Share

Ketahuan

Sandiwara dimulai.

Morgan dan Yuna menunggu di ambang pintu rumah besar mereka. Yuna berdiri tepat di sisi kursi roda Morgan. Dia terlihat cantik dan rapi dengan riasan tipis, sementara Morgan pun tampak amat terawat.

Senyum langsung terkembang di bibir Yuna saat ibu dan sang adik berjalan mendekat.

"Rumahnya luar biasa besar, Kak!" ucap Senna dengan wajah kagum dan antusias. Ia baru menjelajah dari pintu gerbang ke pintu utama dan takjub melihat air mancur di depan pintu depan rumah itu.

"Besar, tapi menyusahkan!" sergah Dewi dengan napas terengah. Dia membawa sebuah tas tenteng yang terlihat penuh. "Ibu sampai kehabisan napas hanya untuk berjalan masuk ke pintu depan!" ucapnya.

Yuna terkekeh menatap keduanya. "Maaf, Bu. Aku lupa memberitahu Ibu dan Senna."

"Yuna memberitahu secara mendadak." Morgan ikut bersuara. "Aku bisa mengirim mobil untuk menjemput Ibu dan Senna jika tahu lebih awal," ucap Morgan, melakukan perannya dengan amat baik.

Sikap itu hanya akting, sesuai dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status