Share

Pernikahan Paksa Pewaris Arogan
Pernikahan Paksa Pewaris Arogan
Author: Runayanti

1. Malam Naas

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2023-10-13 12:25:32

Dalam redupnya cahaya koridor hotel yang hening di malam hari, Adelia Putri Asmarini, seorang gadis berumur 22 tahun, menggandeng seuntai kunci kamar dan sebuah jas pakaian yang sudah dicuci bersih dan digosok dengan rapi.

Jas itu milik tamu VIP di kamar nomor 1808, Hotel Mutiara Internasional- tempat dia bekerja selama dua tahun ini sebagai Hotelier.

"Aku harus menggantikan shift malam Melinda lagi. Betapa menyebalkan harus mengantar jas malam-malam," ujar Adelia dengan langkah kesal.

"Mudah-mudahan tidak bertemu dengan pria hidung belang," gumam Adelia sambil berjalan menuju ke lorong kamar hotel yang sunyi dengan perasaan tidak enak, tetapi dia harus professional dalam menjalankan tugasnya.

Adelia mengambil shift malam menggantikan Melinda, meski merasa lelah dan terus menerus bekerja sejak pagi, Adelia tidak berani mengeluh. Dia membutuhkan bonus tambahan dalam gajinya.

Ayahnya memiliki hutang judi yang sangat banyak, karena itu dia harus bekerja sekuat tenaga untuk bisa melunasinya. Bila tidak menerima shift malam, maka dia harus mencari pekerjaan sampingan yang lain di malam hari.

Pada saat malam tiba, kebanyakan tamu hotel telah larut dalam mimpi mereka yang damai, tetapi pekerja hotel harus tetap waspada.

Adelia, dengan senyuman ramahnya hendak mengetuk pelan pintu kamar VIP dengan nomor 1808. Adelia merasa sedikit aneh karena daun pintu dalam kondisi sedikit terbuka.

Adelia mengetuk dan memanggil tapi tidak ada jawaban.

"House Keeping," katanya agak keras, mencoba memanggil lagi.

Dia berpikir sejenak, karena permintaan tamu sesuai pesan yang dia terima dari Melinda, tentu tamu ini benar-benar membutuhkan jas ini, bukan? pikir Adelia dengan cepat. Tanpa ragu ia mendorong pelan daun pintu, sedikit kaget karena lampu kamar yang gelap gempita.

Adelia berusaha meraba dinding samping pintu dan mencari saklar lampu dan menemukannya, tetapi lampu tidak berfungsi sama sekali sehingga ruangan itu tetap dalam keadaan gelap.

"Permisi? Saya mengantarkan jas, ...," kata Adelia berjalan masuk ke dalam kamar dengan cahaya minim dari luar pintu, lalu meletakkan jas tersebut ke atas ranjang.

Bam!

Terdengar pintu tertutup. Ruangan menjadi gelap dan tanpa pencahayaan apa pun.

Adelia terkejut dan memutar tubuhnya dengan segera. Tiba-tiba sebuah tangan kekar menariknya ke atas ranjang dan menindihnya.

"Akh!" pekiknya dengan panik.

Bau alkohol tercium dari tubuh pria tersebut. Adelia merasa detak jantungnya berdegup kencang  dan mencoba melawan sekuat tenaga.

Adelia sadar dia adalah seorang pria dan dia mencengkeram lengan Adelia dengan kuat, menghalangi setiap upayanya untuk melarikan diri.

Ketakutan mencengkeram Adelia. Dia mencoba memanggil bantuan, tetapi suaranya terdengar lemah dan getir di dalam ruangan yang sunyi.

"To-tolong, Tuan. Saya hanya pekerja hotel biasa. Bukan wanita bayaran. Lepaskan saya! tolong!"

Dalam keadaan linglung dan panik Adelia hanya bisa berteriak dan mencoba melepaskan cengkraman dan himpitan pria yang menciumi seluruh tubuhnya!

Mata pria itu bersinar penuh nafsu dalam gelapnya kamar, dan Adelia merasa seperti dia berada di hadapan kejahatan yang tidak bisa dia lawan sendiri.

Bau alkohol tercium dari mulut pria yang menciumnya, menandakan bahwa pria itu dalam kondisi mabuk. Saat pangutan terlepas, Adelia segera berteriak, "Tidak, jangan! Kumohon! Lepaskan saya!" Jeritan Adelia sama sekali tidak ditanggapi oleh pria yang sedang mencumbunya.

"Jangan, Tuan. Saya mohon jangan lakukan!" seru Adelia sambil berusaha untuk melepaskan diri dan mendorong tubuh pria itu dari atas tubuhnya.

Hancur sudah duniaku! Rintihnya dalam tangis. Besok aku akan menikah dan sekarang kehormatanku akan direnggut pria ini, isak Adelia dalam hati.

"Hentikan, saya mohon... "

Tapi pria itu tidak berhenti menyalurkan hasratnya. Perih, kesakitan menguasai dirinya. Adelia berusaha menolak, tetapi pria itu tidak berhenti dan menuntunnya dengan cara yang aneh.

Sesaat kemudian ada perasaan yang membuat Adelia menginginkan lebih. Cumbuan dari pria itu mengundang gairah terpendam dirinya yang dia sendiri juga tidak mengerti. Sentuhan penuh kelembutan di beberapa titik senditif pada tubuhnya terasa seperti sengatan listrik kecil yang menimbulkan sensasi aneh dalam diri Adelia.

Detik-detik berlalu dengan cepat dan Adelia menikmati cumbuan yang diberikan, malah dia membalas cumbuan dari pria asing tersebut. Adelia memeluk tubuh pria tersebut dan membalas ciumannya. Mereka terbuai dalam lautan asmara yang tidak mereka sadari.

Adelia menutup matanya dan merasakan sentuhan dari tangan kekar milik pria tersebut.  Gelora kenikmatan yang luar biasa. Adelia tidak mampu mengontrol dirinya sendiri dan seolah-olah hanyut dalam ilusi yang diperankan pria tersebut.

Desah napas dari pria tersebut begitu mengairahkan dan Adelia tidak berdaya menolak sama sekali.

"Ini gila! Ada apa denganku!?" tanya Adelia dalam hati sambil mengerang dan ingin pria itu bergerak lebih.

Adelia menuntut lebih!

Adelia terkesiap saat pria itu berhasil merenggut kehormatannya tanpa perasaan berdosa.

... Ugh!

Dalam kegelapan kamar VIP tersebut, Adelia masih tidak dapat melihat dengan jelas. "Aku harus menunggu dia tidur, nyawaku bisa terancam,"  gumam Adelia sambil menahan air mata yang sudah hampir penuh tertampung di kedua matanya.

Adelia berusaha bertahan dan tidak bergerak sama sekali dari pria yang memeluknya sampai terdengar dengkuran halus dari pria di sampingnya.

Namun, sial sekali. Semua tidak berjalan sesuai dengan rencana Adelia. Tubuhnya yang sudah kecapekan  malah merasa nyaman dalam pelukan pria tersebut dan akhirnya terlelap sampai pagi.

...

Keesokkan paginya, Adelia terbangun dengan pikiran linglung dan sangat panik setelah menyadari apa yang telah terjadi kepadanya!

Adelia membuka mata dan mulai gelisah. Ruangan masih gelap, tetapi sinar matahari mulai mengintip di balik tirai jendela kamar.  "Aku menikah hari ini!" jerit Adelia dalam hati.

Adelia segera bergerak turun dari ranjang secara perlahan dan mengumpulkan semua pakaian yang berserakkan di lantai, lalu bergerak dengan buru-buru memakai semua pakaian tersebut.

"Sial! Kemejaku robek semua! Dasar pria biadab!" geram Adelia sambil melihat ke arah pria yang masih tertidur tersebut.

Pandangannya terhalang karena pria itu sedang terlelap dengan keadaan telengkup dan memeluk bantal, samar-samar Adelia melihat bagian belakang punggung pria tersebut.

"Lukanya besar sekali, sepertinya dia seseorang yang mengerikan," gumam Adelia sambil bergidik ngeri lalu mempercepat langkahnya dan segera bergerak keluar dari kamar yang sudah membawa kesialan baginya sambil menangis.

Dia berjalan sedikit tertatih-tatih menyusuri koridor hotel dengan rasa was-was bila ada yang melihatnya sambil berusaha menghindari letak kamera CCTV agar tidak terekam.

Adelia berjalan sambil merutuk kesialan yang dia alami.

"Apa jadinya nanti kalau calon suamiku mengetahui dosa yang sudah kulakukan? Apakah aku akan diremehkan dan tidak dianggap olehnya? ... Ahh, aku harus buru-buru," jeritan Adelia dalam hati dengan panik, memegang kemejanya yang tidak beraturan dan melangkah dengan gelisah sambil menghapus air mata yang mengalir turun membasahi kedua pipi dengan punggung tangannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Vivi Wibowo
baru baca soalnya,moga berlanjut,msh penasaran lanjut baca dulu ya min
goodnovel comment avatar
Baiq Putri Son
ceritanya bagus dan sangat menarik bikin penasaran ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   TAMAT

    "Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Afgan seraya mengecup mesra kening istrinya. Adelia terlihat cantik dalam gaun berwarna merah muda, memancarkan pesona yang memikat semua orang yang hadir. Senyumnya yang menawan membuat suasana semakin hangat dan penuh kebahagiaan.Taman yang indah menjadi latar belakang acara tersebut, dihiasi dengan dekorasi menarik yang dipenuhi balon berwarna-warni. Meja-meja penuh dengan hidangan lokal yang menggugah selera.Afgan sengaja mempersiapkan semua makanan khas lokal Indonesia supaya dapat mencerminkan kekayaan budaya dan rasa yang istimewa. Semua tamu yang diundang tampak menikmati setiap momen, tertawa dan berbincang dalam suasana yang meriah.Afgan sengaja memilih suasana taman ini untuk memberikan kesan alami dan romantis. Cahaya lampu hias yang tergantung di antara pepohonan menambah kehangatan malam itu, menciptakan suasana yang sempurna untuk merayakan ulang tahun Adelia."Tempat ini benar-benar indah, Afgan," kat

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Kamu nakal!

    Nama itu terdengar seperti melodi yang manis di telinganya, dan wajahnya muncul di dalam bayangan gelap di hadapannya.Lima tahun yang lalu, mereka bertemu dalam sebuah acara pesta, di mana keponakannya, Edward, membawa Adelia sebagai pasangan dansa.Adam masih ingat betapa terpesonanya dia saat itu oleh kehadiran Adelia. Wajah dan penampilan wanita itu sangat mirip dengan mendiang istrinya, membuatnya tercengang dan tak bisa berkedip.Adelia, dengan senyum manisnya dan gerakannya yang anggun, menyihirnya dalam sekejap.Dalam kilatan lampu pesta, Adam melihat bayangan istrinya yang telah tiada, dan dia merasakan hatinya tergetar oleh gelombang nostalgia dan kesedihan yang mendalam.Ketika mereka memiliki kesempatan untuk berdansa sebagai pasangan, Adam merasa seperti dia berada di alam semesta yang sama sekali berbeda, di mana waktu berhenti berputar dan kehilangan tidak lagi terasa menyakitkan.Tetapi, seiring malam berakhir, kenyataan kemb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Adam dan Adelia

    Adam membalas senyuman wanita itu dengan senyuman manis. "Maka aku akan menjadi milikmu."Sekali lagi mereka berciuman dengan penuh gairah. Sarah terhanyut dan merasa tidak berdaya, tetapi dalam ruang kecil hatinya yang tersisa, dia tahu dengan pasti bahwa Adam bukanlah tipe pria yang akan dengan mudah jatuh hati padanya.Dia menyadari bahwa perasaan Adam padanya hanyalah alat yang dimanfaatkannya untuk menyakiti Melinda lebih dalam lagi. Tetapi, meskipun dia sadar akan ini, dia terus menekan perasaannya sendiri, membiarkan dirinya larut dalam penipuan terhadap hatinya.Setiap hari, Sarah merasa semakin terjebak dalam permainan Adam. Dia memberi dirinya alasan bahwa ini adalah cara untuk menjaga Melinda tetap aman, meskipun di lubuk hatinya, dia tahu bahwa ini hanya sebuah pembenaran dari nafsu dan ketakutan akan kehilangan Adam.Saat malam tiba, Adam mengajaknya keluar untuk makan malam romantis, dan Sarah setuju tanpa ragu.Meskipun dia menyadari

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Tunggu Pembalasanku!

    Melinda menggelengkan kepala, matanya kosong memandang ke dalam ruangan. "Aku tidak tahu," ucapnya pelan. "Aku merasa seperti semua impianku hancur, seperti tidak ada lagi yang bisa kuinginkan."Sarah merangkulnya lebih erat. "Tetapi, Melinda, kamu masih punya banyak hal di depanmu. Kehidupanmu tidak berakhir di sini."Melinda menatap sahabatnya dengan pandangan yang penuh keraguan. "Tapi bagaimana aku bisa melupakan semua ini? Bagaimana aku bisa mempercayai seseorang lagi setelah ini?""Bagaimana membuktikan kebenaran bahwa aku hanya difitnah oleh Adam? Semua ini adalah jebakannya."Sarah tersenyum lembut. "Kamu mempunyai hak untuk didampingi seorang pengacara hukum, aku akan mengurusnya dan percayalah, tidak semua pria seperti Adam. Semua ini mungkin hanya salah paham."Melinda mengernyitkan alisnya perlahan, mencoba menyerap kata-kata yang diucapkan oleh Sarah. Namun, perjalanan untuk pulih dari luka ini masih terasa sangat jauh baginya dan kebe

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Teman lama atau jebakan baru?

    Adam tersenyum dengan licik lalu melanjutkan kalimatnya di depan microphone yang sedang dipegang."Yayasan Melinda i-care sudah menipu publik dengan penjualan tiket konser di acara pertandingan baseball ini. Seharusnya saya mendapatkan applause untuk keberhasilan menjebak pelaku yang sudah menipu tiket kalian, bukan?"Perkataan Adam mendapat seru riuh dari para penonton. Mereka merasa keadilan sudah ditegakkan untuk mereka.Dua orang polisi wanita segera menarik dan memasangkan borgol ke tangan Melinda yang disatukan di belakang punggungnya."I-ini tidak benar! Kamu jahat sekali!" seru Melinda sambil berusaha meronta, tetapi dua orang yang memegangnya sangat kuat."Kamu juga melakukan hal yang sama terhadap keluarga Al-Futtaim, Sayang. Adelia adalah seorang wanita yang baik. Bila saya arus memilih, maka saya akan memilih Adelia menjadi istri yang layak menggantikan mendiang istriku karena wanita itu memiliki semua yang tidak kamu miliki."Me

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Yayasan apa?

    Melinda merenggangkan lehernya, mencoba untuk melihat lebih jelas ke arah panggung yang sedang disiapkan di tengah lapangan.Ia merasa detak jantungnya semakin kencang seiring dengan lama menunggu. Hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu dengan penuh harap.Adam Offel, telah memberinya petunjuk bahwa hari ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan. Dia ingin memberikan kesempatan kedua kepada pria itu.Dengan gaun pengantin yang indah melilit tubuhnya, Melinda merasa seperti sang ratu yang siap menerima mahkota kebahagiaan. Tetapi, di tengah kerumunan, ia tidak melihat bayangan Adam yang diharapkannya. Ketidakpastian mulai merayap di dalam pikirannya.Melinda duduk di kursi yang sudah disediakan khusus untuknya. Menyaksikan pertandingan dengan perasaan tidak menentu.Tiba-tiba, lampu-lampu sorot mulai menyala, dan kerumunan berbisik-bisik dengan kegembiraan yang menggelora. Melinda merasakan kegelisahan memenuhi dadanya ketika seseorang mel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status