Share

Chapter 19

Andra tersenyum ketika Raya membuka pintu kantor. Laki-laki perlente itu berdiri di samping Range Rover hitam miliknya. Ia mengenakan celana jeans warna biru dan kemeja atasan putih yang tak dimasukkan dengan lengan digulung ke siku. Rambutnya bermodel curtain haircut yang diterpa semilir angin sore, menambah aura terpancar dari wajahnya.

Aura seorang CEO perusahaan besar.

Seorang CEO muda yang bisa jatuh hati pada gadis beranak satu dan tidak punya apa-apa seperti Raya. Sungguh hati manusia yang aneh!

“Sudah lama?” tanya Raya.

Andra menggeleng, menggaet pinggang Raya ke dekatnya lantas mendaratkan ciuman panas ke bibir kekasihnya itu.

“Hey! Malu dilihat orang!” jerit Raya celingukan. Berciuman di tempat umum bukan sesuatu yang disenangi Raya.

Andra terkekeh kecil, membukakan pintu untuk Raya.

“Sudah makan?” tanya Raya ketika mobil yang mereka tumpangi sudah melaju membelah hiruk-pikuk Jakarta.

“Belum,” jawab Andra. “Tadi setelah dari kantor aku langsung jemput kamu.”

“Aku ka
RinduPurnama

Semoga suka ... saya masih belajar, dan belajar. Menyalurkan hobi yang kadang terhalang oleh keadaan ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status