Share

Bab 125. Tak Terpisahkan

"Ibu!" Arandita berlari ke arah rumah Bastian melihat Devina dan Furqan berdiri di luar pintu. Wanita itu langsung merentangkan tangan hendak memeluk kedua orang tuanya.

"Sayang! Jangan lari-larian!" teriak Bastian, khawatir. Arandita selalu saja ceroboh padahal dirinya baru saja keguguran.

"Hei akhirnya kamu pulang juga," ujar Devina sambil membalas pelukan Arandita. Putrinya langsung beralih memeluk sang ayah.

"Ibu kapan tiba?" tanya Bastian sambil mengulurkan tangan hendak menyalami kedua mertuanya.

"Baru saja, kami baru saja meletakkan pakaian dan ingin menyusul kalian ke rumah sakit. Eh ternyata sudah pulang." Furqan yang menjawab.

Lalu tatapannya beralih pada putri tunggalnya. "Apa keadaanmu sekarang baik-baik saja, Nak?" Furqan menatap tubuh Arandita dari atas sampai bawah dimana putrinya begitu terlihat kurus. Bastian langsung menunduk melihat mertua Laki-lakinya memindai wajah dan seluruh tubuh Arandita.

"Nak Bastian apakah selama ini kamu memperlakukan anak kami dengan baik?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status