Share

Bab 175

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-13 20:16:59
Arnold berjalan cepat menyusuri koridor panjang lantai dua kediamannya. Sorot mata birunya memancarkan keteguhan yang sangat kuat, mengiringi setiap langkahnya hingga akhirnya langkahnya terhenti di depan pintu kamar tidurnya.

Wajah Arnold mendadak tegang. Clutch di tangannya tergenggam erat, seakan sedang menyalurkan tekad teguh yang berusaha ia pertahankan.

Ia tidak pernah merasa segugup ini sebelumnya. Padahal saat menghadapi wajah para direksi yang penuh kecaman dan tekanan, ia tidak pernah goyah dan kehilangan ketenangannya sedikit pun. Namun, sekarang terasa berbeda.

Ia tidak pernah menyangka, ternyata dirinya sepayah ini saat berurusan dengan masalah percintaannya. Ia pun menyadari bahwa dengan membawa tekad saja tidak akan cukup.

Tanpa mengalihkan pandangannya pada pintu berukir di depannya, Arnold mengatur napasnya sejenak. Akhirnya setelah berhasil meredam kegelisahannya yang menyesakkan dadanya, ia meraih gagang pintu kamarnya yang tidak terkunci.

“Sherin,” panggil Arnold
AliceLin

Jaga mata, jaga hati ><

| 13
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
HinataHyuga
wkwkwkwkwkwk.
goodnovel comment avatar
bekicot
astaga ini hanya iming²an author Arnold kamu harus sabar wkwkwkwkw
goodnovel comment avatar
Dii Naa
jdi dong kk trus Trang Antra mreka jngan. klmaan , Semangaaaat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 252

    Beberapa saat berlalu sebelum isakan Sherin mereda. Tubuhnya masih terasa lemah, tetapi kini dadanya tidak lagi terasa sesak. Ia mengangkat wajahnya perlahan dari dada Arnold, mata zamrudnya basah dan merah, menatap pria itu dengan sorot yang masih terlihat kacau.“Maaf, aku ….”Kalimat itu terhenti saat telunjuk Arnold dengan lembut menyentuh bibirnya.“Tidak perlu minta maaf, Sayang,” ujar pria itu sambil mengulas senyum tipis. “Dan berhentilah memaksakan diri untuk mengingat apa pun sekarang. Profesor Wright juga sudah memperingatkanmu juga, kan?”“Bukan begitu, Arnold. Aku─”Cup!Satu kecupan singkat mendarat di bibir Sherin, menghentikan ucapannya dalam sekejap.Sherin terperangah. Manik zamrudnya melebar karena kaget.Arnold terkekeh kecil melihat reaksinya. “Ternyata ini cara paling ampuh untuk mendiamkanmu, ya?” godanya ringan, berusaha mencairkan suasana yang sempat menegang.Sherin terdiam beberapa detik, lalu bibirnya mengerucut kesal. “Arnold─”“Kenapa masih memanggilku se

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 251

    “Mereka … sudah mati?” bisik Sherin, nyaris tak terdengar.Sentuhan tangan Arnold di puncak kepalanya terhenti. Pria itu tidak menjawab, tetapi senyuman tipis di wajahnya telah menjawab semuanya.Sherin menelan salivanya dengan susah payah. Keheningan yang menyusul setelah pertanyaan itu terasa lebih mencekam daripada jawaban lisan apa pun.Sherin masih terdiam, tidak tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan rasa kagetnya. Pengakuan Arnold terasa terlalu berat untuk dicerna dalam waktu singkat.Namun, jauh di lubuk hatinya, Sherin juga sadar bahwa identitas Arnold bukan sekadar pebisnis biasa. Pria itu juga merupakan sosok yang juga bergelut dalam dunia hitam. Jadi, tidak mengherankan apabila ada satu atau dua musuh yang menginginkan nyawa pria itu.Hanya saja, membayangkan dirinya sendiri nyaris kehilangan nyawa hanya karena berdiri di sisi Arnold sebagai pasangan gala amal malam itu membuat dadanya kembali mengencang."Maaf ... Bukan aku tidak mau cerita,” ucap Arnold dengan nada

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 250

    Senyuman di wajah Arnold perlahan memudar. Raut wajah pria itu berubah serius dalam sekejap. “Kamu … ingat sesuatu?” tanyanya dengan penuh keraguan.“Tidak. Tapi, aku sudah mencari tahu," jawab Sherin dengan jujur. Sorot matanya menatap Arnold dengan lekat, seakan ingin memastikan kebenaran langsung darinya."Dan katanya, aku sama sekali bukan keracunan karena alkohol.” Ada nada kecewa yang tersirat dalam suara Sherin, menunjukkan bahwa dirinya telah dibohongi berulang kali oleh pria itu.Rasa bersalah pun terpatri di wajah Arnold. Pria itu mengembuskan napasnya pelan, menyadari kesalahannya. “Maaf, aku tidak bermaksud membohongimu,” gumamnya dengan penuh sesal.“Aku sudah puas mendengar kata maafmu semalam, Arnold,” keluh Sherin dengan suara lebih tenang, tetapi mengandung tekanan yang tak terbantahkan. “Yang aku butuhkan sekarang adalah penjelasan.”Keheningan mengisi kamar itu selama beberapa detik. Tatapan Arnold yang sebelumnya dipenuhi kehangatan dan sisa-sisa gairah beralih menj

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 249

    Arnold mencubit gemas pipi istri kecilnya itu. “Kamu lupa kalau aku sudah memilihkan hadiah yang bagus untuk kakekmu? Jadi kamu berhutang satu ciuman padaku, Sayang.”Sherin sontak melotot lebar. “Sudah berapa kali kamu menciumku semalam? Apa itu tidak cukup juga membayar janjiku?”Seulas senyuman simpul tersungging di bibir Arnold. “Tentu saja itu berbeda. Janji tetaplah janji. Kamu harus profesional, Istriku.”“Kamu curang! Kamu sendiri saja tidak tepati janji!” protes Sherin seraya berdecak kesal.Arnold menghela napas pelan, lalu menarik tubuhnya menjauh. Sekilas, gurat kekecewaan melintas di wajahnya—singkat, tetapi cukup untuk membuat hati Sherin tersentil.Merasa bersalah telah menolak permintaannya, Sherin akhirnya mengesampingkan keegoisannya. Dengan enggan ia menaikkan sedikit tubuhnya agar dapat menyamai wajah pria itu, lalu memangkas jarak di antara mereka dan—Cup!Sherin pun mendaratkan kecupan di bibir Arnold. Merasakan kelembutan bibir wanita itu, sudut bibir Arnold per

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 248

    Melihat Sherin yang tiba-tiba termenung, hati Arnold mendadak dilanda kecemasan. Perlahan ia melepaskan kedua pergelangan tangan Sherin dari cengkeramannya.Arnold memangkas sedikit jarak di antara mereka, tetapi tetap mengungkung tubuh istri kecilnya itu di bawah dominasinya yang protektif. Jemarinya kini beralih menyusuri garis wajah sang istri dengan sentuhan lembut yang membuat wanita itu bergetar karena tersulut gairah.“Kamu mikirin apa, Sayang?” tanya pria itu dengan penuh perhatian.Sherin tertunduk malu, lalu menggeleng pelan. “Tidak ada.”“Benarkah?” Dahi Arnold berkerut tipis. Padahal ia yakin, sesaat tadi ia sempat menangkap bayangan kesedihan yang melintas di manik zamrud istrinya itu.“Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, katakan saja,” lanjut Arnold lembut, mencoba menyelami isi pikiran wanita itu, “Mungkin aku bisa membantumu mencari solusinya.”Sherin terdiam. Dari sorot mata birunya yang lembut, ia dapat merasakan kesungguhan pria itu. Setelah semua hal yang mereka la

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 247

    Sinar sang fajar menyelinap malu-malu melalui celah tirai sutra yang tersingkap, menyebarkan semburat cahaya keemasan di atas ranjang yang kini berantakan. Udara kamar masih terasa dingin, menyisakan aroma embun yang terbawa angin pagi dari balik jendela kayu yang sedikit terbuka. Bisikan dedaunan pinus yang saling bersentuhan dan kicau burung yang mulai menyapa hari, membuat Sherin menggeliat kecil di balik selimut tebal yang hangat. Ketika merasakan kehangatan yang melingkupi tubuhnya, manik mata zamrudnya perlahan terbuka. Meskipun kesadarannya belum pulih sepenuhnya, tetapi aroma maskulin yang khas langsung menyapa indranya. Ia merasakan embusan napas teratur yang menerpa punggungnya. Sherin sontak menunduk, menemukan sepasang lengan yang tengah melingkari pinggangnya dari belakang. 'Arnold?' Wanita itu terkesiap dalam sekejap. Ia meneguk salivanya dengan kasar. Begitu menyadari siapa pemilik lengan itu, ingatan tentang malam tadi menyerbu pikirannya tanpa ampun.Sentuhan pan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status