Share

Berkas Yang Hilang

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-05 09:25:16

Keesokan harinya. Ayudhia sudah memakai setelan kerja dan sekarang sibuk memasukkan buku dan pensil miliknya ke dalam tas. Dia menolehkan kepala ke arah Arlo yang melangkah keluar dari kamar ganti sambil mengancingkan manik jas.

“Tuan, Anda yakin tidak mau jadi model saya?” tanya Ayudhia sekali lagi, masih saja mencoba membujuk agar Arlo bersedia.

“Tidak.”

Bibir Ayudhia memberengut dengan tatapan terus tertuju pada Arlo yang sekarang sibuk mengecek ponsel. Dia ingin sekali menyingkirkan kata ‘tidak’ itu dari bibir Arlo agar pria ini tak menolaknya berulang kali.

“Hari ini aku tidak ke Atelier, sopir akan mengantarmu ke sana,” ucap Arlo dengan tatapan masih tertuju ke ponsel, lalu perlahan dia mengangkat pandangan ke arah Ayudhia.

“Iya,” balas Ayudhia dengan wajah lesu dan tak bersemangat karena seperti baru saja ditolak cintanya berkali-kali oleh pria yang ada di depannya ini.

Arlo menatap sejenak pada Ayudhia yang memasang wajah masam, lalu dia berdeham kecil sambil melangkahkan kaki
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ayu ...semangat kuat jgn mau terinjak orang
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Pasti Disya tuh yg berulah Ayo Ayu kamu bisa jgn mau terus diintimidasi orang
goodnovel comment avatar
wardah
ini disya mau cari gara" ,,cek cctv aja pasti bakal tau siapa yg ambil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Menghamili?

    Bola mata Elvano membulat sempurna. Rahangnya jatuh. “Tunggu. Apa? Istri?” katanya tak percaya, sebelum tawa keras dan mengejek meledak darinya, menggema di seluruh kamar.“Mana mungkin, aku tidak percaya,” sanggah Elvano sambil berusaha menghentikan tawa dan menggelengkan kepala pelan lalu kedua tangannya berkacak pinggang, “kamu pikir aku bodoh?” Matanya yang tadi geli kini melotot ke arah kakaknya, sebelum telunjuknya kembali teracung pada Ayudhia. “Dia istrimu? Tidak mungkin. Jelas-jelas kamu ini suka main wanita, mau mengelak apa lagi?” Arlo tidak menjawab. Dia mengusap wajahnya dengan satu tangan, gerakan lelah yang menonjolkan garis rahangnya yang tegas. Wajahnya sedingin es, namun ada kilatan kekesalan yang berbahaya di matanya saat mendengar ocehan adiknya yang sembarangan itu.Elvano mengalihkan pandangan pada Ayudhia, dia memperhatikan tubuh Ayudhia dari atas kepala hingga kaki, lalu matanya kembali tertuju pada Arlo. “Sudah berapa puluh wanita yang sudah kamu bawa pulang

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Sama-sama Menuduh

    Tubuh Ayudhia membeku saat telapak tangan besar itu menyentuh perutnya dan perlahan merabanya. Jantungnya berdegup cepat sampai-sampai Ayudhia meneguk ludah kasar.Tidak bisa, bukan begini juga kesepakatan pernikahan mereka.Bibir Ayudhia bergerak untuk bicara, tetapi telinganya sudah lebih dulu menangkap suara dari arah belakangnya.“Arlo, ke mana otot perutmu? Kamu jadi langsing sekali? Seperti perempuan.”Bola mata Ayudhia membulat sempurna. Suaranya tersekat ketika indera pendengarannya menangkap suara pria lain. Dia menurunkan pandangan dan melihat telunjuk pria itu menusuk-nusuk perutnya perlahan.Kepanikan menyergahnya. Seketika Ayudhia meraih tangan besar itu lalu menghempaskannya dengan kuat ke belakang punggungnya lalu Ayudhia melompat dari ranjang begitu saja dengan jantung yang berdegup cepat.Kulit wajah Ayudhia memucat dengan napas tak beraturan saat memandang ke ranjang. Dia merapat di dinding sambil memperhatikan pria yang ada di atas ranjang kini sedang memandang ke a

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kejadian Tak Terduga

    Langkah Ayudhia kembali terhenti ketika telinganya mendengar perintah dari Arlo.Tatapan mata Ayudhia kembali terarah pada Arlo yang sudah memandangnya.Langkah Ayudhia berubah haluan ke arah Arlo duduk. Saat tiba di samping sofa, tatapan Ayudhia tertuju pada tangan Arlo yang menepuk sofa di samping pria itu.“Duduklah di sini,” perintah Arlo.Ayudhia menganggukkan kepala pelan. Perlahan dia melangkah lebih dekat ke arah Arlo duduk, lalu mendudukan tubuhnya di tempat yang Arlo tepuk.Ada kotak obat di atas meja, Ayudhia menatap sejenak kotak itu, lalu pandangannya kembali tertuju pada Arlo.Arlo sedikit membungkukkan badan ke arah meja, lalu membuka kotak obat yang ada di hadapannya. Tangannya terulur ke kotak dan mengambil obat dari dalam sana.Ayudhia memperhatikan apa yang Arlo ambil, lalu dia berkata, “Saya bisa mengobati lutut saya sendiri, Tuan.”Sayangnya, tidak ada tanggapan dari Arlo. Dia tetap memegang obat merah di tangan, lalu menuang pelan di kapas seperti siang tadi.Arlo

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kelicikan Fiona

    Fiona melangkah keluar dari kafe setelah selesai bertemu dengan Disya. Dia terus mengayunkan langkah menuju mobil yang terparkir di samping kafe, lalu segera masuk untuk meninggalkan tempat itu.Fiona sudah menyalakan mesin mobilnya, tetapi dia tak segera memacu mobilnya meninggalkan tempat itu.Fiona diam seraya menatap lurus ke depan, kedua tangannya berpegangan ke stir mobil.‘Apa aku harus diam saja melihatnya tenang di Atelier?’Satu sudut bibir Fiona tertarik ke atas, menciptakan lengkungan sinis di wajahnya.Fiona melepas kedua tangan dari stir lalu menyandarkan punggung ke sandaran kursi. Tangannya merogoh tas yang dia letakkan di kursi samping kemudi, lalu mengeluarkan ponselnya dari sana.Jempol Fiona menyapu layar ponselnya, mencari-cari sebuah kontak yang tersimpan di daftar kontak miliknya.Saat menemukan nomor yang dicari, senyum Fiona merekah lebar. Dia menekan tanda hijau di samping nomor itu, saat terdengar suara panggilan terhubung, Fiona segera menempelkan ponselnya

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kecurigaan Disya

    Sore harinya.Disya merapikan mejanya lebih awal. Dia menatap datar ke arah Ayudhia yang masih fokus dengan kertas-kertas di meja dan komputer yang menyala.“Sok rajin,” desisnya, lebih pada dirinya sendiri. Satu bibir Disya tertarik ke atas, tatapannya mencemooh apa yang dilakukan Ayudhia.Disya meraih tasnya dari atas meja, lalu melangkahkan kaki meninggalkan ruang divisi perencanaan.Disya mengemudikan mobil meninggalkan perusahaan, dia membaca pesan yang terpampang di layar ponselnya, lalu memutar arah menuju tempat yang akan didatangi.Disya pergi ke sebuah kafe yang tak jauh dari perusahaan. Sesampainya di sana, dia memarkirkan mobil dengan rapi, lalu segera turun dan melangkahkan kaki menuju kafe.Disya menarik pintu kafe agar terbuka, begitu kakinya melangkah masuk ke tempat itu, dia langsung mengedarkan pandangan dan mendapati Fiona duduk di salah satu sudut ruangan di kafe itu.Disya mengayunkan langkah dengan pasti, derap suara heelsnya menggema di tempat itu.“Kupikir kamu

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Bukti di Kantin

    Ayudhia melangkah keluar dari ruangan Arlo dengan sebuah senyum ringan yang terukir di bibirnya. Persetujuan Arlo atas desainnya terasa seperti sebuah kemenangan dan juga kelegaan yang berarti baginya.Namun, saat Ayudhia kembali ke lantai divisinya dan melangkah menuju meja kerjanya, langkahnya terhenti. Semua rekan satu timnya berdiri dari kursi mereka dan berjalan serempak ke arahnya.Semua, kecuali Disya yang hanya menatap dingin dari mejanya.Semua rekan tim itu membungkukkan badan secara bersamaan pada Ayudhia, lalu mereka menatap Ayudhia sambil memulas senyum ketika menegakkan badan mereka lagi. “Kepala Tim, kami minta maaf kalau sebelumnya sudah menciptakan suasana yang tak mengenakkan. Kami sadar bahwa kami salah, jadi apakah setelah ini kita bisa berdiskusi dan merencanakan desain untuk project event bersama?” Salah satu staff mewakili yang lain bicara.Ayudhia menatap satu persatu rekan timnya. Dia bisa menangkap senyum penuh ketulusan dari semua orang yang kini ada di had

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status