Share

R.A.Y.A

'Kita berjumpa lagi.'

"Oh, iya. Sorry. Keuntungan apa saja yang saya dapatkan, bila memiliki apartemen di sini?"

"Baik tuan, sebelumnya perkenalkan nama saya Rayana Livina, anda bisa memanggil saya Raya."

"R-a-y-a"

"Disamping berlokasi di kawasan segitiga emas yang menjanjikan, strategis, dan termasuk lokasi yang banyak dicari orang. Apartemen kami pun menjadi hunian yang sangat menguntungkan, baik dijadikan investasi ataupun hunian pribadi."

"Dengan pengaplikasian sistem face recognition tiga dimensi, anda akan memiliki hunian yang sangat privasi, nyaman dan aman. Begitupun dengan sistem sterilisasi canggih yang kami miliki, anda dapat melindungi anak dan istri anda dari polusi udara ibu kota yang kini semakin buruk."

"Sorry, saya duda."

"Oh maaf, tuan."

"Tak masalah, lanjutkan."

Raya pun kembali menjelaskan secara rinci dan jelas segala aspek terkait apartemen yang ia promosikan. Hingga Raya mengantarkan sang duda melihat-lihat beberapa unit apartemen yang bisa dimiliki atau sekedar untuk disewakan.

"Ok, Raya. Penjelasanmu cukup jelas dan sepertinya saya jadi mengambil salah satu dari mereka. Saya ambil yang lux, unit kedua dari yang tadi kau tawarkan."

'OMG, doi uangnya sebanyak apa? 46 M booo ... Lift pribadi langsung ke unit, luas 300 meter persegi, tempat ngegym lengkap, kolam renang pribadi dan dia hidup sendiri?'

"Baik tuan, akan segera saya proses."

Seluruh transaksi jual beli itu pun berjalan lancar tanpa kendala. Hanya sekali gesek dan beberapa kali tanda tangan, apartemen itu langsung berubah kepemilikan.

"Baik tuan proses kepemilikan sudah selesai, jika apartemen anda ingin kami pasarkan andapun bisa menghubungi saya. Dengan senang hati, saya akan membantu."

"Eemm ... tanpa mengurangi rasa sopan saya,_

Raya memajukan tubuhnya, mencoba membisikan sesuatu pada duda di hadapannya.

"Eemm ... jika anda membutuhkan asisten rumah tangga partime, anda pun bisa menghubungi saya."

"Misalkan, anda butuh tukang cuci, tukang nyetrika, tukang masak dan beres-beres tempat tinggal, anda dapat menghubungi saya."

"Apa kau yang akan mengerjakannya? Apa selain bekerja di sini, kau juga bekerja di tempat lain?" Tanya sang duda, balas berbisik.

"Iya, tuan, selain saya partime di sini saya pun bekerja di kafe. Lumayan lah tuan, sekedar penunda rasa lapar. Tapi, berkat tuan membeli apartemen ini sepertinya rasa lapar saya terbayar. Heheheh ... becanda, tuan."

"Oke, baiklah. Kebetulan saya baru tiba di Indonesia, saya baru membeli SOHO*. Saya tinggal di sana, kau bisa bekerja mulai besok!" Sambil mengeluarkan kartu nama dan sebuah card akses kemudian menyerahkannya pada Raya.

"Beneran nih, tuan? Tuan tidak terpaksa, kan? Tuan benar butuh, kan?" Tanya Raya penuh semangat dan antusias.

"Hem."

"Baik, tuan. Mulai besok saya akan datang ke alamat ini. Dan perihal gaji, berapapun gaji yang tuan berikan. Saya akan menerimanya, yang penting saya ada tambahan."

"Oke, rapihkan rumah saya dengan baik. Jika itu terjadi, saya tak akan segan menggajimu dengan bayaran yang baik pula."

"Siap, bos!" Ucap gadis itu dengan semangat, bergaya ala tentara.

----- TK Pelita Bunda

"Fayeeedd ..."

"Tante Raya ..."

Si gadis dan sang ponakan saling memanggil gembira, seolah sudah lama tak berjumpa. Saling berpelukan erat, berhias senyuman lebar, dari wajah keduanya.

"Tante, are you okay? Apa momyku sudah sadar?" Tanya si ponakan, sambil melepas pelukan.

"No, suster tidak memberi info apapun tentang momymu. I'm happy karena onty lagi happy, onty akan mentraktirmu makan enak. Let's go." Mereka mulai melangkah bersama.

"Yeeeeyyy ... makan enakk ... I want chiken!"

"Oke. Setelah makan, kita jenguk momy. You want to go?"

"Iyess, I want!" Sorak Fayed begitu gembira.

Mereka menghentikan langkah di sisi lampu merah, menunggu rambu berwarna hijau menampakan diri bagi pejalan kaki.

TIDIT TIDIT TIDIT TIDIT

Rambu pejalan kaki berbunyi, bertanda para penjalan dipersilakan untuk melangkah kembali.

Tepat di garis depan lampu merah, Mercedes benz AMG G 63 berhenti sempurna. Memberi kesempatan bagi pejalan kaki untuk melanjutkan tujuannya. Pria di dalamnya langsung terkesima, tatkala melihat gadis yang ia temui tadi pagi, kini berjalan di depan kendaraannya dengan seorang anak laki-laki.

'Raya? Kau seorang ibu tunggal? Anak yang lucu.' Gumam Rizal sambil menatap gadis yang berjalan di depan mobilnya.

------ Rumah Sakit

Seorang wanita cantik dan sederhana terduduk di atas ranjang, asik menikmati angin yang masuk ke ruangannya melalui jendela yang terbuka. Lambaian gorden berwarna biru muda menambah kesan nyaman dan penuh kelembutan.

"Hai ka, maaf aku dan Fayed baru datang hari ini. Bagiamana keadaan kakak?" Ucap gadis itu sambil menggenggam jemari sang kakak.

Diam, tak ada jawaban dan tanggapan.

"Momy ... onty sudah dapat satu pekerjaan baru lagi, momy pasti akan cepat sembuh. Mom, aku tadi habis makan chiken dan aku sampai nambah. Kata onty tak masalah, hari ini onty lagi kaya, hahaha ..."

Diam, lagi-lagi tak ada tanggapan.

"Mom, are you happy?"

"Kak, jawab dongg.. aku tau, kakak mendengar ucapan kami. Lupakan masa lalu, kita buka lembaran baru. Kita bisa bahagia meski hanya bertiga. Kakak cukup duduk manis di rumah dan menjaga Fayed. Perihal biaya hidup kita bertiga, aku yakin, aku bisa mencukupi."

Tak ada respon, sang kakak hanya bergerak membaringkan tubuhnya di ranjang kemudian menutup diri dengan selimut.

"Momy, jangan sedih terus. You must happy, aku tak butuh seorang ayah. Aku hanya butuh momy dan onty."

"Wake up, mom. Lisen to me, aku juara kelas di sekolah. Miss Gina berkata padaku, kecerdasanku ini di atas rata-rata dan ia berpesan padaku, jika nanti ada sebuah olimpiade aku diharuskan mengikutinnya. Karna aku laki-laki yang cerdas."

"Uuuhhh ponakan onty ... bisa banget menghibur hati orang. Laki-laki tidak hanya butuh cerdas percuma jika cerdas tapi pemalas. Laki-laki harus baik, bertanggung jawab dan berempati." Sambil mengacak rambut Fayed.

"Iya, aku juga mau seperti itu " jawab Fayed, menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Ya sudah, mungkin momy mau istirahat. Kita pulang yuk, besok onty harus bangun lebih pagi karena ada pekerjaan baru menunggu."

"Ya sudah. Da, momy... love you so much, emmuuaa ..." Mencium sang momy di permukaan selimut tepat di bagian pipi.

Tak lupa, sebelum pergi Raya menemui dokter dan para perawat, bertanya tentang perkembangan sang kakak dan melakukan pembayaran untuk tiga bulan ke depan.

Hari berganti dan alam masih menampakan kegelapan. Gadis berambut panjang, bertubuh ideal dengan bentuk wajah sedikit oval tampak sudah beraktifitas lebih pagi dari biasanya. Seolah hari ini adalah hari pertamanya meraih kebahagiaan setelah sekian lama, merasakan kesedihan.

Menyuci pakaian, menjemur, kemudian menyiapkan sarapan. Dan semuanya beres, bersama sang mentari yang mulai menampakan diri.

"Fayed, ingat jika onty belum datang, bersaba_

"Bersabarlah, Onty pasti akan datang." Potong Fayed, yang sudah hafal dengan ucapan ontynya.

"Anak cerdas."

*SOHO : Small Office Home Office. Apartemen hybrid yang menggabungkan fungsi hunian sekaligus tempat bekerja atau kantor.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status