Share

Bab 14

Author: Bulan jingga
last update Last Updated: 2025-04-20 13:07:09

"Saya mau bertemu dengan Pemilik rumah ini," jawab Reni, sedangkan Nilam langsung mengerutkan keningnya.

"Tapi, ada apa ya, Ren? kamu mau bertemu denganku. Apa kita sebelumnya pernah kenal?” tanya Nilam.

"Belum, Tante. Tapi saya datang kemari mau membicarakan soal rumah Tante yang berada di daerah XX," Jawab Reni.

Sementara Nilam langsung menyuruh cucunya supaya langsung ke kamar buat ganti baju dulu, sedangkan Reni langsung membicarakan apa maksud dan tujuannya ingin bertemu dengan Nilam.

Ya, sertifikat rumah milik Nilam yang rumahnya dibeli sama suaminya belum beres. Sehingga Reni maunya sertifikat itu diatas namakannya saja, jangan namanya Mira, ‘alias selingkuhan suaminya’.

"Aduh, bagaimana ya, Ren. Bukannya saya tidak mau, tapi yang membeli rumah itukan pak Candra. Dan pak Candra itu ingin kalau sertifikat rumah itu atas nama istrinya," tolak Nilam, yang tak bisa begitu saja menuruti keinginan Reni.

"Tapi saya ini istri pertamanya yang sah loh, Tante. Asal Tante tau, suami saya i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 48

    Candra segera menatanya di dapur, tak lupa Candra juga beli tabung gasnya. Ada wajan penggorengan, panci, sendok dan lain-lain yang sekiranya penting buat Candra. Setelah selesai menata semuanya, Candra langsung keluar dari dapur, kebetulan ada Mamanya, istrinya dan juga Ibu mertuanya sedang pada ngumpul di ruang depan, sehingga Candra langsung ikutan buat gabung."Owh! Iya, Ma. Ini ada uang buat pegangan Mamah," ujar Candra seraya memberikan uang sebanyak 1 juta rupiah ke Ratih."Dan ini uang buat kamu, Mir. Buat belanja kebutuhan rumah, kamu pergunakanlah uang itu dengan baik. Yang hemat jangan boros-boros," pesan Candra seraya memberikan uang sebesar 2 juta rupiah ke Mira."Loh, ini apa-apaan kamu, Ndra. Ngasih uang ke Mamah kok cuma 1 juta, uang segini bisa buat apa. Mamah maunya 6 juta, Mamah harus bayar arisan besok, kemarin saja sudah nunggak-nunggak dan udah ditanyain sama teman-teman Mamah. Bisa malu nanti Mamah," protes Ratih begitu menghitung jumlah uangnya yang hanya ada 1

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 47

    Mendengar berita itu membuat Caca merasa senang, karena Caca tidak akan memiliki Mamah tiri yang jahat seperti Risa."Hah, yang bener nek?" tanya Caca."Iya, Sayang. Kamu maukan kalau Tante Reni yang jadi mamah kamu?” jawab Nilam dengan balik bertanya."Mmmm, Caca belum tau juga sih. Kan Caca belum kenal sama Tannte Reni. Tapi mendingan, daripada Papaku nikah sama Tante jahat," jawab Caca, sehingga Reni langsung berjongkok menyamakan tingginya dengan Caca."Caca, kok manggilnya masih Tante sih, panggil Mamah dong, kan sekarang tante udah jadi Mamah kamu. Mamah janji bakal menjadi Mamah yang baik buat kamu," ujar Reni."Baik, Mamah Reni," balas Caca yang langsung mau memanggil Reni mamah."Awas saja nanti kalau kamu sampai jahatin anak aku," peringat Niko yang membuat Reni memutar bola matanya malas."Sorry, aku bukan pacar kamu yang katanya jahat itu ya. Aku suka sama anak kecil, bahkan sudah dari dulu aku menginginkan seorang anak, tapi sayangnya tuhan belum memberikannya," balas Ren

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 46

    "Bagaimana para saksi?," "Sah ..... ?," "Sah ....... ,"Akhirnya kini Reni sudah resmi menjadi istri dari Niko saputra. Tak lupa Reni juga menceritakan masalah dirinya yang harus menikah dengan Niko sama Om dan Tantenya, sehingga Dipta dan Desi mengerti dan memakluminya, karena Niko juga tidak sengaja masuk ke dalam apartemen keponakannya. Salah Reni sendiri juga ceroboh, mabuk dan lupa menutup pintu apartemennya."Ya sudah, sekarang Reni sudah menjadi istri kamu, dan pesan Om tolong kamu jaga dia dengan baik. Jangan sakiti dia," pesan Dipta."Saya juga nitip keponakan saya ya, Niko. Tolong dijaga dengan baik, Reni sudah tidak memiliki orang tua lagi dan hanya punya kita sebagai keluarganya. Semoga kamu bisa menjadi imam dan suami yang baik buat Reni," imbuh Desi."Iya, Om. Saya akan berusaha menjadi suami yang baik buat Reni, dan saya akan berusaha menjaganya semampu saya," jawab Niko dengan sedikit terpaksa, karena bisa-bisanya Niko menikahi wanita yang baru dikenalnya. Bahkan Nik

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 45

    Plakkk"Ya ampun, Niko. Mamah bener-bener tidak menyangka jika kamu itu …. Ah sudahlah, yang pasti kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu itu sama Reni," ujar Nilam, yang membuat Niko langsung melotot. Pasalnya Niko tak merasa ngapa-ngapain Reni."Ya, nggak bisa begitu dong, Mah. Niko kan udah punya kekasih," protesnya."Kamu itu laki-laki, Niko. Jadi kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu, Mamah nggak pernah ngajarin kamu sebagai anak yang tak bertanggung jawab ya," seru Nilam."Tapi, Mah. Niko beneran nggak ngapa-ngapain diaSedari tadi Niko terus saja menyangkal, Reni yang kesal mendengar perkataan dari Niko langsung memukul lengannya.“Mana ada nggak ngapa-ngapain kok baju aku bisa berhamburan ke lantai.”"Udah, pokoknya kamu harus menikahi Reni, titik. Nggak ada bantahan," ujar Nilam dengan telak, sehingga Niko hanya bisa memijit pelipisnya pusing.Jelas saja Niko sangat bingung, kalau sampai dia beneran nikahin Reni. Lalu bagaimana dengan kekasihnya, begitu f

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 44

    "Semalam aku nggak ngapa-ngapain kamu ya, aku cuma tidur," ujarnya, tapi Reni tidak percaya melihat keadaannya yang sungguh sangat tidak pantas. Sedangkan laki-laki itu juga nggak pakai baju, hanya pakai celana saja. Reni nggak ingat jika semalam dirinya sendirilah yang membuka bajunya."Dasar buaya, aku nggak percaya. Pasti semalam kamu udah ngapa-ngapain aku kan? Aku nggak mau tau, kamu harus bertanggung jawab," pinta Reni."Tanggung jawab? Tanggung jawab apa coba, orang aku nggak ngapa-ngapain kamu.""Siapa yang tau, semalam aku pun tak ingat apa-apa," ujar Reni, sehingga laki-laki itu mencoba untuk mengingat-ingat.Semalam laki laki itu ingat, jika dirinya bersama dengan kekasihnya sedang makan malam berdua di sebuah restaurant. Lalu di saat pulang tiba-tiba dirinya merasa mengantuk yang tak tertahankan, padahal biasanya dia nggak pernah merasa mengantuk itu. Apalagi hari masih terbilang sore.Kebetulan jarak dari restoran ke apartemennya sangat dekat, dan cukup jauh kalau harus p

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 43

    Semalam, terpaksa Sarti tidur dengan Mira, dan Ratih tidur dengan Bunga. Sementara Candra dan Bejo, terpaksa tidur di luar dengan hanya beralaskan tikar."Ya ampun, badan Bapak rasanya sakit semua tidur di luar," keluh Bejo, sedangkan Candra memilih tak menanggapi keluhan ayah mertuanya."Tau nih Mas Candra, Pak. Sewa rumah saja yang sempit begini," ujar Mira yang merasa kesal dengan suaminya."Candra, Mamah minta supaya uangnya biar Mamah saja yang pegang. Kamu itu seorang laki-laki yang nggak paham dengan keadaan rumah, lihatlah semuanya jadi tersiksa gara-gara kamu," Ratih berusaha meminta uang yang dipegang oleh Candra."Nggak bisa, Ma. Semuanya biar Candra yang atur saja, kita harus bisa mempergunakan uang ini dengan sebaik mungkin. Kalau tidak, kita bisa jadi gembel di jalanan," tolak Candra yang berusaha tegas."Nggak, pokoknya biar Mamah yang atur. Ayo mana uangnya berikan sama Mamah," pinta Ratih dengan memaksa."Maaf, Ma. Kali ini Candra nggak bisa memberikannya sama, Mama.

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 42

    "Iya, Mah. Ini saja Mira merasa lapar, tapi dirumah malah nggak ada makanan apa-apa. Jahat banget sih Mas Candra sama aku, padahal aku sedang hamil anaknya, giliran sama Mbak Reni saja dia nurut banget. Sampai duit miliaran pun di kasihnya dengan mudah," tambah Mira."Ingat loh, Jeng. Janji kamu dulu kalau Mira mau menikah dengan Candra bakal di bahagiakan, tapi nyatanya Mira malah di ajak hidup susah begini," ujar Sarti."Iya, Jeng. Aku bener-bener minta maaf ya, ini semua diluar kendaliku, dan untuk masalah Candra, kamu tenang saja. Nanti aku bakal minta duitnya sama dia supaya aku saja yang memegang. Aku janji bakal sewakan rumah buat Mira yang besar," ujar Ratih yang merasa nggak enak hati dengan besannya, karena dulu Ratih sudah menjanjikan Mira buat hidup enak bersama anaknya."Seriusan ya, Ma. Jangan lupa kasih Mira uang juga Mah, karena Mira udah nggak pegang uang loh. Mira butuh beli susu hamil, butuh buat periksa kehamilan ke dokter, " minta Mira."Iya, Sayang. Nanti kalau u

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 41

    "Terimakasih, Bu," Candra segera mendatangi pemilik kontrakan dengan diikuti Ratih, Bunga, Mira dan kedua orang tuanya.Sementara Ibu kontrakan itu segera menunjukkan kontrakannya. Ternyata rumah kontrakannya cukup kecil, karena hanya ada 2 kamar, dapur dan satu kamar mandi. Pikir Candra cukuplah 2 kamar, yang satu kamar bisa buat ibu dan adiknya toh sebentar lagi adiknya akan segera menikah, yang satu kamar bisa buat dirinya dan Mira. Candra tidak memikirkan kamar untuk kedua mertuanya, karena Candra pikir kedua mertuanya pasti bakal pulang kampung."Kalau rumah ini ada dua kamar, dapur dan satu kamar mandi," beritahu Ibu kontrakan"Kalau rumah ini satu bulannya berapa, Bu?” tanya Candra."Perbulannya satu juta lima ratus, Mas," jawabnya."Nggak bisa turun lagi Bu," tawar Candra "Ya ampun, Mas. Kontrakan saya ini sudah termasuk yang paling murah di bandingkan sama yang lain," ujarnya."Gimana nggak murah, orang rumahnya aja sumpek dan kecil begini," cibir Sarti yang masih bisa diden

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 40

    "Ih, aku nggak mau ya kalau harus naik angkot," protes Mira."Iya, Ndra. Mamah juga nggak mau ah," tambah Ratih yang udah biasa kemana mana naik mobil pribadi."Ini nggak salah nih! Mas Candra naik angkot," ujar Bunga."Kalau mau ya ayo naik angkot, kalau tidak mau ya udah terserah kalian semua saja. Yang pasti aku mau cari kontrakan dan aku mau mulai menata hidup yang baru," ucap Candra."Ini bagaimana Mas? Jadi pada naik tidak?" tanya supir angkotnya, karena pada ngomong aja."Kalau mereka nggak mau pada naik, yaudah Pak ayo kita jalan saja," ujar Candra sehingga Bunga, Ratih, ,Mira dan kedua orang tuanya langsung terpaksa pada masuk ke dalam angkot semua."Ya ampun, mimpi apa aku semalam bisa diajak naik angkot. Ngajak itu naik mobil kek," gerutu Mira dalam hati.Sarti dan Bejo yang uangnya nggak mau berkurang jadi terpaksa naik angkutan. Kalau Ratih dan Bunga udah nggak ada duit, sehingga keduanya terpaksa ikut sama Candra naik Angkot."Pak, disekitar sini ada kontrakan yang mura

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status