Share

15. Crying Rice

"Nanti kamu pulang bareng saya. Saya jemput." Akhirnya Sean membuka suara setelah selama di perjalanan dia membungkam mulutnya.

Aku tersenyum tipis, dia membuka seatbelt nya sembari menjawab pertanyaan Sean dengan singkat, "Siap, om!" Singkat namun penuh kegembiraan.

Anjani mengulurkan  tangannya, seperti biasa, dia ingin mencium tangan Sean. Perlahan Sean mengulurkan tangannya, membuat Anjani segera mencium tangan tangan Sean yang putih dan mulus.

"Kalau gitu aku pamit ya om," kata Anjani bersiap untuk keluar dari dalam mobil.

"Tunggu--" Tapi Sean segera mencegahnya, dia menahan lengan Anjani membuat Anjani menghentikan pergerakannya yang sudah bersiap membuka pintu mobil.

"Kenapa, om?" tanya Anjani kebingungan.

Sehun tergugup, dia melepaskan tangannya yang menahan lengan Anjani, dengan wajah memerah nya Sean berdehem, dia sedikit memajukan pipinya bermaksud m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sri Chely Yanti
Sy baru baca... Seru ceritax, asli lucu, sy bacax tiap bab pasti terbahak2 krn anjani......
goodnovel comment avatar
Yani Yan
Hahaha kok lucu sih. Anjani menyebalkan tapi ngangenin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status