Share

Cerita Dari Alina

last update Huling Na-update: 2025-08-31 10:13:10
Setelah selesai makan di warung kesukaan Ayudhia. Mereka kini sedang dalam perjalanan menuju rumah Alina.

Sepanjang perjalanan, bibir Ayudhia tak berhenti tersenyum. Dia merasakan sesuatu yang berbeda, ada kebahagiaan yang tak pernah dirasakannya kini bisa didapatkannya.

Mobil Arlo akhirnya memasuki halaman rumah orang tuanya. Arlo memarkirkan mobil di depan garasi, setelahnya dia dan Ayudhia turun bersama.

Begitu menginjakkan kaki di dalam rumah. Alina langsung menghampiri Ayudhia dengan senyum riang lalu memeluknya dengan erat. “Akhirnya kalian datang juga,” katanya.

Ayudhia mengangguk-angguk, dia terus tersenyum saat Alina menatapnya setelah melepas pelukan.

Sambil menatap Ayudhia dan Arlo bergantian, Alina bertanya, “Apa kalian lapar? Mau mama siapin makanan dulu?”

Ayudhia menggeleng pelan. “Tidak usah, Ma. Kami tadi makan dulu sebelum ke sini.”

Saat melihat lirikan Alina tertuju ke arahnya, Arlo ikut bicara. “Aku mengajaknya makan ke tempat makan favoritnya.”

Mendengar p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (12)
goodnovel comment avatar
Ernhyy Ahza❤️‍🩹
nyesek banget yah klu kmbali flash back 🥹🥹🥹
goodnovel comment avatar
Ernhyy Ahza❤️‍🩹
apa yg sdah mereka lakukan sama arlo kecil? knpa bsa mreka sejahat itu? sbnarnya motif mreka apa ?
goodnovel comment avatar
wardah
seperti itu ceritanya,,, Arlo blm cerita mungkin nanti ayu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Hadiah

    Mobil yang Arlo dan Ayudhia tumpangi sudah sampai di depan garasi rumah.Sepanjang perjalanan dari tempat kontes hingga tiba di rumah, Ayudhia tak menghilangkan senyum di wajahnya.Dia sangat bangga pada dirinya sendiri karena menepati janji pada Arlo untuk membuat Atelier menang dalam kontes tahunan.Ayudhia dan Arlo langsung pergi ke kamar untuk bersiap-siap karena setelah ini mereka harus pergi ke rumah paman Arlo.Saat Ayudhia melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar, tatapan Ayudhia langsung tertuju pada buket bunga mawar besar yang ada di atas meja dekat ranjang.Dengan tatapan terkejut dan ekspresi tak percaya, ayudhia menoleh pada Arlo yang ada di belakangnya. “Tunggu, kamu yang membelinya? Untukku?” Bukannya menjawab, Arlo hanya mengedikkan bahu sambil menahan senyum melihat ekspresi terkejut dan senang yang bercampur menjadi satu di wajah Ayudhia.Ayudhia menutup bibirnya dengan kedua telapak tangan sebelum dia melangkah cepat ke buket di meja.Berdiri tepat di depan buket, A

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Aura Playboy

    Di sisi tempat konferensi.Anya berdiri dengan tatapan tertuju pada Arlo yang duduk di samping Ayudhia.Anya hanya diam, kedua tangannya terlipat di depan dada dan ekspresi wajahnya begitu datar.Anya mendengarkan suara Arlo yang menyelip di telinganya, hingga dia mendengar suara lain memanggilnya yang membuatnya menoleh.“Tidak kusangka bertemu lagi denganmu di sini.”Kening Anya berkerut samar mendengar apa yang Theo katakan.Jelas Anya tahu siapa Theo dan kenapa sekarang pria ini tersenyum aneh padanya. Anya memutar bola mata malas, tanpa membalas sapaan Theo, Anya menggeser posisi berdirinya agak menjauh dari Theo.Namun, bukannya merasa kalau Anya menghindarinya, Theo malah mengikuti langkah Anya dan kembali berdiri di dekat wanita itu.Dengan tatapan penuh percaya diri, Theo bicara walau anya tak memperhatikannya. “Anya, apa kamu sudah memikirkan tawaranku sebelumnya?”“Tidak tertarik.”Jawaban singkat dari Anya tak membuat Theo patah semangat. Dia hanya mendesis pelan, sikap ta

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Klarifikasi Pernikahan

    Konferensi pers disiapkan secara mendadak di depan gedung kontes.Ayudhia masih berada di dalam gedung memandang para wartawan yang sudah duduk di kursi yang disediakan menunggu konferensi dimulai.Ayudhia menggigit kuku jarinya, tatapannya gelisah bahkan tangannya gemetar karena cemas dan panik dengan apa yang akan terjadi nanti.Sejak tadi hanya memperhatikan sikap Ayudhia, akhirnya Arlo menghampiri dan bertanya, “Kenapa?” Mendengar suara Arlo, Ayudhia menoleh ke samping dan menatap Arlo yang sudah ada di sisinya. “Bagaimana kalau nanti tak berjalan dengan lancar? Aku sepertinya akan gemetaran saat bicara.”Melihat kepanikan dari sirat wajah Ayudhia, Arlo membalas, “Biarkan aku yang bicara dan kamu tak perlu mengatakan apa pun jika takut.”Masih tak bisa mengontrol kecemasannya, Ayudhia kembali berkata, “Aku tidak takut, hanya cemas saja. Bagaimana kalau tidak ada yang percaya kalau kita sudah menikah?” Mencoba menenangkan Ayudhia, Arlo dengan enteng berkata, “Mereka pasti percaya

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kecurigaan

    Di rumah Ardhana.Dimas dan yang lain sudah tiba di rumah sejak beberapa waktu lalu. Mereka semua hanya diam, duduk di ruangan dengan suasana yang begitu dingin mencekam.Tatapan tajam Dimas tertuju pada Fiona yang baru saja selesai mengoleskan krim memar di pipi. Dengan suara tegas Dimas bicara.“Apa kamu benar-benar tidak terlibat dengan apa yang dilakukan Disya?”Menatap sang ayah yang baru saja selesai bicara, Fiona sekali lagi berbohong. “Aku benat-benar tidak terlibat, Pa. Aku tidak tahu, kenapa Disya ikut menyeretku ke dalam masalah yang dibuatnya.”Melihat tatapan tak percaya pada sorot mata sang ayah, Fiona kembali menjelaskan, “Memang Disya beberapa kali mengeluh soal Ayudhia, mengatakan kalau Ayudhia merebut posisinya. Dia juga berulang kali menceritakan apa yang sudah dilakukannya pada Ayudhia, tapi aku tidak pernah terlibat. Dia mengatakan itu semua, setelah melakukannya, bukan sebelumnya.”Melihat sang adik terpojok, Samuel angkat suara. “Sudah jelas Disya hanya mau menj

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Jadi Pemenang

    Menatap Ayudhia yang kembali diam. Arlo menarik tangan kanannya dari dalam saku celana, lalu diulurkan ke arah Ayudhia.Memandang sejenak tangan Arlo yang terulur ke arahnya, Ayudhia lantas mengangkat pandangan ke wajah Arlo.“Ayo, kita harus kembali ke cara dan menunggu pengumuman kontes.”Mendengar ajakan Arlo, senyum Ayudhia merekah sempurna. Dia meraih tangan suaminya ini, lalu menggenggamnya erat.Masih dengan senyum terpampang di wajah, Ayudhia melangkah sejajar bersama Arlo keluar dari ruang istirahat menuju sisi panggung untuk menunggu pengumuman kontes.Sebelum pemenang diumumkan. Para tamu menikmati hidangan yang sudah disajikan di meja mereka.Setelah menung

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Bicara Berdua

    Setelah selesai bicara dengan Anya. Arlo melangkah masuk ke dalam ruang Atelier.Melihat kedatangan Arlo, Maya dan Della langsung berdiri dari duduknya. Mereka melirik pada Ayudhia dengan senyum canggung, sebelum memberi isyarat kedipan mata pada temannya itu.Melangkah ke arah pintu. Maya dan Della sedikit membungkuk sebelum melewari Arlo, lalu segera keluar dari ruangan itu.Kini, tinggal Arlo dan Ayudhia di dalam sana. Tatapan Arlo tertuju pada Ayudhia yang sudah berdiri dengan kedua tangan tertaut di depan tubuh.Begitu Arlo sudah berada di hadapannya, Ayudhia bertanya, “Apa kamu sudah menjelaskan semuanya pada Anya? Dia tadi sempat menatap benci padaku karena foto-foto yang beredar?”“Aku sudah me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status