Christa menatap Hafens setelah makan, hingga dia menghela napas dan meletakkan mangkuknya. Sementara Hafens, dia diam saja dan menatap ponselnya tanpa kata."Tidurlah jika kau sudah selesai makan," ucapnya membuat Christa menarik napas pelan."Apakah aku akan sangat sulit untuk meminta makan seperti ini padahal aku melakukannya karena anakmu?" tanya Christa pelan membuat Hafens menghentikan gerakannya dan menyimpan ponsel itu."Semua itu tidak akan terjadi lagi dan aku sudah mengurung kepala pelayan itu di dalam ruangan bawah tanah. Selama kau hamil kau bebas mau memakan apa agar bisa membuat keadaan anakku membaik."Christa menghela napas pelan lalu menarik napas. "Aku-""Berhenti memikirkan apa yang tidak perlu, kau sekarang bisa beristirahat dengan baik dan jangan sampai kau malah stress itu berdampak buruk pada kandunganmu. Kau harus tahu di sini aku adalah pemiliknya dan aku tidak akan membiarkan anakku kenapa-napa."Anak, anak, anak dan anak. Memang benar pria itu hanya memikirk
Seperti ketika membeli mangga muda, Hafens kembali datang ke pasar untuk membeli hewan-hewan laut seperti yang diinginkan oleh Christa. Karena apa? Karena wajah wanita itu semakin pucat dan lemah sementara dia hanya ingin dibelikan hewan-hewan itu oleh Hafens sendiri dan dia tidak mau dibelikan oleh pelayan.Hafens sungguh sangat benci dengan keadaan ini. Harga dirinya sebagai seorang mafia hilang hanya karena dia diminta datang ke pasar untuk membeli hewan-hewan laut seperti yang diinginkan oleh Christa. Dia seorang pria, sangat tidak benar rasanya dia masuk dalam ini hanya untuk membeli bahan-bahan untuk memasak! Apalagi yang ada di sini mengenal dirinya sebagai seorang mafia dan pemimpin klan, betapa memalukannya apa yang dia lakukan saat ini!"Tuan, kepitingnya masih sangat segar! Tadi subuh ditangkap pagi-pagi sekali oleh nelayan. Udangnya juga masih sangat segar, sangat enak jika direbus dan dimakan dengan saus."Hafens menatap hewan-hewan laut dihadapannya itu tanpa ekspresi, l
Christa memakan makanan seafood itu dengan lahap dan Hafens menatapinya dengan datar bersama Gerson dan Dave. Seolah tak mempedulikan siapapun yang ada dihadapannya. Dia hanya makan untuk memenuhi kebutuhan perutnya yang lapar dan kebetulan dia tidak muntah saat ini hingga dia bisa makan dengan tenang."Kalian tidak makan?" tanyanya menatap Hafens yang diam saja seperti tak mendengar apapun.Sementara Gerson dan Dave saat ditatapnya hanya menampilkan ekspresi yang sama. Dia tidak salah, dia hanya sudah menawarkan dan kalau mereka tidak mau itu bukan lagi hal yang harus dia pikirkan."Baiklah kalau kalian tidak mau." Christa mematahkan kaki kepiting dan memakannya dengan lahap.Sebelum hamil dia hanya diberikan makanan yang ala kadarnya jadi sekarang dia membalas dendam dengan meminta makanan yang enak. Sekarang bagaimanapun juga dia memang membutuhkan nutrisi untuk keadaan anak yang ada di dalam kandungannya. Selagi dia bisa mengalasankan anak ini maka dia akan menggunakannya agar Haf
Setelah menciumnya, Hafens pergi dan itu membuat Christa tahu kalau pria itu hanya menuruti hasratnya tadi. Dia mencengkeram selimutnya dan menarik napas, sebelum memejamkan matanya tanpa memikirkan apapun.Dia tidak perlu memikirkan apapun, lebih baik dia tidur saja karena jika dia memikirkannya maka itu tidak akan pernah selesai. Hafens tak pernah menginginkannya, tapi disini dia hanya akan menjadi seorang pemuas kebutuhan biologis pria itu sekaligus mengandung anaknya."Ibu berharap, kamu dan adikmu nanti kalau ibu berhasil melahirkan kalian, bisa menjadi anak-anak yang baik." Christa menarik napas dan memejamkan matanya lagi seraya bergumam. "Dan ibu harap, kalian Tidak membenci ibu karena Ibu tidak akan ada di dalam perkembangan pertumbuhan kalian."Memejamkan matanya, Christa benar-benar terlelap. Dia lemas dan ini karena faktor tidak adanya kebaikan sama sekali ditempat ini. Dia juga baru diurus dan diberikan makanan yang bagus sejak dia hamil, itupun karena permintaannya. Haf
Ketika Hafens datang, dia bisa melihat Christa sedang tidur di atas ranjang sambil menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Terdengar isak tangis kecil dari balik selimut itu, membuat Hafens menarik napasnya beberapa kali.Entah mengapa dia malah merasa ragu untuk mendekati wanita ini, karena dia sudah membentaknya dengan kasar barusan. Dia benar-benar kelepasan karena kesal, dia akan meminta maaf setelah ini walaupun egonya terasa begitu besar."Christa ..."Hafens sendiri merasa merinding mendengar suaranya yang memanggil wanita itu dengan lembut. Sungguh tidak pernah dia melakukan ini, baru sekali dan dia sungguh tidak percaya kalau dia bisa melakukannya.Namun bukannya menjawab panggilan yang dia lakukan dengan selembut mungkin, wanita itu malah merapatkan selimutnya dan tak menjawab sama sekali. Dia tahu kalau dia menaikkan egonya maka wanita ini tidak akan makan sampai nanti siang dan bahkan nanti malam. Itu bisa berbahaya, wanita ini bisa lemas dan anaknya akan kenapa-napa
Percintaan itu mereka lakukan selama hampir dua jam. Hafens menatap wajah istrinya yang sudah sesak napas menikmati pelepasan yang mereka dapatkan hingga dia tersenyum miring ketika mendapati raut puas dari wajah istrinya."Apakah kau lapar?"Christa menatap Hafens lalu menarik napas dan diam saja selama beberapa saat. Tentu saja dia tidak mau mengatakan apa yang dia rasakan karena teringat dengan yang terakhir kali mereka debatkan. Dia masih ingat bagaimana pria ini menyebutnya sebagai anak pembunuh dan juga sialan. Dua kata-kata yang tidak bisa dan tidak seharusnya dikatakan oleh Hafens padanya yang bahkan sudah mendapatkan semua kata-kata itu saja dia mengetahui tentang dunia mafia."Christa ... Berhentilah marah atau anakku akan kenapa-napa. Katakan padaku kau mau makan apa maka aku akan mencarikannya saat itu juga. Jangan lagi marah seperti ini karena keadaan dan aku bisa bahagia." Hafens berkata seperti menyesal dan wajahnya tampak menyiratkan semua itu.Yang dipikirkan oleh pri
Christa selesai mandi dan dia bisa melihat Hafens yang sudah ada di dalam kamar dan menatap para pelayannya dalam meletakkan makanan. Dia masih memakai pakaian handuk saat ini dan dia menatap wajah Hafens yang tampak santai di depannya."Makanlah, ini semua makanan yang enak dan sengaja disiapkan untukmu. Jangan sampai tidak makan lagi atau nanti keadaan anakku tidak akan baik-baik saja."Christa tak mau lagi berharap banyak agar pria ini memperhatikannya karena itu semua tidak akan pernah terjadi. Yang menjadi prioritas dari Hafens adalah anaknya, bukan dirinya. Dia tetaplah seorang anak pembunuh yang akan menjadi musuh dan duri di dalam daging pria itu. Tanpa bicara apapun Christa duduk di sofa dan memakan makanan yang diberikan oleh Hafens. Percuma kalau dia banyak bicara kamu lakukan sesuatu yang tidak pernah benar-benar membuatnya bahagia. Karena baru meminta salad buah saja dia sudah dimaki, dia hanya tahu kalau pria mempertahankan dirinya karena ada di dalam perutnya."Kau ha
"Saya belum bisa menemukan keberadaan mereka. Bahkan mereka sama sekali tidak pernah mencari tahu tentang anaknya yang hilang. Padahal tidak mungkin mereka belum tahu sementara anaknya sudah ada bersama kita lebih dari dua bulan."Hafens mengerutkan dahinya mendengar itu, mustahil sekali kalau mereka tidak tahu anaknya hilang kecuali mereka memang tidak menemukan informasi apapun."Beberapa teman-temannya apakah tahu kalau dia hilang?""Tahu, Tuan. Kami mengawasi beberapa lama di universitas dan sempat terjadi kehebohan karena Nona Christa hilang. Selain karena dia termasuk salah satu mahasiswa berprestasi, dia juga cantik dan banyak yang menyukainya jadi beberapa mahasiswa pria berniat untuk melakukan pencarian besar-besaran kala itu dan mereka memang melakukannya tapi tidak menemukan hasil apapun. Hal ini membuat saya yakin kalau orang tuanya juga sudah tahu jika Nona Christa hilang, apalagi bisa dikatakan Dia adalah anak satu-satunya. Tetapi sejauh ini tidak ada reaksi atau tidak a