Katarina, sambil tayang di live pula. Aku yakin cabai yang disiapkan sama Clarissa pasti pedas banget,” ujar Amelia tertawa.“Itu karena dia tahu orang yang dia sukai selama ini itu Katarina. Ngomong-ngomong, p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4044

    Nenek Sarah sudah merencanakan jadwalnya sampai dua setengah bulan ke depan. Dia ingin bermain selama dua bulan penuh, lalu di setengah bulan terakhir baru dia pulang. Dari situ kemudian dia akan naik pangkat menjadi nenek buyut. Fenny tidak merasa keberatan dengan rencana ibu mertuanya. Maka, dia pun langsung pergi merapikan barang-barangnya. Di halaman menuju ke kamar, dia berpapasan dengan Reena. Reena bertanya ke mana Fenny pergi, Feny pun menjawab apa adanya. Lalu, Reena juga ikut Fenny pergi. Saat Nenek Sarah mengajak kedua menantunya keluar rumah, dia bertemu dengan Dewi yang baru saja pulang. Melihat ibu mertua dan adik-adiknya hendak pergi bersenang-senang, Dewi meninggalkan segala yang kerjakan dan meminta ikut pergi berama. Nenek Sarah menatap Fenny, yang saat itu juga sedang tersenyum melalui matanya. Pada akhirnya, Nenek Sarah dan ketiga menantunya bersama-sama pergi meninggalkan Vila Permai. Ketika anak-anak Nenek Sarah pulang dan mendapati istri mereka masing-masing t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status