Share

Pernyataan cinta Rai

Entah mengapa malam itu hati Rai sangat gelisah. Rai sudah tak tahan lagi ingin menyatakan cintanya kepada Rin. Tapi dia bingung bagaimana caranya meyakinkan Rin yang sudah terlanjur kecewa kepadanya.

Lagi pula Rai tidak bisa menghubunginya karena ponselnya saja belum di berikan.

Malam itu juga Rai pergi ke rumah Rin.

Rai pergi dengan tergesa-gesa, dia bahkan tidak melihat jika di rumahnya ada Kania yang menunggunya untuk mengajak Rai berkencan. Ya walaupun Kania sudah di tolak mentah-mentah tapi dia tidak menyerah.

"Rai.. Kamu mau kemana? Aku mau mengajakmu jalan." Ucap Kania.

"Maaf Kania, aku ada urusan penting. Aku harus segera pergi." Jawab Rai dengan tergesa-gesa.

"Aku mau ikut boleh?" Tanya Kania.

"Jangan, kamu pulang saja. Aku antar ya." Rai sangat terganggu dengan kehadiran Kania.

"Baiklah kalau begitu."

Rai mengantar Kania pulang ke apartemen Kimi karena Rai hanya tau Kania tinggal di apartemen bersama Kimi. Rai tidak tau bahwa Kania adalah sepupu dari Ken.

Mereka pun sampai di depan apartemen Kimi. Kania menarik tangan Rai dan bertanya,

"Rai, apa aku boleh berteman dengan mu?"

"Tentu, kamu boleh berteman dengan ku. Sekarang aku harus segera pergi, aku pamit ya.. bye."

"Ya, dah.." Kania melambaikan tangannya ke arah Rai.

***

Rai sudah sampai di gang sempit menuju rumah Rin. Dia melewati gang sempit untuk sampai ke rumahnya.

Tok, tok, tok.

(Sebentar)

Tok, tok, tok.

Pintu di buka.. Rin melihat Rai yang sedang berdiri di hadapannya.. 

"Rai,??? Ada apa??"

"Aku mau bicara sebentar Rin."

Mereka pun duduk di kursi teras..

"Rin, ini ponsel mu.."

"Maaf, tapi aku sudah punya ponsel?"

"Hah? Kamu beli sendiri?"

"Bukan, Ken yang memberikannya kemarin kepadaku."

"Ken? Pria yang kemarin itu?"

"Iya, dia sahabatku sekarang."

Rai kecewa harusnya dia yang memberikan ponsel kepada Rin bukan Ken. Tapi ya sudahlah dari pada nanti Rin marah lagi. Rai pun mulai membicarakan hal yang serius.

"Kalau begitu bolehkah aku minta nomor ponsel mu?"

Rin memberikan nomer ponselnya kepada Rai.

"Aku ingin kita bisa lebih dekat lagi Rin.. jujur, pertama kali aku melihatmu aku langsung menyukaimu, aku jatuh cinta padamu dan aku mau kamu menjadi kekasihku. Walaupun kita baru kenal tapi aku yakin kamu adalah jodohku, beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku sungguh-sungguh mencintaimu dan akan menjadikanmu istriku."

Rin terpaku, dia bingung harus menjawab apa. Dia tidak menyukai Rai sama sekali, dia hanya menyukai Ken tapi kenapa malah Rai yang menyatakan cintanya. 

"Beri aku waktu Rai." Jawab Rin.

"Baik, aku pun tidak meminta jawabannya sekarang. Terima kasih kamu sudah mau bicara lagi denganku dan aku sungguh-sungguh minta maaf, aku sangat menyesalinya. Aku janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi, aku akan menghormatimu Rin."

'Aku bingung Rai harus menjawab apa. Aku tidak merasakan apapun saat berada di dekatmu. Aku akan pikirkan dulu dengan baik apa aku akan menerima cintamu atau tidak. Aku akan berbicara dan melihat bagaimana reaksi Ken.' batin Rin.

'Semoga kamu mau menerimaku, aku akan melakukan yang terbaik untukmu, apapun itu aku akan selalu membahagiakanmu dan aku tidak akan menyakitimu. Jika aku menyakitimu aku akan menyesal seumur hidupku.' batin Rai.

***

Di rumah Ken.

Malam ini Ken sungguh galau. Dia sedang mempersiapkan hatinya untuk menyatakan cinta kepada Rin tapi dia belum siap. Ken tidak ingin buru-buru untuk menjadikan Rin kekasihnya. Dia ingin lebih mengenal Rin dulu agar nanti ketika Rin emosi, Ken akan bisa dengan mudah mengatasinya.

Sekarang dia belum terlalu jauh mengenal karakter Rin, bahkan menjadi sahabatnya saja baru-baru ini. Jadi jika Ken langsung mengatakan kalau dia ingin menjadikan Rin kekasih, apa tidak susah untuk nanti ke depannya?

Ken bingung, jika dia tidak mengatakannya dia takut Rin di ambil pria lain. Tapi jika Ken mengatakannya sekarang Ken takut tidak bisa memperlakukan Rin dengan baik. Takut jika hubungannya nanti mendapatkan banyak masalah karena tidak mengenal karakter pasangannya masing-masing.

Bukankah banyak yang menjalin cinta dengan tergesa-gesa tapi pada akhirnya mereka tidak bertahan karena keegoisan mereka sendiri? Ken tidak mau itu terjadi.

Saat Ken sedang melamun di kamarnya, ibunya datang dan menghampiri Ken. Ken sangat senang ibunya memberikan perhatian kepadanya. Baru kali ini ibunya ada waktu untuk mengobrol bersama Ken.

"Ken, kamu belum tidur?" Tanya ibu.

"Belum ibu, aku tidak bisa memejamkan mata."

"Kamu kenapa Ken? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak bu." Jawan Ken datar.

"Kania bilang kamu membawa seorang perempuan ke rumah tadi sore?"

"Iya Bu. Dia sahabatku, Rin namanya."

"Apa kamu mencintainya Ken? Kania mengatakan pada ibu, kalau tatapanmu kepada gadis itu bukan tatapan sahabat melainkan cinta."

Ken bergeming..

"Tidak apa-apa Ken, Ibu tidak akan melarang mu berpacaran dengan siapapun. Asalkan dia mempunyai sifat yang baik dan bisa membahagiakanmu. Dapat menjadi ibu dan istri yang baik dan dapat memberikanmu kasih sayang melimpah yang tidak bisa kamu dapatkan dari ibu atau ayahmu."

Ibu meneteskan air matanya.

"Maafkan ibu Ken, selama ini ibu dan ayah hanya sibuk mengurusi bisnis kita, itu kami lakukan demi kamu juga Ken. Kami tidak ingin kamu hidup sengsara, kami ingin kamu mendapatkan fasilitas yang terbaik. Tapi kami lupa bahwa kamu bukan hanya membutuhkan materi, tapi kasih sayang kami juga sebagai orang tua mu."

"Ibu tau kamu sangat sedih, terpukul dan hancur ketika dulu ibu dan ayah tidak ada waktu untuk sekedar bermain bersamamu, sehingga kau lebih memilih diam. Maafkan ibu anakku."

Ken yang mendengar ucapan ibunya meneteskan air mata yang sudah tidak bisa di bendung. Dia memeluk ibunya, begitu pun dengan ibunya yang menangis penuh sesal klarena waktu tidak akan pernah bisa untuk di ulang.

"Ibu, aku memang mencintai Rin, dia gadis yang baik tapi aku belum terlalu mengenalnya. Aku ingin kita saling mengenal karakter masing-masing dulu. Agar kita tidak egois menjalin hubungan ini dan aku baru saja menjadi sahabatnya."

"Ibu akan mendukungmu Ken, apapun keputusanmu ibu yakin sudah kau pikirkan dengan matang segala konsekwensinya. Anak ibu kan cerdas." Senyum ibu yang manis.

"Baik Bu. Terima kasih ibu sudah mau menyempatkan untuk berbicara denganku, aku sangat senang."

"Dengar Ken. Kelak, Ini semua akan menjadi milikmu dan anakmu. Semua rumah dan perusahaan serta aset yang kita miliki semuanya atas namamu. Bahkan rumah ini nanti akan di renovasi dengan menggunakan inisial namamu Ken."

"Ibu, tidak usah berlebihan, begini saja aku sudah senang bu."

"Kamu layak dapat yang terbaik Ken. Dan ibu harap kamu bisa bijak dengan semua yang kami berikan untukmu ini."

"Baik Bu, Ken mengerti."

"Ya sudah, ibu keluar dulu ya sayang. Ibu menyayangimu, semoga kelak kamu mendapatkan gadis impianmu."

Ibu tersenyum manis saat hendak keluar dari kamar Ken. Betapa bahagianya hati Ken saat ini.

'Ibu, kau adalah segalanya.  Aku menyayangimu.' Ken.

******

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status