Share

Bab 56 - Berdebar Kencang

Author: EYN
last update Last Updated: 2025-08-12 23:21:08
“Reen, Nenek ingin pulang bersamamu. Pulang dari rumah sakit, Nenek tidak mau lagi tinggal di panti jompo." Suara Nenek Argantha terdengar bergetar. Tangan keriputnya menggenggam jemari Maureen erat-erat, seolah takut gadis itu akan lepas dan menghilang.

Maureen menatap wajah tua itu. Ada guratan lelah terlihat disana, sorot matanya penuh harap.

“Nenek…,” Maureen berdehem pelan, mencoba menahan perasaan yang makin tak menentu, “Yang penting Nenek pulih dulu. Nanti Maureen pikirkan tempat tinggal kita. Ya, Nek?” bujuknya pelan, meski dalam hati dia meragukan ucapannya sendiri.

Apa Erland akan setuju?

Lalu, bagaimana menjelaskan pada Tuan Diandra?

Maureen jadi merasa tertekan.

“Tidak apa tinggal di rumah sewa yang kecil. Satu kamar berdua denganmu pun, Nenek tidak masalah. Asalkan bersamamu, hati Nenek akan tenang,” tambah Nenek lagi. Padahal tujuan sebenarnya adalah ingin memastikan pergaulan Maureen, tapi tentu Nenek tidak mau terus terang.

Maureen tersenyum kecut, sepertinya di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 82 - Godaan Yang Berat

    Maureen dan Erland sontak melepaskan ciuman mereka dan menoleh pada asal hardikan yang menjeda moment mendebarkan mereka.Lillian berdiri di ambang pintu yang dibiarkan terbuka. Dia melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap lekat-lekat sepasang suami istri di hadapannya. Wajah yang biasanya ramah itu kini tanpa senyum."Aku kira kalian sedang menemani Nenek. Tidak tahunya malah asyik bermesraan disini," tegurnya, memutar bola mata.Erlang meringis. "Oh, Mommy. Untung anda datang tepat waktu. Kalau tidak, bisa saja terjadi hal-hal yang kami inginkan," celetuknya tanpa dosa. Dia tahu Lillian tidak marah kepadanya."Erlaaand!" desis Maureen, rasanya ingin menghilang dari tempat ini. Malunya terpergok oleh Lillian. Lebih malu lagi saat Maureen menyadari kalau belakang Lillian ada Nenek dalam posisi setengah berbaring. Sepertinya beliau memasang mata dan telinganya baik-baik.Astaga! Jantung Maureen mencelos."Maureen!"Huah! Gadis itu terjengit, rasanya seperti disengat listrik."

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 81 - Menyatakan Perasaan

    Dengan keberanian yang tidak pernah terpikirka sebelumnya, Mauren mencium Erland.Beberapa detik Erland tertegun, namun hal itu tidak berlangsung lama. Lelaki itu dengan segera membalas ciuman Maureen. Tangannya spontan melingkari pinggang Maureen dengan posesif."Emhh.…” Sebuah suara lolos dari tenggorokannya. Ciuman yang awalnya spontan itu berubah lebih intense.Sepasang suami istri itu tidak menyadari kalau di balik pintu geser yang berlapis kaca, ada dua pasang mata mengawasi sambil mengelus dada.Di saat Erland mulai menggebu, Maureen menjauhkan wajahya dan menarik napas panjang seperti orang yang sedang menghimpun tenaga.Tapi, belum sempat Erland mengumpulkan oksigen, Maureen sudah kembali menciumnya.Tidak berhenti sampai disitu, tangan Maureen bahkan menangkup kuat-kuat wajah Erland dengan kedua tangannya. Gerakannya cepat dan penuh tenaga, lalu dia menghujani bibir Erland dengan ciuman bertubi-tubi.“Mmph!—Maureen….” Erland berusaha bicara di sela-sela hujan ciuman itu. “He

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 80 - Tunjukkan Padaku!

    “Kalau aku mengikuti acara ini, apa kamu akan merindukan aku, Maureen?” tanya Erland dengan raut muram. Maureen tertegun. Jantungnya terasa seperti dihempaskan, Maureen jadi ingin menangis. "Tentu saja aku akan rindu berdebat denganmu. Suami usil dan ketus, tapi bikin kangen," pekik Maureen dalam hati.Tapi, dia tidak berani mengutarakan. Sekali saja kata rindu itu terucap, maka air matanya akan berderai.Cepat-cepat Maureen memalingkan wajah, menyembunyikan hati yang sedang bergejolak. Dia menutupi semua itu dengan tawa kecil."Aku merindukanmu?” tanya Maureen kemudian. Dia tidak berani menatap Erland karena matanya berkaca-kaca. Sebagai pelarian, dia menatap rumput di taman sambil berkata, "Aku malah senang karena tidak ada yang usil padaku lagi. Pikiranku tenang, jadi aku bisa fokus pada tugas akhir kuliahku.”Sungguh, kata-kata itu menusuk balik hatinya sendiri. Meski begitu, Maureen berpura-pura tenang.Erland tidak langsung menanggapi. Beberapa saat lelaki itu hanya menatapnya

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 79 - Impianmu Impianku

    Erland menoleh, alisnya terangkat. “Kenapa kamu ternganga? Apa kamu kagum padaku?” tanyanya dengan nada percaya diri. Mode narsistiknya langsung ON. Wajahnya menyebalkan tapi juga menggemaskan. Maureen sampai ingin mencubit pipinya.Meski begitu Maureen sengaja cemberut. “Aku bercerita padamu, bukan karena ingin meminta padamu,” balasnya, setengah protes.“Itu impianmu saat belum menikah. Sekarang kamu istriku. Mimpimu adalah mimpiku. Hartaku adalah hartamu. Maka, aku akan membantumu mendapatkan semua keinginanmu," sahut Erland enteng. “Kamu mendukung impianku. Kalau begitu aku juga harus mendukung impianmu,” sahut Maureen tak mau kalah.Teringat akan pesan yang tak sengaja terbaca tadi, Maureen pun mengembalikan ponsel kepada Erland. "Kamu mengikuti ajang pencarian bakat. Itu artinya kamu sungguh-sungguh dengan impianmu."Darimana kamu tahu?"Maureen mengangguk perlahan, wajahnya sedikit menunduk. “Maaf, tadi tidak sengaja jariku menyentuh notifikasi,” ucapnya, menunjuk pesan dari p

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 78

    Ponsel Erland masih tergeletak di pangkuan Maureen. Layar menyala, menampilkan notifikasi yang tadi tanpa sengaja terbuka. “Halo, Erland Diandra. Terima kasih atas pendaftaran Anda dalam ajang Talent Hunter 2025. Kami ingin mengingatkan bahwa batas konfirmasi keikut sertaan Anda...."Mata Maureen bergerak lambat, membaca setiap kata dalam hati. Erland sepertinya tidak menyadari kalau Maureen tidak sengaja membaca pesan dari agency. Lelaki itu duduk dengan kedua tangan dengan dibelakang tubuh dengan posisi menyangga. Dia menatap jauh ke depan sambil menikmati lagu ciptaannya sendiri.Bibirnya komat-kamit, mengikuti tulisan itu. Suaranya nyaris tak terdengar, hanya gumaman samar yang putus-putus. Namun, jelas sekali raut wajahnya berubah. Antara kaget, kagum, dan… entah kenapa, hatinya hangat.Maureen menarik sudut bibirnya, lalu mendongak menatap Erland. “Rupanya benar, ini mimpimu," ucap Maureen pelan, terdengar penuh pengertian. “Pantas saja kamu marah besar waktu disuruh menikah den

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 77 - Impian Terpendam

    Maureen tertawa kecil, menoleh pada Erland. “Mimpiku waktu kecil pasti terdengar konyol di telingamu. Tidak. Aku tidak ingin kamu mengejekku. Bisa-bisa kita pasti bertengkar lagi.”Erland menoleh balik, alisnya terangkat dengan gaya sok serius. “Hey, bukankah kita pacaran? Memangnya aku tidak boleh tahu impian pacar sendiri?” Nada suaranya setengah memaksa, tapi senyumnya menandakan dia tidak sedang sungguh-sungguh marah.Maureen memiringkan wajahnya, berpura-pura berpikir keras. “Hmm, kasih tahu atau tidak ya?” jawabnya dengan nada menggantung, seakan-akan sedang mempertimbangkan sesuatu yang sangat penting.“Cepat katakan! Apa kamu sedang menantangku, Maureen?” Erland mencondongkan tubuh ke arahnya dengan nada sok galak.Maureen mengangkat dagu, matanya berkilat nakal. “Memang kalau aku tidak mau memberitahu, kamu mau apa?” tantangnya. Di saat yang sama, Maureen sengaja membuat wajahnya terlihat imut sekaligus menyebalkan di mata Erland.Erland menyipitkan mata, suaranya berubah rend

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status