Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
part 10Rio selesai membuat minuman coklat, memutuskan membuat 2 gelas dan membawakan cemilan juga kotak p3k untuk mengobati luka di tubuh Ina.
Saat akan masuk tampak Ina sudah berganti pakaian dan mengeringkan rambut dengan hairdryer.
"Ina di minum dulu makan sedikit cemilan. Sini aku obati lukamu" ujar Rio
Ina pindah dari meja rias menuju kursi sofa kecil dengan meja yang memang ada di dalam kamar.
Dengan telaten Rio bersihkan luka dengan alkohol dan mengoleskan betadine, luka dia seperti bekas sayatan pisau dan tamparan di bibir tapi luka memar lebih tampak seperti bekas pukulan. Entah apa yang baru dia alami saat malam dan hujan deras seperti ini.
Kali ini Ina lebih banyak diam dan hanya melihat keluar ke arah jalan ta
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Keesokan pagi saat bangun, Rio tak lagi melihat Ina, mungkin dia telah berangkat untuk melaporkan sang suami.Rio pun mulai beraktivitas seperti biasa, jogging, pergi ke mini market depan perumahan dan memandikan Cookies.Mungkin hanya perasaannya atau tidak tetapi Rio merasa sedan hitam itu selalu mengikutinya bahkan parkir tak jauh dari rumahnya.Tapi dia berusaha tepis prasangka negatif dan tetap beraktivitas seperti biasa. Tepat siang hari Meylina menelpon katanya sudah membuat laporan dan mengurus perceraian. Untung saja saat menikah telah mengatur perjanjian pranikah jadi semua aset miliknya aman. Meylina juga memberikan nomor telepon pengacaranya, setelah urusan perceraian maka rumah Zinnia no 1di perumahan Be
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Gracia dan Rio melakukan penguburan untuk Cookies, mereka membeli sebuah lahan di kuburan dekat perumahan. Gempita dan anak-anak yang kerap main dengan Cookies datang membawa bunga untuk di tabur di makan sang anjing. Mungkin bagi sebagian orang ini konyol sekali memperlakukan anjing seperti manusia tapi untuk kasus Cookies rasanya ini pantas di lakukan karena dia korbankan dirinya untuk keselamatan majikannya.Sepulang dari menguburkan Cookies, anjing pertama dan kesayangannya. Rio tampak sendu duduk di samping tempat tidur Cookies, Gempita tahu kalau sang kakak shock dengan kejadian ini. Dia berinisiatif membuatkan bubur polos dan teh hangat untuk kakaknya. Gracia yang menyuapi tapi Rio tetap tak mau makan, karena
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cookies! " teriak Rio saat bangun menjelang maghrib."Kau sudah bangun. Minumlah ini dan ikut makan di lur denganku tadi baru saja selesai buat sup ayam" ajak Gracia sambil memberikan segelas coklat hangat."Terimakasih""Ayo makan, aku dah lapar nih"rajuk Gracia dan mengandeng lengan Rio lalu keduanya menuju meja makan."Harum sekali"seru Rio saat menghirup aroma sup ayam buatan Gracia"Tentu saja harum, aku tambahkan pala dan cengkih. Ini resep dari nenekku" ucapnya sambil mengambilkan nasi dan supa ayam ke piring Rio.Karena tak makan dari kemarin, Rio makan dengan lahapnya. Gracia senang melihat hal ini dan berjanji akan merebut hati pria ganteng dan baik hati ini.Selesai makan keduanya du
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14Keesokan pagi saat bangun tidur, betapa kagetnya Rio saat menyalakan handphone ratusan notifikasi masuk dan begitu berisik. Gempita juga menelponnya beberapa kali, akhirnya Rio pun menghubungi sang adik."Koko akhirnya kamu bangun juga, okey singkat saja karena sebentar lagi giliran aku di sidang. Postinganmu tentang Cookies jadi viral dan jutaan orang telah like juga shared. Sekarang koko jadi berita di media sosial juga berita online""Benarkah?""Iya koko cek sendiri, bye. Doakan aku sukses ya sidangnya sampai jumpa"Setelah telepon di tutup, Rio mencoba membuka media sosial miliknya dan benar kata Gempita ada jutaan like dan shared."Cookies pengorbanan mu di hargai orang lain" lirih RioSekarang R
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Beberapa bulan kemudian bisnis percetakan spanduk, kaos, stempel dan fotokopi milik Rio berkembang pesat. Ruko pemberian Meylina mempunyai 3 lantai.Lantai pertama di jadikan klinik hewan oleh Gracia, lantai kedua toko yang menaruh hasil percetakan berupa kaos sablon ,stempel dan contoh spanduk sedangkan di lantai ketiga adalah ruang produksi dan tempat kerja Rio dengan 2 orang karyawan dan 1 bagian administrasi.Papan nama toko adalah Cookies seperti yang Meylina buat pertama kali dan tak di ubah sama sekali. Ruko bercat coklat tua sama seperti warna bulu anjing penyelamat itu. Sejak kehilangan Cookies, keduanya tak mengambil anjing lagi untuk di pelihara karena Rio menginginkan hanya ada satu anjing di hidupnya yaitu Cookies.
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 1"Alicia jangan lupa siang ini juga harus transfer uang bulanan Mami dan lebihkan sedikit untuk beli cemilan karena arisan besok di rumah"Begitulah bunyi chat dari mertuaku Yang telah di kirim berulang kali, karena sampai sore hari Alicia tak kunjung transfer.Wanita ini tampak sangat lelah, setelah sibuk mengurus masalah kliennya, masih juga harus hadapi rengekan permintaan uang mertua nya. Mereka seolah berpikir dia adalah kantong uang berjalan.Alicia sudah hapal benar tabiat mama mertuannya, biarpun uang bulanan sudah di kirimkan. Minggu depan pasti akan minta lagi dengan berbagai alasan dan masalah ekonomi ini telah menjadi beban yang dia pikul sendirian selama beberapa tahun.Suaminya gagal menjadi kepala
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 2Alicia bergegas turun menghampiri suaminya, dan terlihat Agus kembali bermain Game melalui handphone. Tidur di sofa depan televisi."Bang kenapa tak kau angkat baju di jemuran dan pakaian kotor sudah menumpuk bantulah aku sesekali. Mesin cuci bisa kan kau gunakan"keluh Alicia"Aku tak mau itu sudah tugasmu sebagai isteri" sahut Agus tanpa menatap wajah istrinya karena erua fokus di layar handphone."Tapi Bang karena kau belum bekerja bantulah aku untuk urusan rumah" ujar Alicia"Jadi kau menyuruhku jadi pembantu, kau merasa hebat karena bisa bekerja! " bentak Agus sambil melotot ke Alicia"Bukan begitu hanya ingin kerjasama dan meminta bantuanmu sedikit untuk urusan rumah""Aku tak mau! kau urus saja se
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 3Tengah malam barulah di sampai di rumahnya, kali ini benar-benar berbeda dari biasanya karena pintu rumah sudah terbuka dan tampak ada sang mertua di sana."Selamat malam" sapa Alicia saat memasuki rumah"Bagus kamu ya, memang menantu ngga tahu diri. Mau mempermalukan mertuanya. Sudah mami bilang ada arisan di rumah tapi kenapa tak kunjung kirim uang bulanan. Sudah mandul banyak tingkah!"bentak mertuanya"Aku lupa mi karena sibuk tapi bisakah mulut mami di rem, kenapa kalau aku mandul daripada anakmu yang pengganguran. Minta saja uang ke dia kenapa harus aki yang terus banting tulang penuhi keinginanmu"kata Alicia tak mau kalah.Sudah cukup dia bersabar selama ini, mertuanya sungguh keterlaluan.Plak, ta