Share

Chapter 17

“Stop Andra! Hentikan!” jerit Raya tapi dengan suara yang diturunkan oktafnya.

Mendengar jeritan Raya tidak membuat Andra berhenti menciumi leher kekasihnya itu. Nafasnya kian memburu, suara jeritan Raya bagaikan bisikan merdu di telinganya. Ia ingin semakin dalam menjelajahi tubuh Raya yang kini dengan erat dipeluknya.

“Nanti Yasmin bangun!” Raya coba keluar dari dekapan Andra.

“Raya sudah tidur sejak tadi,” jawab Andra seraya tersenyum nakal. “Tidak ada alasan menolakku malam ini.”

Raya mendengus kesal karena tak bisa menolak. Tapi kekesalannya kian sirna, begitu tiap inci tubuhnya tak lepas dari ciuman dan belaian yang Andra berikan. Nafasnya kian memburu, suara desahan kian membuat Andra brutal untuk semakin menjamahnya.

Hingga akhirnya kedua belah pihak sama-sama mendapatkan apa yang mereka inginkan.

“Lagi?” tanya Andra menggoda di sela nafasnya yang ngos-ngosan.

“Capek!” Raya melotot seraya meletakkan kepalanya di dada bidang Andra. Ia memeluk tubuh lelaki itu, lelaki yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status