Share

Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin
Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin
Author: Cintya

Bab 1

Author: Cintya
Pada malam hari, hujan turun dengan deras di luar. Tetesan hujan bagaikan peluru yang menghantam kaca jendela disertai kilatan cahaya dan suara menggelegar.

Televisi yang menyala di ruang tamu sedang menayangkan berita hiburan. Presenter cantik dengan suara merdu membacakan berita kemarin.

"Landon Mizwar, putra keluarga pejabat kaya dan berpengaruh, baru-baru ini dikabarkan sering terlihat di hotel bintang lima bersama artis wanita Yukio Billar. Diduga akan ada kabar bahagia dan pernikahan akan dilangsungkan dalam waktu dekat …."

Sementara itu, di atas ranjang yang empuk, dua orang sedang saling bertindihan. Otot punggung pria tampak kekar dan bertenaga dengan warna kulit sawo matang. Dia berayun naik turun mengikuti gerakan, menunjukkan kekuatan yang samar.

Kezia membuka mata dan diam-diam menatap Landon yang berada di atas tubuhnya. Wajah pria yang sedang berhasrat itu sangat menggoda. Lekuk dagunya yang halus begitu seksi. Tubuhnya yang bermandikan keringat karena aktivitas ranjang memperkuat aura kejantanannya.

Ekspresi mereka berdua sangat bertolak belakang. Ekspresi Landon tampak menikmati, sedangkan Kezia tampak kesakitan. Meski berpikir begitu, Kezia tidak berani mengatakannya.

Landon beranjak menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian, terdengar suara air dari dalam sana.

Lantaran merasa haus, Kezia mengulurkan tangan untuk meraih gelas. Dia bergumam, "Airnya habis."

Kezia menjilat bibirnya sebelum beranjak dari ranjang. Baru berjalan selangkah, kakinya terasa sedikit lemas. Wajahnya seketika memerah. Sepertinya dia sudah kehabisan tenaga.

Kezia menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan diri berjalan ke ruang tamu. Setelah menuangkan segelas air, dia malas kembali ke kamar tidur. Jadi, dia duduk di sofa sambil minum air sedikit demi sedikit.

Ketika sedang minum, Kezia melihat presenter yang membacakan berita di televisi. Gerakannya seketika melambat.

Bola matanya berputar sejenak. Matanya yang indah menunjukkan keterkejutan. Landon dan Yukio? Mereka sudah bersama?

Fotonya terlihat seperti diambil dari tempat gelap. Itu sebabnya foto dua orang itu sangat buram. Yukio memeluk pinggang Landon dan membenamkan wajahnya ke dada pria itu. Mereka saling berpelukan.

Kezia menoleh ke arah kamar mandi sekilas. Landon sedang mandi. Seharusnya pria itu tidak tahu dirinya masuk berita di televisi.

Kezia pernah melihat Yukio di beberapa drama yang populer. Wajahnya cantik. Bentuk tubuhnya juga bagus.

Setelah meneguk sisa air terakhir, Kezia menyimpulkan bahwa pria setampan Landon dan wanita secantik Yukio memang sangat serasi.

"Apa yang sedang kamu tonton?" tanya Landon dengan dingin.

Begitu mendengar suara pria yang tiba-tiba di belakangnya, Kezia segera tersadar dari lamunan. Tanpa berpikir panjang, dia mengambil remot dan mematikan televisi, lalu menggeleng sembari menjawab, "Nggak. Nggak nonton apa-apa."

Landon berjalan mendekat. Dia memandang Kezia sekilas dengan tatapan tajam. Bibirnya sangat tipis. Kezia pernah mendengar dari seseorang bahwa pria yang mempunyai bibir tipis itu tidak berperasaan sejak lahir.

Landon tidak mengatakan apa pun lagi pada Kezia. Dia langsung mengambil remot, lalu menyalakan televisi.

Begitu menyala, layar televisi masih menampilkan presenter cantik bersuara merdu itu. Dia sedang menggosipkan tentang Landon dan Yukio dengan antusias.

"Di luar terus beredar rumor bahwa putra sulung Keluarga Mizwar sudah lama menikah. Tapi sekarang, dia justru terlihat dekat dengan artis wanita terkenal Yukio. Tampaknya rumor itu tidak benar. Putra sulung Keluarga Mizwar sama sekali belum menikah, apalagi menikah diam-diam."

Klik! Landon mematikan televisi, lalu melempar remot ke samping dengan sembarangan.

Kezia diam-diam menengadah untuk mengamati raut wajah Landon. Pria itu sangat tenang. Tidak terlihat keanehan apa pun.

Sepertinya berita itu memang benar. Jika itu bohongan, Landon pasti akan marah.

Ruangan seketika menjadi hening.

Kezia paling tidak bisa tahan dengan kecanggungan dan keheningan saat bersama Landon. Dia berusaha keras untuk memikirkan topik pembicaraan, tetapi dia seketika tidak menemukan apa yang sebaiknya dikatakan.

Setelah terus berpikir, Kezia tiba-tiba bertutur, "Itu, gimana kalau … kita cerai saja?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 100

    Landon kembali ke Kota Badaga. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah sakit. Yukio terluka. Kalau dia tidak datang menjenguk, rasanya tidak pantas.Saat pintu kamar rumah sakit terbuka, Yukio belum tidur. Dia sedang memejamkan mata sambil beristirahat. Mendengar suara langkah kaki dan aroma maskulin yang familier, dia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang datang."Aduh ...." Yukio mengerang pelan. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak lemah dan penuh penderitaan.Landon menarik kursi dan duduk di sisi ranjang. Yukio perlahan membuka mata, menampilkan tatapan lemah dan bingung."Landon? Kamu ... kapan kamu masuk?" tanya Yukio dengan lirih, lalu berusaha bangkit.Landon menahan bahunya. "Jangan bergerak, istirahat saja."Yukio kembali berbaring, wajahnya pucat pasi. "Dari mana kamu tahu aku dirawat?""Dengar dari siaran radio.""Aku sudah duga. Pasti paparazi memotretku waktu aku diantar ke rumah sakit. Aku sudah minta manajerku atur semuanya, semoga berita itu nggak terlalu

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 99

    'Tsk, tsk.' Calvin berdecak dalam hati, lalu berdeham. "Bos lagi nunggu telepon dari istri ya?"Landon meliriknya dengan dingin. "Kamu ini makin berani saja sekarang."Calvin mencebik. Masa tanya begitu saja salah?Tiba-tiba, ponsel berbunyi. Calvin belum sempat bereaksi, Landon sudah langsung meraih dan mengangkatnya. "Halo?""Tuan Landon, ini aku."Nada suara Landon langsung turun. "Bi Wanda."Wanda yang berada di seberang telepon agak heran, mendengar nada tak senang dari Landon. "Kenapa? Tuan kira ini siapa?"Ya ... dia pikir itu Kezia. Namun, ternyata ....Landon menggigit bibir, tak menjawab langsung. "Ada apa, Bi Wanda?""Nggak ada apa-apa. Cuma mau kasih kabar, dua hari lagi aku sudah bisa pulang. Untuk dua hari ini, Tuan dan Nyonya urus diri sendiri dulu ya ....""Kamu nggak di rumah?" Landon langsung menyela."Ya, dua hari ini aku di luar. Anak keluargaku sakit, jadi aku bantuin jaga. Aku sudah telepon Tuan, tapi nggak diangkat, jadi aku kasih tahu Nyonya saja. Nyonya nggak b

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 98

    Sekalipun Kezia bodoh, dia tetap bisa menyadari bahwa mereka berniat mencelakainya."Kamu mau apa? Jangan sentuh aku!" Kezia menepis tangan pria berbaju hitam yang mencoba menariknya turun.Pria itu tetap memaksa. "Silakan turun, Nona."Mereka ingin membunuhnya! Itulah yang terlintas cepat di benaknya. Apabila sesuatu terjadi padanya di sini, Yukio bisa lepas tangan. Tanpa bukti, dia bahkan bisa menyalahkan Kezia karena menuduhnya tanpa dasar.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh keluar dari mobil ini!Namun, pengawal Yukio bukan orang biasa. Tenaganya terlalu besar. Karena panik, Kezia refleks memeluk lengan Yukio. "Yukio, kamu ini artis. Percaya nggak, besok aku bakal sebar berita bahwa kamu menindasku, membawa orang biasa sepertiku ke tempat sepi di tengah malam begini. Apa niatmu, hah?"Ekspresi Yukio langsung berubah dingin. Dia juga malas berpura-pura lagi. "Lepaskan! Ini baju rancangan desainer luar negeri! Kamu bisa ganti kalau rusak?""Aku suruh kamu lepas! Dengar nggak?" Kar

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 97

    Kezia tidak ingin bertele-tele dengan wanita itu, jadi dia langsung masuk ke pokok pembicaraan.Yukio mengangkat tangannya, memeriksa kuku yang baru saja dia buat siang tadi, lalu mengangkat ekor matanya dengan angkuh. "Aku bisa kasih kamu 20 miliar, tapi apa balasannya?"Kezia menatapnya. "Bukankah kamu ingin aku meninggalkan Landon?""Kamu ingin meninggalkannya?" Yukio balik bertanya.Kezia tertawa ringan, tubuhnya bersandar dengan santai ke kursi, ekspresinya tidak acuh. "Dua puluh miliar itu jumlah yang besar. Kalau aku hemat, mungkin seumur hidup nggak akan habis. Kalau aku pintar dan investasikan dalam usaha, mungkin bisa untung 20 miliar lagi.""Kalau kamu benar-benar mau melakukan transaksi seuntung ini, kenapa nggak? Terima kasih, uang ini akan kugunakan sebaik mungkin."Dalam hati, Yukio mengejek Kezia yang menurutnya sangat bodoh. Harta Landon jauh lebih banyak dari 20 miliar. Kalau Kezia bisa menyenangkan hatinya, dia bisa menikmati seluruh kekayaan itu. Namun, pemikiran Ke

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 96

    Pintu mobil terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Kezia. "Nona Kezia."Kezia mengangkat kepala dan menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa kamu?"Pria berbaju hitam itu menunjuk ke arah mobil di samping. "Nona Kezia, Nona Yukio ingin bertemu denganmu."Yukio? Kezia langsung mengenalinya. Pria ini adalah pengawal Yukio yang pernah dia lihat di kafe waktu itu."Ada urusan apa?" tanya Kezia dengan suara datar.Pengawal itu menunjuk pintu belakang mobil dan menurunkan suaranya. "Nona Yukio ingin bicara langsung. Silakan naik ke mobil."Ternyata benar Yukio."Maaf, tolong sampaikan pada nonamu, aku sedang nggak ada waktu." Kezia menolak dengan tegas. Dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan wanita simpanan Landon itu.Seolah-olah sudah memprediksi penolakan itu, pengawal itu langsung membalas, "Nona Yukio bilang dia datang untuk menyetujui permintaan yang pernah kamu ajukan."Kezia tampak bingung. "Permintaan apa?"Penga

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 95

    Saat itu, sekelompok pejalan kaki lewat di antara mereka, memaksa Sevyn melepaskan tangan Kezia, dan hanya bisa menyaksikan Kezia terdorong oleh kerumunan dan menjauh."Kez!" teriak Sevyn dengan keras.Kezia tertegun, pikirannya penuh dengan dengungan kacau. Dunia seolah-olah menjadi sunyi senyap, dia tak bisa mendengar apa-apa.Begitu dia tersadar, Kezia bahkan tak tahu sedang berada di mana. Dia merasa linglung, tak yakin apa yang baru saja terjadi.Mungkinkah itu mimpi? Mungkinkah hanya ilusi? Ini tidak mungkin. Sevyn sudah menghilang selama bertahun-tahun, mana mungkin tiba-tiba muncul begitu saja?Pasti dia salah lihat. Pasti hanya ilusi! Lagi pula, dua malam ini dia kurang tidur. Jelas-jelas pikirannya sedang bermasalah.Namun ... sentuhan hangat di pergelangan tangannya tadi masih begitu nyata. Jelas sekali ada yang menggenggamnya barusan.Kezia berjalan seperti zombi di tengah keramaian, entah sudah sejauh apa dia melangkah, sampai akhirnya tubuhnya terasa begitu berat dan dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status