Share

Sudah Curiga

last update Last Updated: 2025-08-17 10:24:53

“Apa maksudnya ini?” Maya menoleh pada kepala security dengan kening berkerut samar.

Ayudhia mengepalkan telapak tangan di samping tubuh. Tidak ada bukti apa pun yang bisa dilihat, ternyata kamera CCTV itu tak mengarah ke meja tempat bahan-bahan disimpan.

Harusnya kamera CCTV menghadap ke area vital di ruangan, kenapa malah menghadap ke pintu gudang? Juga, Ayudhia ingat jika tadi kamera menghadap ke tengah ruangan, ini sangat aneh baginya.

“Kenapa kamera CCTV menghadap ke sudut ruangan?” tanya Ayudhia dengan nada penekanan.

Meski hanya terlihat rekaman beberapa potong bahan yang terlempar di udara sebelum jatuh ke lantai, tetapi itu cukup meyakinkan Ayudhia jika pelakunya memang orang, bukan hewan pengerat atau sejenisnya.

Setelah berpikir sejenak, Ayudhia kembali berkata, “Kalau begitu coba buka rekaman CCTV yang ada di sepanjang koridor. Saya yakin kalau pelakunya pasti terekam CCTV yang ada di luar ruangan.”

Maya mengangguk-angguk sepakat dengan permintaan Ayudhia.

“Kamera lain d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
wardah
semoga Maya beneran dipihak Ayu ya ,,g bermuka dua
goodnovel comment avatar
Wida
semogaa Maya bner2 bisa di percaya
goodnovel comment avatar
Ernhyy Ahza❤️‍🩹
untung saja kmu sdah mengamankan smua bahan desain mu ayu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Baru Saja Melayani?

    Arlo berbaring di samping Ayudhia yang sudah kembali tertidur pulas dengan masih menggenggam tangan Ayudhia yang sudah tak mencengkram.Tubuhnya miring menghadap Ayudhia, menatap wajah Ayudhia yang sudah tak dipenuhi guratan kecemasan lagi.Arlo tak mengalihkan pandangan sedikit pun dari wajah Ayudhia. Masih dengan posisinya sekarang, dalam hatinya berkata, ‘Kamu lupa, kenapa kamu suka menggenggam tanganku, tapi aku tidak akan pernah lupa, kenapa aku membiarkanmu menggenggam tanganku.’Keesokan harinya.Ayudhia perlahan membuka kelopak matanya dan pemandangan pertama yang dilihatnya saat terbangun adalah wajah tampan Arlo yang begitu damai dalam lelap. Dia melirik ke tangan kanannya yang masih digenggam Arlo walau tak terlalu erat.Kedua sudut bibir Ayudhia tertarik ke atas, tatapannya tak teralihkan sama sekali dari wajah Arlo. Tiba-tiba kedua pipinya memanas, bahkan suara detak jantung Ayudhia tiba-tiba menembus rongga dada.Ayudhia tak langsung bangun dari ranjang. Dia malah membetu

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Genggaman Tangan

    Mendengar pertanyaan Ayudhia. Arlo diam sejenak menelisik ke dalam sorot mata Ayudhia dan menangkap ketakutan dari mata sang istri.“Aku akan tinggal di sini malam ini,” katanya kemudian.Ayudhia melebarkan senyum saat menganggukkan kepala, lalu dia segera berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaiannya.Tatapan Arlo masih mengikuti langkah Ayudhia yang semakin menjauh hingga menghilang dari pandangannya, tersirat sesuatu begitu dalam dari sorot matanya yang tak bisa dideskripsikan.Arlo berada di ruang tamu hingga larut malam. Tiba-tiba saja ada kecanggungan yang merayap di dadanya. Dia sudah sekamar, dalam satu ranjang dengan Ayudhia, bahkan pernah bersentuhan meski secara tidak langsung, tetapi kejadian tadi, apa yang dilihatnya tadi, membuat perasaannya aneh, itu sangat mengganggu pikirannya.Arlo mendengkus kasar setelah menggeleng pelan untuk mengusir semua yang memenuhi pikirannya. Dia menoleh ke pintu kamar. Arlo diam sejenak, sejak pergi untuk mengganti pakaian, Ayudhia tida

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Mengumpulkan Bantuan

    Ayudhia mengerutkan kening, apalagi Arlo mengalihkan pandangan darinya seperti tadi. Dan kali ini, Ayudhia melihat telinga Arlo agak merah, membuat kerutan di kening Ayudhia semakin dalam.“Kenapa tidak boleh? Bukankah akan lebih masuk akal dan mengurangi kecurigaan penguntit itu kalau aku yang terlihat berkeliaran di apartemen ini?” tanyanya lagi.Arlo akhirnya kembali menatap pada Ayudhia setelah sebelumnya sedikit melirik ke kaki Ayudhia. “Apa kamu berniat keluar dengan pakaian seperti ini? Apa tanggapan orang saat melihat penampilanmu?”Ayudhia menurunkan pandangan perlahan dan mengamati penampilannya. Sontak dia merapatkan kedua kakinya sambil menarik pelan ujung bawah kemeja agar lebih menutup bagian pahanya lagi.Lagi-lagi Ayudhia melihat Arlo mengalihkan pandangan darinya dan saat itu dia kembali melihat telinga Arlo semakin memerah. Keduanya diam sesaat, sampai Arlo kembali bicara, “Aku akan minta security membawakan pakaianmu ke sini.”Sebelum mendapat balasan dari Ayudhia,

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Semakin Canggung

    Ayudhia tersenyum getir saat menggelengkan kepalanya. Terlalu pahit saat mendengar nama Ardhana disebut. “Bukankah bagus kalau keluarga Ardhana tidak ada yang menghubungiku?” Menatap kekecewaan kembali tersirat di mata Ayudhia, Arlo kembali berkata, “Diamnya Ardhana membuatku curiga jika Ardhana terlibat dalam membesarnya berita tentangmu.”“Daripada Papa, aku malah lebih curiga ke Fiona,” timpal Ayudhia, “Papa benar-benar menjaga reputasi, tidak mungkin dia membuat masalah yang bisa menyeret nama Ardhana. Sedangkan Fiona ….”Ayudhia menjeda lisannya, senyumnya begitu getir sebelum melanjutkan bicara, “... mungkin dia terlibat dalam besarnya berita yang beredar mengingat sejak Fiona masuk ke keluarga Ardhana, aku selalu mendapat masalah dan Fiona selalu berpura-pura menjadi anak baik di depan semua orang dan berusaha menjatuhkanku dari belakang.”Arlo diam sejenak dengan tatapan tertuju pada Ayudhia yang sedang menusuk-nusuk makanan menggunakan garpu. “Aku akan menyelidiki masalah in

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kecanggungan

    “Jika kamu izinkan, aku mau melanjutkan merancang desainnya di penthouse ini. Aku akan membawa perlengkapan yang aku butuhkan ke sini.” Ayudhia menjawab dengan hati-hati, tatapannya menelisik ekspresi wajah Arlo.Melihat diamnya Arlo, Ayudhia kembali berkata, “Aku mungkin akan mengerjakan semuanya sendiri karena anggota tim ragu padaku, hanya Maya yang bisa kupercaya saat ini. Itu pun aku takkan membiarkannya datang ke sini karena aku tahu, tempat ini privasi untukmu.”“Lakukan apa pun yang bagimu benar.”Satu kalimat dari Arlo menjawab semuanya. Ayudhia langsung terangkat begitu lebar, belum juga Ayudhia berterima kasih, Arlo sudah kembali bicara.“Aku akan menyediakan semua kebutuhanmu untuk membuat gaun itu. Kamu fokus saja pada gaunnya.”Kedua bahu Ayudhia turun dengan tenang saat bibirnya semakin merekah lebar dan matanya berseri-seri berbalut kelegaan. Kepalanya lalu mengangguk-angguk saat mengucapkan terima kasih.“Aku akan menepati janjiku memberikan gaun terbaik untuk Atelier

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Begitu Lega

    Kedua tangan Ayudhia masih gemetar saat memegang payung yang digunakan untuk melindungi dirinya. Namun, ketegangan di wajah Ayudhia mengendur saat melihat wajah dari balik helm yang baru saja dibuka. Membuat payungnya terlepas dari kedua tangan dan membentur lantai. Ayudhia melangkah cepat dengan bola matanya langsung berkaca-kaca. Dia langsung menubruk dan memeluk Arlo yang akhirnya datang ke penthouse.Arlo tertegun dengan kedua tangan masih menggantung di udara. “Ada apa?” “Aku sudah ketakutan setengah mati di sini, kenapa kamu semakin membuatku takut?” Suara Ayudhia begitu berat dan tertahan di sela isak tangisnya. Jantungnya memompa begitu cepat sampai membuat aliran darah di tubuhnya mendesir hebat.Ayudhia panik tetapi juga lega karena akhirnya ada Arlo bersamanya.Merasakan tubuh Ayudhia yang gemetar, Arlo membalas pelukan Ayudhia menggunakan satu tangan yang bebas. Dagunya dia letakkan di pucuk kepala Ayudhia.“Kukira … kukira kamu penguntit yang menerobos masuk ke sini,” l

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status