Share

14 Diskusi di Balkon

Mereka mendekati tikungan dan Akhtar membelokkan mobilnya bukan ke arah jalan pulang. Meski sudah lima tahunan meninggalkan tanah air, tetapi Arisha masih paham betul arah jalan di daerah ini. “Mas, kita mau ke mana?”

Jika Akhtar menjawab, bukan kejutan namanya. Maka pria itu pura-pura tuli. Benak Akhtar masih merekam dengan jelas tentang keberanian Arisha mendiskusikan hal yang cukup sensitif kepada Kiai Yassir saat mereka sedang rapat evaluasi di rumah makan dengan konsep lesehan. Sebuah evaluasi singkat untuk membahas hasil pertemuan dengan Kiai Ahmad yang berjalan lancer. Nyaris tanpa hambatan.  

“Ngapunten, Yai. Jika para tokoh mendapatkan bantuan berupa mobil bagi yang bersedia mendukung Panjenenngan, lantas bagaimana dengan masyarakat yang mempunyai suara untuk menentukan siapa yang menang? Apakah mereka juga akan mendapatkan sesuatu jika memilih Panjenengan?”

“Maksud Ning Arisha masyarakat dikasih uang jika memilih saya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status