Share

Bab 23

3 jam sebelum kebakaran.

Sehabis makan, Niela duduk termenung di jendela ruang depan. Wajahnya bertumpu pada lengan yang terlipat di tepi jendela. Pipi tembemnya menggembung saat di tindih miring sebelah. Bibirnya pun mengerucut lucu. Pemandangan halaman depan tampak asrih di sela-sela tenggelamnya matahari yang membiaskan cahaya oranye. Indah dan tenang. Namun ingatan tentang sang suami membuyarkan ketenangan Niela. Entah kenapa dia tiba-tiba gelisah. Ada rasa ingin kembali tapi mengingat sikap Kindly yang kasar tanpa alasan jelas membuatnya enggan pulang.

"Aku tidak merasa salah." Gumamnya. Seberapa keraspun dia berpikir, tak ada kesalahan pada dirinya yang ditemukan.

Kecuali mengenai perdebatan kecil mereka. Tapi bukankah itu hanya candaan? Niela juga tidak pernah sungguhan marah saat merajuk. Dia hanya mengikuti permainan sang suami yang suka menggodanya. Dan ketika malam mereka akan bicara baik-baik lalu tidur berpelukan. Tak ada masalah selama ini. Jadi Niela rasa bukan itu int
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status