Share

Bab 238

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-13 19:20:30

'Ck! Pasti Hailey yang sudah membocorkannya,' sungut Sherin di dalam hati. 'Dasar mulut ember!'

Ia mendengus pelan, menahan kekesalan yang mendadak memenuhi dadanya. Meski kecewa, Sherin tahu ia tidak sepenuhnya bisa menyalahkan sahabatnya itu.

“Apanya yang benar?”

Suara berat Arnold memecah keheningan yang menyesakkan. Tatapannya langsung tertuju pada Leon, dingin dan penuh tekanan.

“Aku adalah suami Sherin,” ucap Arnold dengan tegas, lalu berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan penekanan yang disengaja, “sah secara hukum.”

Kata "sah" itu meluncur seperti pisau, menghunjam tepat ke sasaran. Dari sorot mata Leon, ia bisa melihat amarah yang tidak lagi mampu disembunyikan.

Tanpa memberi Leon celah untuk menyela, Arnold kembali berbicara. Nada suaranya tetap tenang, tetapi setiap katanya mengandung tekanan yang menusuk.

“Aku tidak keberatan jika tidak dianggap sebagai keluarga. Tapi kalau begitu, apakah itu berarti kalian juga menganggap Sherin sebagai orang luar?”

Arnold sengaja me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Popy Try
Leon juga suka sama Sherin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 245

    Netra Arnold mengerjap beberapa kali. Ia masih tidak dapat percaya dengan kalimat yang baru saja didengarnya.Perlahan ia melepaskan pelukannya, tetapi ia masih memegang kedua lengan gadis itu. “Tadi … tadi kamu bilang apa? Bisa kamu ulangi sekali lagi, Sayang?”Sherin memutar bola matanya dengan malas. Namun, tidak dapat dipungkiri jika hatinya masih berdebar tidak karuan karena pernyataan pria itu.Melihat tatapan penuh harap sang suami, Sherin akhirnya menarik napas pelan sebelum akhirnya berbisik, “Aku bilang … aku tidak akan pergi.”Sudut bibir Arnold perlahan terangkat lebar. “Benarkah? Apa itu berarti kamu─”“Jangan senang dulu,” potong Sherin dengan cepat sembari mendorong pelan dada pria itu.Senyum Arnold sedikit meredup, tetapi ia masih menatapnya penuh harap.“Aku cuma,” lanjut Sherin sambil mengalihkan pandangan, “tidak mau Tante Beatrice sedih karena anaknya mendadak berubah jadi orang gila.”Arnold menahan senyumnya. “Kalau begitu … apa aku bisa mengartikan kalau kamu m

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 244

    Ketidakberdayaan yang ditunjukkan Arnold membuat hati Sherin mencelos. Ia dapat merasakan ketulusannya. Hanya saja gadis itu tidak tahu apakah bisa mempercayai ketulusan seseorang lagi setelah kebohongan demi kebohongan ia terima dari orang-orang terdekatnya.Ia benar-benar takut … takut jika kepercayaannya yang tersisa justru akan hancur untuk terakhir kalinya.Sherin masih membisu. Kebimbangan terus menggerogoti hatinya hingga akhirnya ia melihat senyum pasrah di wajah Arnold.“Aku tahu,” gumam pria itu lirih, “tidak mudah mempercayai seseorang yang sudah membohongimu. Kalau aku ada di posisimu … aku juga akan membenci orang sepertiku.”Sorot mata Arnold yang menatapnya dengan sendu, membuat dada Sherin terasa sesak. Ia akui jika tindak tanduk Arnold selama ini telah menggoyahkan pertahanannya.Meski kerap menyebalkan, Arnold selalu berdiri di garis terdepan untuk melindunginya—menempatkan keselamatannya di atas segalanya.Pria itu selalu ada di saat-saat dirinya berada dalam momen

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 243

    “Kamu tahu … ayahku adalah penggemar berat ibumu.”Pernyataan yang dilontarkan Arnold membuat Sherin spontan menoleh.“Beberapa lukisan ini memang kuperoleh dari pelelangan, tetapi sebagian besar karya di dalam ruangan ini sepertinya dibeli langsung ayahku dari ibumu,” terang Arnold tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisan di hadapannya.Netra zamrud Sherin menyipit tajam. “Bagaimana ayahmu bisa mengenal ibuku?”Arnold tersenyum kecil, lalu perlahan menoleh. “Sepertinya mereka pasangan kekasih.”“Apa?” Sherin berseru tak percaya.Arnold tergelak, lalu menjawab, “Maaf, aku cuma bercanda.”“Arnold, kau─!” Mata Sherin telah mendelik tajam, tetapi kemudian ia mengembuskan napasnya dengan kesal."Aku tidak tahu secara pasti hubungan mereka. Tapi, kemungkinan besar mereka adalah rekan kerja," lanjut Arnold dengan nada lebih serius.Kedua alis Sherin refleks bertaut. "Bagaimana kamu bisa tahu?" selidiknya.Seingatnya, Sherin tidak pernah mendengar ibunya menyebut-nyebut nama keluarga Wind

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 242

    “Sherin …,” Arnold hendak meraih tangannya, tetapi Sherin langsung menepisnya dengan kasar.Arnold terdiam sesaat sebelum akhirnya menghela napas panjang dan melanjutkan, “Masalah ini bukan salah Mama. Beliau terpaksa melakukannya karena aku yang memintanya. Sejak awal Mama sudah memintaku untuk bicara jujur. Jadi, ibuku memang tulus menyukaimu, Sherin.”Sherin tersenyum getir, tidak dapat menerima alasan tersebut sepenuhnya. “Apa di matamu aku sebodoh itu?” desisnya.Arnold mengesah frustrasi. “Tidak, Sayang. Aku—”“Atau kamu takut aku mengincar hartamu kalau tahu kamu sangat kaya?” potong Sherin tajam, tidak memberi Arnold kesempatan menyelesaikan kalimatnya.Arnold terdiam. Keheningannya terasa seperti tamparan keras bagi Sherin.“Jadi … benar?” Suara Sherin bergetar. Mata zamrudnya menatap pria itu dengan penuh kekecewaan.“Sherin, dengar dulu,” sahut Arnold dengan cepat. Ia tidak ingin gadis itu mengambil kesimpulan terlalu cepat dan mengecapnya tanpa dasar.“Awalnya aku memang s

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 241

    “Tenang saja. Aku tidak akan lari. Malam ini aku akan menjadi milikmu seutuhnya, Sayang,” seloroh Arnold, mencoba mencairkan ketegangan yang gadis itu ciptakan.Sherin mengesah pelan. “Arnold, aku tidak ingin bercanda.”“Aku juga tidak,” sahut Arnold dengan santai. Ia meraih kue tart, lalu menyalakan lilinnya dengan pemantik yang telah dipersiapkan di atas meja tersebut.“Aku tahu kamu tidak pernah menyukai hari ini dan tidak pernah ingin merayakannya," lanjut Arnold seolah mendalami perasaan gadis itu.Namun, dengan nada penuh keyakinan, pria itu menambahkan, "Tapi, aku ingin kamu tahu kalau kamu tidak perlu khawatir akan melewati hari ini sendirian lagi. Aku akan selalu menemanimu kapan pun kamu menginginkannya."Perlahan Arnold menyodorkan kue di tangannya di hadapan Sherin. Cahaya lilin-lilin kecil itu berpendar lembut, memantul di mata mereka berdua.Tiba-tiba hembusan angin membuat api lilin bergoyang liar. Arnold refleks mengangkat tangannya, melindungi nyala kecil itu dengan t

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 240

    Mobil yang dikemudikan Arnold memasuki kawasan vila elit di kaki gunung. Jalanan sangat lengang, tetapi hanya diterangi cahaya lampu temaram yang berderet di kedua sisi, menciptakan suasana sunyi dan dingin.Sherin menoleh ke sekeliling. Keningnya lantas berkerut. “Arnold, kenapa kamu membawaku ke sini?”Arnold tetap menatap lurus ke depan. “Bukankah kamu bilang ingin bicara?”“Iya, tapi—” Sherin terhenti, rasa tidak nyaman mulai merayap di dadanya. ‘Jangan bilang dia mau ….’Glek!Sherin menelan salivanya dengan kasar. Ucapan yang pernah Alvin katakan mengenai sosok “King” yang merupakan sosok pembunuh berdarah dingin, tiba-tiba saja melintas di dalam kepalanya.‘Astaga, aku ini ngelantur apa sih .…’Sherin segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat, berusaha menepis pikiran konyolnya sendiri. Namun, kewaspadaannya tetap terjaga. Terlalu banyak rahasia tentang Arnold yang belum ia ketahui.Meskipun Arnold belum menjelaskan apa pun tentang identitasnya yang sebenarnya, tetapi kini, Sher

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status