Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku

Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku

last updateLast Updated : 2025-05-23
By:  Xiao ChuheUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dikhianati dan dijatuhi hukuman mati atas tuduhan yang tak pernah ia lakukan, Zhou Jingxi kembali ke masa sepuluh tahun lalu, tepat sebelum takdir menghancurkannya. Kali ini, ia bertekad melepaskan diri dari permainan keluarga yang kejam dengan menikahi seorang pria misterius demi mengubah nasibnya. Namun, tanpa ia sadari, takdir yang ia ubah justru mengarahkannya pada kenyataan yang tak pernah ia bayangkan!

View More

Chapter 1

Bab 1 : Pengalaman Paling Mengerikan

Kenapa seperti ini …, kenapa …?

BRAKK!!

Aku terdorong jatuh menimpa meja bobrok hingga hancur. Tubuhku sepertinya sudah mati rasa. Aku tidak merasakan sakit apa pun saat menimpa meja itu.

"Bunuh penjahat itu!"

"Bunuh, bunuh!"

"Beraninya dia meracuni adiknya sendiri yang bahkan sedang sakit!"

"Dasar binatang!"

"Kau bahkan tidak pantas hidup di neraka!"

"Mati kau, mati!"

"Dasar sampah!"

"Pengotor!"

"Beraninya orang sepertimu menyandang marga Zhou milik Adipati Agung yang mulia!"

"Mati kau!"

"Pengacau! Sampah Kekaisaran!"

Aku gemetar menahan makian yang penuh kebencian dari rakyat yang menunggu eksekusi mati yang akan dijatuhkan padaku.

Aku menatap Ayah dan Ibu, serta adikku, Zhou Chuanyan yang memeluk Ayah dengan sangat erat seolah sangat ketakutan. Semua pemandangan itu menjadi buram dan tak terlihat jelas lagi.

Samar-samar aku melihat Zhou Chuanyan tersenyum ke arahku. Ah …, apakah dia senang kalau aku akan mati sebentar lagi?

Aku menatap kedua kakiku yang telanjang, lebam biru terlihat di mana-mana sampai tak terlihat seperti warna kulit lagi.

Sudah lama aku tidak melihat kulitku berwarna normal sejak berendam air dingin pada hari itu. Rasanya juga tidak sakit lagi, padahal pertama kali direndam, aku menjerit dan meronta-ronta kesakitan karena rantai yang memborgol kakiku berkarat dan dipenuhi duri.

Sejak tinggal di Penjara Dingin, aku mendapatkan berbagai macam siksaan untuk mengancamku. Mereka bilang akan memotong tangan dan kakiku kalau aku tidak mau mengaku.

Pada akhirnya, meski tidak dipotong, kedua tangan dan kakiku lumpuh karena direndam air dingin selama berhari-hari tanpa henti. Mataku mulai kabur karena tidak pernah melihat matahari.

Makananku tidak pernah layak konsumsi, roti yang keras, hampir busuk. Air yang keruh, berbau, harus kumasukkan ke dalam mulutku untuk bertahan hidup.

Tapi aku tetap saja berakhir di mimbar pemenggalan ini ….

Satu minggu yang lalu, adikku, Zhou Chuanyan yang sedang sakit itu tiba-tiba pingsan dan kondisinya kritis setelah meminum obat yang biasa dia minum.

Sebagai orang yang mengurus makanan dan obat untuknya setiap hari, bulan dan tahun, tentu saja aku menjadi tersangka utama atas kasus yang diduga percobaan pembunuhan itu.

Zhou Chuanyan dibawa ke Ibukota untuk mendapat penanganan dari tabib hebat di sisi Yang Mulia Ibu Suri.

Pemeriksaan mengatakan bahwa obat yang dia minum bertolak belakang dengan kebutuhan medisnya, sehingga itu bisa membunuhnya kalau terlambat mendapat penanganan.

Ayah dan Ibuku sangat murka dan menuduhku melakukan hal kotor itu. Aku menekankan bahwa aku selalu merebus obat yang sama setiap kali waktunya tiba.

Tapi anehnya, adikku yang lemah itu mengatakan, "Hari itu, obat yang diberikan Kakak rasanya berbeda dari obat yang biasa kuminum, Ibu. Rasanya lebih pahit dan baunya membuatku pusing. Aku pikir itu memang resep dari kediaman …, tapi aku tidak menyangka ternyata Kakak sangat membenciku."

Lalu dia menangis seolah-olah dia adalah korban sungguhan. Padahal aku tidak berbohong, aku benar-benar merebus obat yang sama seperti biasanya, karena aku selalu mencicipinya untuk mengetahui dosis yang tepat.

Tapi Bisa-bisanya dia berbohong begitu? Dia begitu tidak menyukaiku sampai-sampai ingin menyingkirkanku untuk selamanya? Dia bahkan rela meminum racun itu hanya untuk menuduhku?

Aku menatapnya tidak percaya, tapi Ibu dan Ayah tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskan.

"Sebenarnya aku sangat iri pada Kakak karena memiliki tubuh yang sehat, aku juga tidak ingin menjadi lemah dan merepotkan Kakak. Tapi sepertinya aku sangat merepotkan bagimu, ya, Kak? Kakak tidak tahan lagi mengurusku yang sedang sakit sampai memutuskan untuk mem—"

"Sudah kubilang aku tidak melakukannya!" Aku berseru membentaknya saat itu juga. "Kalau tidak percaya, periksa saja data pembelian obatnya dalam dokumen keuangan keluarga! Aku tidak punya uang pribadi, jadi jangan berpikir aku membelinya secara rahasia! Anak itu hanya berbohong, karena aku sudah mengatakan yang sebenarnya!"

Zhou Chuanyan meringkuk ketakutan di bawah ketiak Ayah. Dasar pengecut. Beraninya bermain di belakang orang dewasa!

Gara-gara itu, aku dimasukkan ke Penjara Dingin Istana Kekaisaran, menunggu keputusan Departemen Kehakiman. Lalu entah bagaimana, tuduhan itu terbukti benar.

Dan di sinilah aku berakhir. Panggung eksekusi mati di mimbar penghukuman Kekaisaran.

Ratusan rakyat rendahan menonton dengan tatapan penuh kebencian dan rasa jijik yang dilontarkan kepadaku. Mereka membawa telur busuk, sayuran basi yang sudah berulat, kotoran kuda dan melemparinya ke arahku.

Aku tidak mencium bau apa pun meski orang-orang menutup hidung mereka. Aku menerima lemparan barang-barang kotor itu begitu saja seolah bukan apa-apa.

Tapi telingaku masih sangat tajam. Aku mendengar semua caci maki yang mereka serukan untukku.

Pengotor, sampah Kekaisaran, binatang, penjahat. Ah …, siapa yang peduli? Lagi pula sebentar lagi aku akan mati.

Aku melirik Zhou Chuanyan yang semakin menyembunyikan dirinya di belakang orang tua kandungku yang selalu melindunginya itu.

Terlihat sekali wajahnya senang karena aku sudah hancur, kan? Walau eksekusi ini mungkin saja dibatalkan, tetap saja aku tidak bisa kembali lagi.

Kakiku sudah membusuk, mataku sudah rusak, reputasiku diinjak-injak. Hidup pun, aku hanya akan mati digigit anjing. Apa bedanya? Zhou Chuanyan menyeringai lebar begitu menyadari aku sedang menatapnya.

Kenapa orang jahat selalu beruntung? Astaga ….

Aku tidak pernah melakukan kesalahan apa pun …, haruskah berakhir seperti ini?

“Lakukan eksekusinya!"

Aku mendongak menatap Kepala Departemen Kehakiman yang duduk di atas. Berseru lantang dengan tatapan enggan sambil melempar papan panjang sebagai tanda perintah pemenggalan.

Kepalaku diletakkan di atas meja, air mataku menetes. Pandanganku semakin memburam. Samar-samar melihat sosok laki-laki di antara kerumunan rakyat yang menghinaku, berdiri termenung dengan raut wajah sayu.

Dia siapa …? Apakah malaikat yang akan mencabut nyawaku?

Pisau panjang yang tebal itu diayunkan.

Aku memejamkan mata.

Sungguh. Aku sangat ingin mati. Aku tidak ingin menjadi pelayan Zhou Chuanyan lagi. Aku tidak ingin diperlakukan tidak adil seperti ini.

Aku hanya bisa mengharapkan satu hal.

Jika Dewa memang ada dan mendengar setiap keluh kesah hambanya, semoga beliau mendengarkanku. Aku tidak ingin mengenal Keluarga Adipati Agung lagi jika diberi kesempatan untuk terlahir kembali.

Aku …, juga berhak mendapat kebebasan, kan?

SRAK!

.

.

.

"Ukh …." Aku meringis pelan, perlahan membuka mataku, silau.

Apa yang terjadi?

Apakah eksekusinya benar-benar dibatalkan?

Tapi di sekitarku ini …, sudah bukan panggung eksekusi lagi.

Melainkan ….

Kamar Zhou Chuanyan?!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status