Share

Chapter 16

Author: Author newbie
last update Last Updated: 2025-01-10 19:30:53

Setelah membuat kehebohan satu panti, oma Gia kini malah merajuk karena ternyata penyebab Karina muntah-muntah adalah asam lambungnya yang kumat. Padahal oma Gia sudah berharap jika Karina hamil, setidaknya di sisa usianya yang akan segera berakhir ini ia bisa melihat cicitnya lahir.

"Oma, udah ya marahnya." bujuk Kaivan, jika oma Gia sudah marah akan sulit untuk Kaivan membujuknya.

Sambil menguyah sandwichnya, Karina juga merasa kebingungan mencari cara untuk membujuk oma Gia. Sebenarnya ia dan Kaivan tidak bersalah karena oma Gia lah yang berekspektasi terlalu tinggi, tetapi Karina juga tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya jika ia tidak bisa mengandung. Meskipun ia bisa mengandung ia juga tidak akan mungkin mengandung anak Kaivan, karena sekali lagi pernikahan ini hanya sebatas pernikahan kontrak.

"Kai, oma mau menggendong cicit oma sebelum meninggal. Oma harap kalian bisa memberikan oma cicit secepatnya," tuntutnya.

Karina mendadak kehilangan selera makannya mendengar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 47

    "Untuk gatalnya bisa dioleskan ini ya pak," Kaivan menerima obat salep itu dari tangan perawat yang memeriksa keadaannya, demi menuruti ngidamnya Karina Kaivan akhirnya harus menderita bentol di seluruh tubuhnya karena ulat bulu, juga cedera di kaki dan lengan kirinya karena terjatuh dari pohon rambutan. Kaivan hanya berhasil mengambil lima buah rambutan setelah semua cedera yang ia alami, Randy juga baru datang disaat ia sudah terjatuh ke tanah dan mengerang kesakitan. Sebenarnya Randy ada disana sejak awal, namun ia lebih memilih bersembunyi dan baru keluar setelah melihat Kaivan jatuh terguling dari atas pohon. Sedangkan di sudut ruangan, Karina kini sedang asik memakan rambutan-rambutan itu seorang diri sambil menonton televisi dan tidak menawarkannya sedikitpun. Menyebalkan memang, tetapi Kaivan cukup senang melihat Karina begitu menikmati apa yang ia inginkan. "Rin," "Ya," sahut Karina tanpa menoleh. "Bisa tolong bantu aku?" "Bantu apa?" "Tolong bantu bersih

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 46

    Kaivan berjalan tergesa-gesa menuju ke dalam rumah sakit tempat dimana Karina berada sekarang, sejak menerima pesan dari Randy pikiran Kaivan menjadi tidak fokus bahkan ia hampir saja menabrak saat mengemudi. Degup jantungnya berdetak tidak karuan, ia sangat khawatir dengan keadaan Karina mengingat Karina juga baru saja keluar dari rumah sakit. "Pasien atas nama Karina Faradilla, dia dirawat di kamar nomor berapa?" "Sebentar ya pak, saya cek dulu." Perawat itu terlihat berkali-kali membaca daftar nama pasien untuk mencari nama Karina, tetapi perawat itu tidak menemukan nama Karina di bangsal manapun. "Maaf, tapi tidak ada nama Karina Faradilla yang terdaftar sebagai pasien di rumah sakit ini." "Tidak mungkin, saya mendapatkan info dari anak buah saya jika istri saya dirawat disini." "Iya pak, tapi sekali lagi saya tidak menemukan nama istri bapak di daftar pasien." "Kai," Kaivan menoleh cepat ke arah wanita yang memanggil namanya, ternyata seseorang yang ia khaw

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 45

    "Terima saja, berlian itu mahal harganya." bisik Oma Gia. Entah ada angin apa, Retno dan Danu tiba-tiba datang dengan membawa satu set perhiasan untuk Karina. Mereka tidak lagi ketus seperti sebelumya, semenjak mereka mengetahui kehamilan Karina Retnolah yang pertama kali berubah drastis sikapnya pada Karina. Retno juga yang paling antusias memberikan ini dan itu untuk Karina termasuk perhiasan ini juga idenya, bahkan renovasi rumah Karina juga Retno ikut membantu membiayai dan memperkerjakan seorang arsitek ternama. Semenjak itu juga hubungan Retno, Danu dan Oma Gia perlahan membaik. Danu merasa beryukur kehamilan Karina ternyata menjadi pemecah ketegangan yang selalu terjadi di antara mereka, Oma Gia bahkan sekarang memperlakukan Retno selayaknya menantu bukan lagi musuh seperti dulu. Karina menutup kotak perhiasan itu dan mendorongnya kembali ke arah Retno, "Maaf bu, tapi ini terlalu berlebihan." "Berlebihan? ini bahkan tidak cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasih kami,

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 44

    “Good job Agatha, kamu memang dewi di agensi ini." puji Martin sambil melihat hasil jepretan foto Agatha di kameranya. "Thanks Martin, semua ini juga berkat kamu." Senyum penuh rasa bangga mengembang di wajah Agatha, setelah sekian lama berusaha ia akhirnya bisa menjadi model profesional dan sebentar lagi ia akan mengikuti kontes untuk menjadi model kelas internasional. Hanya butuh satu langkah lagi untuknya agar bisa mencapai tujuan, setelah semuanya berhasil ia gapai maka apapun yang ia inginkan akan dengan mudah terwujud dan ia tidak perlu lagi bersusah payah menjadi jalang. Suara stiletto terdengar menggema di ruang pemotretan, seorang wanita yang usianya lebih muda dari Agatha masuk sambil melangkah angkuh memerhatikan sekitar. Satu sudut bibir gadis itu terangkat sambil menatap remeh dirinya, ia bahkan menertawakan hasil jepretan Martin lalu menghapusnya. Tidak perduli seberapa sulit mereka untuk mendapatkan foto-foto itu, baginya ini hanya file sampah tidak berguna dan

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 43

    "Saya masih berbaik hati dan memberikan kalian kesempatan untuk berbicara jujur, namun kalian tetap keras kepala." Yudhana melirik ke arah halaman rumah Rahmi yang sempit dan kotor, disana terparkir mobil Arkana yang sudah penyok bagian body depannya dan lecet dimana-mana karena ulah Alya. Saat pengejaran, Alya mengemudikan mobil Arkana secara ugal-ugalan sampai menabrak pembatas jalan. Untungnya kecelakaan tidak terlalu parah dan Alya hanya mengalami luka ringan, namun tetap saja Yudhana tidak melupakan apa yang harus ia lakukan pada ibu dan anak ini. "Alasan kalung ini diberikan kepada saya karena anak anda sudah mati, bapak Yudhana! jika anda sangat ingin bertemu dengan putri anda silahkan susul dan temui dia di neraka!" Plak!! Tamparan keras mendarat di wajah Alya bahkan jahitan di bibirnya sampai terbuka lagi dan mengeluarkan darah, kesabaran Yudhana benar-benar sudah habis menghadapi mereka terutama Alya. Setelah topeng aslinya terbuka, Yudhana akhirnya sadar jika pu

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 42

    "Ini yang dia lakukan disana, dia mencoba melakukan tes DNA Yudhana dan Alya dan inilah hasilnya." Arkana membaca salinan test DNA tersebut, jelas disana tertulis jika Alya bukan putri kandung Yudhana. Kini Arkana mulai menaruh curiga jika dibalik kecelakaan mobil itu mungkin ada campur tangan Alya, mengingat Alya pernah hampir ketahuan sedang berusaha mencopot ventilator Chandra. Mungkin saja Alya tau jika Chandra melakukan tes DNA ini dan ia takut ketahuan, jadi Alya berusaha melenyapkan Chandra agar ia tetap aman. "Tolong berikan aku uang lagi, aku mempertaruhkan diri hanya demi selembar kertas ini untukmu." Tidak perlu waktu lama sejumlah uang langsung masuk ke rekening pria di hadapannya, pria bertubuh gempal itu akhirnya pergi dengan senyum sumringah setelah menerima sisa bayarannya. Urusan mereka selesai sampai disini, sekarang giliran Arkana menghadapi Alya yang sudah berani menipu Yudhana. Meskipun ia sangat tidak menyukai Yudhana, namun biar bagaimanapun Yudhana tet

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 41

    "Kamu baru kembali?" tanya Karina dengan wajahnya yang terlihat sangat pucat. Kaivan tidak menyahutinya, ia tetap mengemas semua pakaian Karina ke dalam tas karena hari ini Karina sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Karina bangkit perlahan dari tempat tidur, ia lalu duduk di hadapan Kaivan yang bahkan tidak mau menatap wajahnya sedikitpun. Terlihat jelas kesedihan yang begitu mendalam di mata Kaivan, untuk pertama kalinya Karina akhirnya bisa melihat ekspresi Kaivan dan Karina merasa sangat bersalah. "Kai, maafkan aku. Tapi aku sungguh tidak bisa menggugurkan bayi ini," Ucapannya tetap tidak dihiraukan oleh Kaivan, sekarang Kaivan malah sibuk sendiri dengan ponselnya yang sedari tadi terus menyala. "Kai, ayo bercerai setelah aku melahirkan." Kaivan akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah Karina, "Tidak bisa, Oma tidak akan setuju. Kita sudah sepakat untuk tetap menikah kontrak sampai waktu yang belum ditentukan," "Tapi untuk apa menjalani pernikahan jika k

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 40

    Agatha melangkah lesu menyusuri lorong lantai apartemen seorang diri, wajah berseri penuh kebahagiaan itu kini sudah lenyap dan berganti dengan air mata yang membasahi pipinya. Kehamilan Karina benar-benar membuat Agatha takut jika suatu saat Kaivan akan berpaling darinya, karena biar bagaimana pun bayi yang ada di rahim Karina adalah darah daging Kaivan, calon penerus keluarga Bimantara selanjutnya. Posisi Karina sekarang sangat kuat di keluarga Bimantara, bahkan Retno dan Danu begitu memihak Karina setelah mengetahui kehamilannya. Kebencian mereka pada Karina hilang begitu saja, kehadiran bayi itu benar-benar membawa keberuntungan untuk Karina dan kesialan untuknya. Terlalu lelah menangis, Agatha akhirnya mencoba menahan tangisnya dan mendongakkan kepalanya ke atas, dengan harapan air matanya akan berhenti keluar. Namun saat ia kembali menatap lurus ke depan, tiba-tiba Arkana muncul di hadapannya dan membuatnya terkejut. Sorot mata Arkana begitu tajam menatap dirinya, meskipun me

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 39

    "Sudah bangun?" tanya Kaivan setelah melihat kelopak mata Karina perlahan bergerak. Karina hanya mengangguk pelan, ia belum mampu membuka mata sepenuhnya karena masih terlalu pusing. Sekarang ia malah merasa mual, Karina merasa kebingungan dengan apa yang ia rasakan sekarang. Seingatnya, ia tidak makan makanan yang basi atau tidak bagus jadi tidak mungkin jika ia keracunan makanan. "Tidur saja lagi jika masih pusing," titah Kaivan setelah membantu memapahnya ke kamar mandi. Memang hanya itu sepertinya yang bisa ia lakukan, karena setiap kali ia membuka mata yang ia rasakan hanya pusing dan mual yang luar biasa. Tidak lama kemudian dokter datang, sebelum memberitahukan apa yang terjadi padanya dokter terlebih dulu memeriksa kondisi Karina. Tetapi Karina tidak melihat kekhawatiran di wajah dokter itu, bahkan ketika ia mengeluhkan apa yang ia rasakan sekarang dokter itu hanya menanggapinya dengan senyuman. "Jadi sebenarnya saya sakit apa dok?" tanya Karina penasaran, satu tan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status