Share

BAB 117 Rasa sakit yang mendalam

Dengan gemetar, Ayrin memejamkan matanya ketika pintu ruangan perawatannya terbuka. Suara lembut yang dikenalnya segera menembus ruangan, dan dia membuka matanya dengan cepat. Di samping ranjangnya, berdiri sosok yang paling dia cintai saat ini.

"Hai, Sayang," sapa Haris perlahan, senyum hangat menghiasi wajahnya saat dia mendekat ke arah ranjang Ayrin.

Ayrin langsung menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca, tatapan penuh kerinduan dan kesedihan. Seolah semua perasaannya tumpah ruah dalam satu tatapan.

"Papa di sini, Sayang," ujar Haris sambil membelai lembut kepala Ayrin. Setiap sentuhan lembut dari ayahnya seolah menghapuskan kesedihannya, namun juga memperkuat air matanya yang mengalir tanpa henti.

“Jangan menangis, Sayang. Papa sudah ada di sini,” bisik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status