Share

Bab 23

Para tim medis sedang sibuk membereskan alat-alat yang ada pada Bram. Sedangkan dokter memberi penjelasan pada keluarga tentang kematian pasien.

Tanpa menunggu dokter selesai menjelaskan, Laras langsung berlari memeluk tubuh Bram yang masih terpasang alat monitor.

"Kak, jangan tinggalin Laras sendiri," ucap gadis itu sembari menangis memeluknya erat.

"Kamu jahat, Kak!"

Gadis itu terus menangis dan memanggil nama Bram. Soya dan suaminya mendekati gadis itu. Wanita itu pun turut menangis dan memeluk tubuh putranya yang terbujur lemah.

"Nak, ikhlaskan Bram," ucap Grey, papanya Bram.

"Laras belum bisa ikhlas, Om. Laras mencintai kak Bram."

"Aku tau, Nak, tapi kita harus mengikhlaskannya. Biarkan Bram pergi dengan tenang."

"Pa, Bram anak kita satu-satunya," ucap Soya dalam tangisnya.

"Ma, sabar."

"Aku tidak akan mengampuni orang yang sudah membuat putraku celaka. Aku akan menghukumnya, kalau perlu dia juga harus mati," ucap Grey penuh dendam.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status