Share

Perhatian

"Hai," sapa Rizal melambai pelan sambil berjalan santai dari arah pintu yang terbuka, senyumnya begitu indah ketika melihat Raya dalam keadaan baik-baik saja.

"Tu-tuan!" Raya terkaget, mendapati duda itu menyapanya pagi ini. "Ma-maaf tuan, saya tidak ke SOHO, mas Dika membawa saya ke sini dan saya tidak diperbolehkan pulang."

"Lanjutkan makanmu!" titah Rizal.

"Sudah tuan, sudah kenyang." Sambil meletakan nampan di meja sebelahnya.

Seketika Rizal mengerutkan dahi, melihat nampan berisi sarapan masih utuh tak tersentuh. Dengan penuh kewibawaan tanpa banyak gerakan, duda itu langsung meraih nampan kemudian duduk di sisi ranjang pasien. "A ...." mengarahkan sendok yang telah terisi aneka lauk sarapan. "Ayo, buka mulutmu!"

"Melihat menunya, sudah membuat lambung saya penuh, Tuan," balas Raya terdengar pelan.

"O ... mulai membantah, mulai tidak menurut!"

Raya geleng kepala ditemani kedua bibir merapat kuat.

"Buka mulutmu!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status