Share

Bab 60: Pria

Penulis: path
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-28 16:54:16

Pakaian yang Argan kenakan berbeda dari yang biasa dilihat Mentari sehari-hari. Argan masuk ke dalam rumah mengenakan kemeja biru dipadu celana kain dan sepatu pantovel hitam.

Melihat dirinya dipandangi dari ujung kepala hingga ujung kaki, Argan bertanya, "Ganteng, ya?"

Mentari segera memalingkan kepalanya mendengar ucapan Argan.

Tanpa diminta, Argan menerangkan dengan bangga, "Hari ini ada acara pertemuan keluarga besar Papa di hotel bintang lima, makanya aku berpakaian resmi begini. Keluarga Papa bukan orang-orang biasa. Mereka semua memiliki jabatan tinggi maupun pengusaha sukses, jadi acaranya pun spesial, kelas atas."

'Keluarganya saja yang tidak memiliki jabatan tinggi dan sukses,' batin Mentari.

"Kata Papa dan Mama kamu harus hadir, karena semua menanyakan keberadaan istriku. Ayo, siap-siap!" suruh Argan sambil masuk ke kamar.

Mentari bergeming. Dia terus bermain dengan Feliz. Argan yang telah menunggu beberapa lama di dalam kamar, menyibakkan tirai pintu dan memanggil Mentari
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 142: Ungkapan Hati

    Pintu depan terbuka ketika Mentari tiba di rumah Argan. Dia menangkap suara Argan dan mama yang sedang bercakap-cakap. Saat Mentari menampakkan batang hidungnya di ruang tamu, mama segera menyerbunya persoalan kemarin. Dari sekian banyak ucapan mama, satu hal disimpulkan Mentari, bahwa mulai saat ini, Mentari hanya bisa keluar rumah untuk bekerja saja.Amarah Mentari semakin menumpuk, semua hal di sekitarnya seolah menyerangnya tak henti. Perihal kemarin, bukan kesalahannya, malah Argan dan mama yang seharusnya merasa bersalah karena menelantarkan dia dan Feliz hingga malam.Dengan tangan terkepal, Mentari berucap lembut berusaha tersenyum, “Maaf, Ma, saya tidak bisa.”Mama berdiri dan menunjuk Mentari dengan telunjuk kanannya, “Dasar wanita tidak tahu berterima kasih. Bukannya bersyukur telah menjadi anggota keluarga kami dan tinggal bebas di rumah ini, sekarang kamu malah membangkang. Kamu…”Aliran darah Mentari terasa tel

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 141: Surat

    Tak diduga Mentari dapat terlelap semalam. Dia merasa cukup puas telah menebarkan sedikit aroma balas dendam pada keluarga Argan dengan mengirimkan pesan lalu mematikan ponselnya semalam.“Apakah pantas aku melakukan hal itu?” tanya Mentari sambil berbisik pada Cahya saat menyiapkan sarapan pagi ini.Sebelum menjawab, Cahya menoleh ke samping ke arah pintu. Aman, ibu tidak terlihat. “Tidak pantas,” jawabnya tegas.Mentari terlonjak, tidak menduga jawaban kakaknya.“Sepantasnya kamu segera mematikan ponselmu saat tiba di sini semalam. Biarkan mereka menduga-duga sendiri.”Mentari terkikik. “Sempat terpikir olehku, Ka, tapi aku kuatir nanti mereka akan mencariku ke minimarket dan ke tempat lainnya.”“Itu urusan mereka. Jika mereka akan kembali selarut itu, bukankah sudah seharusnya mereka memberitahukanmu? Atau setidaknya mengangkat telepon atau membalas pesanmu. Tidak perlu mencemaskan mer

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 140: Pulang

    Rumah tampak gelap, tidak ada penerangan satupun, bahkan lampu teras depan padam. Dan motor Mentari tidak terlihat. Ragu, Mentari membuka pintu pagar. dia tidak memiliki pilihan lain selain masuk ke dalam. Mobil yang mengantarkannya dan Feliz pulang, sudah berlalu.Dengan bantuan penerangan dari senter ponselnya yang hanya memiliki sedikit baterai, Mentari membimbing Feliz menaiki tangga depan. Dia mengetok pintu yang tertutup rapat, namun tidak ada jawaban. Dua kali lagi dicobanya, tetap tidak ada yang membukakan pintu baginya. Sudah diduganya bahwa semua orang belum kembali.Jari-jari Mentari mencari nama Argan di daftar pesannya, lalu mengirimkan pesan. Beberapa detik berlalu, tidak ada jawaban meskipun telah bercentang dua. Ditungguinya lebih lama lagi, masih belum ada jawaban. Dia menjadi tidak sabaran. Menunggu sedetik terasa seperti sejam. Dia pun menekan tombol panggilan, tapi tidak mendapatkan respon setelah dua kali diulanginya.Dia memutuskan untuk me

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 139: Keluar

    Emosi Mentari berkecamuk. Dia senang akan bertemu sepupu-sepupunya hari ini, namun dia juga mencemaskan motornya. Memang terakhir kali Argan memakai motornya, tidak ada hal yang tidak diinginkan Mentari terjadi. Namun, bayangannya ketika Argan menyebabkan baret pada motornya beberapa waktu lalu, masih jelas terpampang di matanya. Argan bukan pria yang bertanggung jawab, begitulah pikir Mentari.“Bu, ayo!” ajak Feliz menarik dress panjang yang dikenakan Mentari. Satu kaki Feliz maju dengan kekuatan penuh, seolah dengan begitu dapat membuat Mentari bergerak.“Iya, Sayang, sebentar.” Mentari memastikan kembali semua perlengkapan yang diperlukannya sudah terisi dalam tas, lalu memeriksa layanan mobil online di ponselnya. Sebentar lagi tiba.“Ayo, Feliz!”Dengan riang Feliz keluar ke ruang tamu, namun segera terdiam saat melihat punggung neneknya yang telah berpakaian rapi lengkap dengan sanggul tinggi. Hal itu membuat Menta

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 138: Ancaman

    “Maaf, Bunga, aku benar-benar tidak bisa hadir di pertemuan besok. Ada keperluan yang harus aku selesaikan,” ucap Mentari berat saat dihubungi Bunga keesokan harinya. Bunga ingin memastikan kehadiran Mentari.“Kamu sudah berjanji, Tari. Kenapa bisa tiba-tiba ada keperluan? Jangan-jangan kamu tidak diizinkan datang oleh suamimu?” Jeda sebentar, “Atau mertuamu? Dia membebanimu dengan urusan rumah tangga tidak penting?”Merasa tertohok, Mentari hanya diam. Dia ingin membantahnya, namun dia tidak pintar berbohong. Lebih tepat, diajarkan untuk tidak berbohong oleh ibunya dan dia memegangnya teguh, meskipun terkadang dia melontarkan kebohongan juga.“Lain kali aku pasti hadir. Maafkan harus bolos kali ini.”Kikikan terdengar di seberang. “Aku benar-benar kaget mendengar kamu pindah ke rumah mertuamu. Seharusnya kamu belajar dari pengalamanku. Aku sengaja membeberkan semuanya padamu, agar kamu tidak mengalami

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 137: Kewajiban

    Argan kembali ke rumah pada tengah malam hampir menjelang subu. Walaupun mengantuk, tapi Mentari masih terjaga, menunggui suaminya, lebih tepat motornya. Dia harus memastikan motornya dalam keadaan baik seperti ditinggalkannya kemarin.Saat mendengar bunyi pintu depan tertutup, Mentari segera keluar dari kamar menuju ruang tamu. Argan terlonjak melihat kemunculan Mentari di tengah remang-remangnya pencahayaan di dalam rumah. Hanya tinggal cahaya dari lampu teras memancar masuk ke dalam ruang tamu.Ingin sekali Argan membentak Mentari, sekaligus tidak ingin membangunkan kedua orang tuanya yang telah terlelap. Dengan bisikan jengkel yang tak tertangkap telinga Mentari, Argan berlalu menuju kamarnya. Sigap, Mentari menghadang Argan sambil mengulurkan telapak tangan kanannya yang terbuka.“Di motor,” ucap Argan mengerti, kemudian berlalu. Tak ingin meladeni ocehan Mentari seperti di telepon pagi tadi.Perlahan Mentari membuka pintu depan dan mengh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status