Home / Romansa / Pesona Bodyguard CEO Cacat / Penyerangan di Pantai

Share

Penyerangan di Pantai

Author: Rosenorchid
last update Last Updated: 2022-04-30 01:20:13

Elaine berlari kencang menuju ke arah dua pria yang sepertinya kaget, keduanya menoleh pada gadis yang sekarang sudah berdiri dengan gagah di depan Zachary, pria itu tampak meneguk ludah melihat dua pria tadi mengeluarkan senjata tajam.

"Kita pulang, El!"

"Diam di tempat Anda, Tuan!"

Elaine berkata tanpa melihat ke belakang sama sekali, ia memperhatikan musuhnya bergantian dan penuh was-was. Tangannya mengepal dan kakinya sudah membentuk kuda-kuda.

"Jangan ikut campur urusan kami, Nona! Kami hanya mau bermain-main dengan pewaris tunggal kerajaan Stewart ini."

"Urusan dengan dia, berarti menjadi urusanku, pecundang!"

mendengar itu kedua pria tadi tersenyum mengejek.

"Memangnya kamu bisa apa? Greg, serang gadis lancang ini! chiaaaaa!"

pria bertubuh besar dengan rambut kepala plontos itu mulai menyerang Elaine. dengan sigap gadis itu mengelak, mematahkan serangan dua pria berotot yang menjadi lawannya.

Elaine bisa melihat wajah khawatir Zachary, ia tersenyum samar. Zachary tidak tahu siapa dia.

Dengan sasaran cukup telak, kaki Elaine menendang tepat mengenai ulu hati pria yang tadi dipanggil Greg oleh temannya. Pria itu meringis kesakitan sambil memegangi dadanya.

“Shit! Betina sial!” satu lagi pria merangsek maju dan langsung menyerang Elaine dengan sebilah samurai sedikit pendek jenis Tanto.

Elaine sempat berkelit dari serangan mendadak itu. Ia segera melepaskan blazer tebal miliknya, dipakai untuk senjata melawan dua pria yang sekarang kembali maju melakukan serangkaian serangan mematikan.

Elaine merunduk, tangannya menggenggam pasir dan dilemparkan pada wajah kedua lawannya, reflek kedua pria itu menjerit kesakitan karena butiran pasir yang masuk ke matanya.

Elaine segera berlari mendekat ke arah kursi roda Zachary, pria itu seperti hendak berdiri tapi urung, matanya menatap pada pria-pria yang masih berteriak kesakitan sambil meraba-raba mencari jalan ke arah mobil mereka. Tanpa bicara apapun kursi roda itu langsung didorong ke arah mobil. Ia melirik pada kedua pria tadi, mereka sedang mencuci muka dengan sebotol air.

“Kita harus pulang segera, Tuan Muda.”

“Apa tidak sebaiknya tanya dulu maksud mereka apa? Kenapa mencoba menyakiti saya tadi?”

“Berurusan dengan penjahat seperti mereka sama saja dengan bunuh diri, waktunya tidak tepat sekarang.” Zachary tidak tahu kalau Elaine sebenarnya takut kalau sampai penjahat itu mengincar Zachary, itu akan mengundang kemarahan Nyonya Margaret jika sampai putranya terluka.

Zachary berdiri dari kursi roda, dibantu oleh Elaine ia masuk ke dalam mobil. Setelah Elaine memasukkan kursi roda ke jok belakang, mobil berwarna hitam itu melesat laju meninggalkan dua pria yang sekarang sedang merutuki kebodohannya. Kalah pintar dengan gadis yang baru mereka serang tadi.

Mobil terus meluncur membelah jalanan senja. Zachary diam-diam mencuri pandang pada gadis di sampingnya, cantik dengan mata bulat dan bibir ranumnya, kulitnya bersih dan halus tapi yang sangat mengagumkan, gadis ini bisa bertarung nyawa dan seketika berubah menjadi orang lain jika menghadapi bahaya. Elaine Diaz!

Seperti merasa disebut namanya, gadis itu menoleh ketika mereka sampai di lampu merah.

“Tuan memanggil saya?”

Spontan Zachary langsung menatap ke depan dengan gugup.

“Ti-tidak.”

“Jangan lihat saya lama-lama, nanti Anda jatuh cinta, Tuan.”

“Saya? Jatuh cinta dengan kamu? Jangan ketinggian kalau mimpi, sakit kalau terjatuh.”

Mendengar itu, Elaine tersenyum sinis. Tiba-tiba hatinya tertantang untuk memikat seorang tuan muda Zachary Stewart.

“Kenapa tersenyum seperti itu, El? Ada yang lucu?”

“Nothing, senyum saja masa tidak boleh? Dalam perjanjian itu tidak ada larangan tersenyum, hanya ada larangan jatuh cinta.”

Zachary terdiam mendengar jawaban dari gadis cantik di sampingnya. Lampu merah berganti hijau. Mobil kembali meluncur dengan kecepatan sedang, Elaine begitu lincah mengemudi, hingga akhirnya masuk ke kawasan deretan rumah mewah yang memiliki halaman luas dan ukuran besar.

“Kita sampai.” Mobil masuk ke pekarangan berumput hijau setelah pintu pagar terbuka.

Elaine keluar dari dalam mobil dan mengeluarkan kursi roda. Ia membuka pintu di sebelah Zachary setelah menyiapkan kursi untuk suaminya.

“Jangan beritahu mama soal penyerangan tadi, atau kamu tidak akan bisa membawa saya ke manapun lagi.” Elaine mengangguk tanda setuju. Ia membantu Zachary untuk berdiri dan berpindah ke kursi rodanya.

“Jangan khawatir Tuan, sekarang saya hanya ingin membawa anda ke tempat tidur.” Zachary terdiam, ia tidak menyangka akan mendengar kalimat ambigu dari istri kecilnya. Ada rasa aneh mulai menggoda jiwa lelakinya. Gadis ini berani sekali membangkitkan gairahnya.

“Jangan pernah menyesali ucapanmu nanti, Nona. Karena jika aku pulih, maka kamu yang tidak akan bisa berjalan.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Hanief Bachtiar
mau di lanjut g ya. sdh di back selesai g ada kabar.
goodnovel comment avatar
Hanief Bachtiar
mau di lanjut g
goodnovel comment avatar
dini handikasari
mana lanjutannya, thor?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Permintaan Zachary

    Elaine bungkam, ia kemudian membuka laci untuk mengambil beberapa perlengkapan yang harus dikenakan oleh Zachary. Jam tangan, kaos kaki, dasi dan juga blazer. Ia belum menjawab pertanyaan dari sang suami. "Bisa jawab aku siapa pemuda itu?" Zachary menegaskan pertanyaannya tadi. "Bukan siapa-siapa. hanya teman biasa saat kami masih di bangku sekolah dulu." mendengar jawaban yang tidak memuaskan itu membuat Zachary sedikit kesal. Ia merasa kalau istri di atas kertasnya ini tidak jujur. "Saya bantu pakai dasi," Elaine mengalihkan perhatian Zachary. "Jangan pikir aku bodoh dan tidak bisa mencari tahu siapa pemuda itu? Jawab dengan jujur dan katakan terus terang sebelum aku sendiri yang mencari tahu! Kamu tahu akibatnya kalau aku yang bertindak sendiri nanti El!" ancaman sekali lagi dilontarkan oleh Zachary. Entah kenapa Elaine merasa ada yang aneh dengan Zachary. Ia lalu mengangkat wajah dan memberanikan diri untuk menatap mata pria yang sudah mulai menunjukkan kuasa dominan a

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Kecemburuan Zachary

    "Aku tidak mau dengar soal dia lagi, Mom," Zachary menggemeretakkan giginya. Nama yang coba ia kubur selama ini harus menyapa gegendang telinganya. Nyonya Margareth mendekat kembali ke arah Zachary. "Tapi ini soal gRece, Zach!" mendengar nama gadis kecil yang selama ini aia rindukan membuat Zachary menoleh pada sang ibu dengan tatapan nanar. Grace adlah putri semata wayang hasil pernikahannya dengan Amanda. Gadis kecilnya itu sekarang pasti sudah berusia lima atau enam tahunan. "Ada apa dengan gRece, Mom?" "Momi bertemu dengan Amanda di sebuah acara arisan, penampilan wanita itu sungguh di luar dugaan. Jauh sekali dengan barang mewah. Tapi ini bukan tentang Amanda. ini soal Grace, Zach. Sekarang kamu sudah berangsur pulih. Keadaan perusahaan juga dalam kondisi bagus. Kamu kenal dengan Kim?" "Kimberly? Kenapa dengan dia? Apa maksud momi? Tadi soal Amanda, lalu Grace, apa hubungan kimberly dalam hal ini?" "Sabar dulu biar Momi jelaskan satu-persatu," "Oke, jelaskan dengan

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Kamu Bukan Gadis Suci

    Elaine langsung membulatkan matanya sembari menjauh dari Zachary, tapi pelukan erat pria itu terus menahan pergerakannya. "Tuan, jangan bercanda begini!" cicit Elaine dengan hati penuh gemuruh. Harum tubuh Zachary yang menyusup dalam indera penciumannya sangat maskulin dan mendebarkan. "Kenapa? Kamu takut?" "Saya bukan tipe orang yang suka mengingkari janji, tidak mungkin saya akan mengkhianati nyonya besar," alasan diberikan untuk menutupi gejolak hati Elaine. Sangat munafik kalau ia mengatakan tidak tergoda dengan sentuhan pria yang berpengalaman di atas tempat tidur seperti Zachary. Bukan Elaine mengetahui soal itu, tetapi siapa saja pasti akan bisa menerka jika pria berumur tiga puluh tahun lebih dan sudah memiliki seorang anak, pasti di atas tempat tidur juga lihai. Tidak seperti dirinya yang belum memiliki pengalaman apapun. "Mengkhianati mommy? Siapa bilang begitu?" "Perjanjian tetap perjanjian," Zachary menyipitkan matanya, ia tanpa sadar melonggarkan pelukan dan

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat    Aku Ingin Bercinta

    "Kamu harum sekali, baby," serak suara itu samar menyusup gendang telinga Elaine. Ellaine berusaha untuk menarik wajahnya ke belakang, sementara tangannya menepis wajah Zachary yang sekarang tiada jarak sama sekali karena bibir mereka sudah bertaut. Nafas Elaine naik turun, dia tidak bisa menolak sama sekali sentuhan itu. Bohong kalau ia bilang tidak terpancing sama sekali. Darahnya berdesir dan semua bulu kuduknya meremang, ada sesuatu yang menggelitik saraf-saraf sensitifnya. Seketika Ellaine membuka matanya lebar-lebar setelah mengembalikan kesadaran saat merasa ciuman itu semakin dalam dan menuntut, tapi temaram cahaya lampu kamar membuatnya kesulitan untuk mengenal pasti siapa yang sudah mengambil kesempatan dengan mencuri ciuman pertamanya. "Ini aku dan jangan berani-berani untuk melakukan tindakan kasar, aku suami sekaligus tuanmu, Nona! Atau ibuku yang galak itu akan menuduhmu seperti selalu?!" pertanyaan sekaligus ancaman itu membuat Elaine menggemeretakkan giginya. Dasar

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Harum Tubuhmu Menggodaku

    Tawa Zachary pecah melihat wajah pucat Elaine, gadis itu ternyata tidak seberani tantangan-tantangan yang selalu ia ucapkan sebelum ini. Ia melepaskan pinggang Elaine dan kembali duduk di atas sofa. Elaine menarik nafas lega, sentuhan dan bisikan Zachary tadi rupanya hanya untuk menggertak saja. "Jangan pikir kamu cukup membuat aku tertarik gadis kecil, aku mau makan sekarang!" Elaine mengangguk, dasar pria brengsek! mati-matian ia menenangkan hati yang berdebar hebat. "Katakan pada Mommy, kalau aku mau ke perusahaan besok," "Tapi Anda belum sembuh total, Tuan! Anda masih harus memakai kursi roda," Elaine mengingatkan Zachary. Pria itu tersenyum sinis. Kapan lagi waktu yang tepat untuk membuat gadis ini mengerti kalau tidak mudah hidup berdampingan dengan seorang Zachary. "Bukankah ada kamu yang bisa membantuku? lalu apa gunanya kamu ada bersamaku kalau membuat aku pergi ke kantor saja kamu tidak bisa, tidak sanggup? Kalau menyerah bilang saja, sekarang tinggalkan aku sendiri d

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Perubahan Signifikan

    Elaine tersenyum mendengar kalimat dari Zachary yang menunjukkan kalau pria itu masih memiliki keinginan untuk sembuh. Ancaman dari Zachary tidak membuat ia takut sama sekali. "Dan saya menunggu saat itu datang, Tuan Muda," bisikan Elaine tepat di telinga Zachary membuat pria itu membeku. Harum rambut berwarna cokelat kehitaman membuat dada Zachary sesak. Sudah lama ia tidak merasakan sesuatu yang mendesak seperti sekarang."Gadis lancang!" gumamnya dengan suara berat. Elaine tertawa lepas menampilkan lesung pipinya, gigi rapi dan putih menyempurnakan kecantikan gadis itu. Zachary meneguk ludah beberapa kali. Elaine terus mendorong kursi roda sang suami hingga masuk ke dalam kamar mereka. "Pergilah keluar, saya mau mandi," Zachary mencoba ingin mandiri, dia ingin membuktikan kalau tenaganya mulai pulih dan bisa digunakan tanpa bantuan, kursi roda dipakai hanya saat ia berjalan lebih dari lima menit."Bukankah selalu saya yang akan bantu anda mandi?" "Kali ini aku ingin buktikan k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status