Share

37. Kepanikan Malik

Sudah kelima panggilan Malik menghubungi Dokter Ridwan tetapi masih di luar jangkauan. Sebisa mungkin Malik melajukan mobilnya untuk sampai di rumah saki jiwa itu.

“Ibu, maafkan Malik, sebentar lagi Malik akan sampai tunggu ya Bu.”

“Ini semua gara-gara wanita itu, dia sengaja menghilang dariku.”

“Kamu tidak bisa lari begitu saja Karya, aku akan selalu menjadi bayanganmu di mana saja kamu berada,” teriaknya di dalam mobil sambil memikul-mukul setir kemudinya.

“Tunggu dulu, kenapa aku jadi kesal, kenapa malah aku yang merasa ... kehilangan?”

“Ah tidak, mana mungkin ini ... tetapi kenapa malah aku sepertinya kehilangan dia?”

“Ayolah Malik fokus dengan balas dendammu, jangan bilang kalau kamu mulai ada rasa ... Cinta?”

“Ah ... sial,” umpatnya lagi.

Entah apa yang terjadi pada dirinya sendiri, padahal dia sangat membenci Kayra, tetapi sikap cuek dari Kayra itu sudah membuatnya marah.

Biasanya dia tidak pernah dicuekin oleh gadis mana pun, mereka akan tunduk di pelukan Malik, tetapi wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status