Share

BAB 15 Pendekatan

“Masih nggak bisa tidur? Kepalanya masih pusing?”

Ayrin menoleh dan menemukan Reygan sudah berada di sampingnya.

Ia terdiam. Rasanya masih belum mau untuk berbicara dengan suaminya. Karena setiap kali melihat wajah Reygan, ia kembali memikirkan perkataan Rayden.

Gadis itu merasa dilema. Di satu sisi, rasa penasarannya sudah membuncah. Namun, di sisi lain Ayrin tidak berani menanyakannya atau mungkin belum berani menghadapi kenyataan yang sebenarnya.

“Ada sesuatu yang terjadi di rumah yang saya tidak tahu? Atau mungkin mama bilang sesuatu ke kamu?” tuntut Reygan dengan cemas. “Atau kamu nggak nyaman dengan pembicaraan mama di meja makan?”

Ayrin menggeleng sambil menghela napas dalam. “Kepalaku pusing, Mas. Aku mau istirahat,” balas gadis itu kemudian dengan sabar.

“Kita ke dokter, ya? Atau mau saya ambilkan obat?” gumam Reygan, wajahnya begitu dekat dengan wajah Ayrin.

“Nggak perlu, Mas. Aku cuma butuh istirahat aja,” ujar Ayrin dengan tenang, ia mencoba memaksakan senyumnya.

Ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status