Share

Pesona Ethan
Pesona Ethan
Author: Soesan

Bab 1

Malam ini udara malam cukup dingin. Angin yang berhembus terdengar berbisik di antara kisi-kisi jendela kamar, dua orang yang sedang mencari kehangatan diri. Hanya kehangatan yang semakin naik yang dinikmati oleh sepasang manusia itu.

Suara desahan bergantian dengan erangan, menyusup ke luar, menyatu bersama angin malam. Mengalun berirama membentuk nada cinta bagi yang memadu, tetapi tidak untuk yang tersakiti oleh mereka.

Danica mengerang di bawah kungkungan Xavier. Pria berbobot lebih berat darinya itu memberi sentuhan tanpa henti yang membuat Danica merasa lemas, tetapi sepertinya Xavier malah menikmatinya karena deru napas Xavier terdengar sangat keras.

"Ah ... Xavier, sshh ... ke-kenapa kau ... tidak putus saja ... dengan Nada?"

Danica bertanya terengah-engah karena desakan Xavier tidak berhenti dan mengamati gerakannya. Saat melihat pertanyaan Danica, Xavier justru mendorong aksinya, menyelesaikan keinginan yang tengah bergejolak dan membuncah agar segera memintanya.

Keduanya terlalu hanyut dalam gelora panas yang mengisi hasrat mereka dan tidak menyadari jika di depan pintu seorang wanita bernama Nada, sudah berdiri selama beberapa menit. Mendengar suara desahan dan erangan dari dalam kamar didiskusikan juga ide yang dihasilkan dalam hati.

Nada baru saja pulang dari rumah sakit karena pembantu sekaligus pengasuhnya yang begitu dia sayangi baru saja didiagnosa mengalami gagal ginjal akut. Hal itu membuat Nada harus mencari biaya tambahan lebih banyak lagi, bahkan sangat banyak untuk mengobati Bethany, pembantu yang telah mengasuhnya selama ini.

Sementara pikirannya sedang dipenuhi masalah biaya Bethany, telinga Nada lagi-lagi mendengar permintaan dari wanita yang suaranya sangat familiar dengan disertai desahan yang belum juga berhenti.

"Sebaiknya k-kau ... segera mencampakkan wanita itu! Ahh ... Xavier ...."

Suara itu sangat membuat Nada muak dan tidak mampu bertahan untuk berdiri lebih lama di depan pintu tersebut .

"Pengkhianat! Benar-benar menjengkelkan!" teriak Nada tegas, seraya menendang daun pintu di hadapannya dengan tenaga.

BRAK!

Dalam hitungan detik, setelah pintu terbuka lebar, kedua netra Nada harus berhadapan dengan dua orang yang berada di atas ranjang dengan tubuh polos mereka.

Rasa pahit menjalari kerongkongan Nada. Namun, mata wanita itu malah menyorot tajam pada orang kedua yang segera mendekati tubuh mereka dengan kain terdekat yang bisa mereka raih.

Xavier turun dari ranjang terburu-buru, lalu meraih sebuah handuk yang diletakkan di atas lantai.

"Rupanya ini yang kamu lakukan di belakangku, Xavier? Sebuah pengkhianatan untukku?" pekik Nada tanpa menunjukkan wajah terluka.

Namun Xavier malah membalasnya dengan amarah yang lebih tinggi.

"Beraninya kamu mengganggu kesenanganku!" balas Xavier tanpa rasa bersalah sama sekali.

Untuk sekali waktu Nada dan tak bisa menahan ingatannya akan kenangan manis kebersamaan dengan Xavier. Di mana hari-hari emas yang manis pernah dia rasakan bersama lelaki itu.

Namun, matanya tetap mengungkapkan ke arah Xavier, seolah-olah semua kenangan yang sempat melintas tadi, kini hanya butiran debu yang dengan cepat terbang ditiup angin, hilang tak berbekas.

Sejurus Nada melihat wajah Xavier yang telah diperbaiki dengan ekspresi berbeda, kemudian pada bagian bawah tubuhnya, lalu berjalan mendekatinya dengan wajah penuh amarah.

Dengan gerakan cepat tanpa terlupakan, Xavier melayangkan sebuah tamparan ke wajah Nada dengan keras membuat wajah wanita itu terhempas ke samping.

Untuk sekali waktu leher Nada bergoyang keras ke arah samping. Namun beberapa detik kemudian, Nada telah berusaha kembali untuk menyorot lurus ke depan.

Hatinya sakit sekali! Namun Xavier tampak sangat menarik bagi mereka. Nada tidak akan menunjukan apa yang dirasakannya di depan pria pengkhianat itu. Terlalu berharga bila dia harus meneteskan air mata untuk mereka, para bajingan yang tidak tau malu.

Dengan mengeraskan hati, Nada mengangkat tinggi-tinggi wajahnya, kemudian dengan tenaga dia membalas tamparan Xavier.

"Hubungan kita putus dari detik ini," seru Nada dengan wajah sedingin es ke wajah Xavier.

Kepala lelaki itu hanya sedikit terhempas. Sama seperti Nada, kepala itu telah kembali terarah ke depan, mencengkeram tangan Nada dan menatap dengan tajam.

Sementara itu, Danica yang tidak mendapat perhatian dari adik tirinya itu, mengungkapkan penuh kebencian ke arah Nada. Namun, Nada tidak peduli padanya.

"Lepaskan tangan kotormu dari tanganku!" sentak Nada sambil menarik tangannya dari cengkeraman Xavier yang menyeringai padanya.

Tak mau kalah dengan Xavier, Nada mengukir wajah sinis kepada lelaki itu, lalu memutar tubuhnya untuk pergi dari tempat itu.

Derap langkah kaki terdengar menaiki tangga menuju kamar atas, di mana keributan antara Xavier dan Nada berlangsung.

Mereka adalah orang tua angkat Nada, yang datang ke kamar itu karena melihat apa yang terjadi.

Mereka berpapasan dengan Nada yang berjalan tergesa meninggalkan ruangan atas, namun mereka tetap melanjutkan langkahnya menuju ruangan itu.

"Apa yang kamu lakukan Danica? Kamu akan menikah dengan Ethan, tapi kamu malah berselingkuh dengan Xavier?"

Tepat ketika sampai di ambang pintu kamar, Vincent terkejut saat melihat keadaan Xavier dan Danica dengan tubuh sebagian tidak berpakaian, hanya tertutupi kain saja. Apa yang dilihatnya sudah cukup untuk memastikan dugaan mereka, apa yang sedang terjadi sebenarnya. Sang ibu tak bisa berkata-kata. Wanita itu hanya menutup mulutnya dengan kedua kalinya.

Danica malah melengos ketika mendengar kutipan sang ayah.

"Ethan lelaki tidak berguna itu?" batin Danica mencemooh lelaki yang akan dinikahkan dengannya. Danica tidak mau menikah dengan pria itu. Itu sebabnya dia dekat dengan Xavier.

Danica akhirnya membocorkan kekesalan dan penolakan pada ayahnya.

"A-aku sudah hamil, Ayah," ucap Danica berbohong. Dia melontarkan alasan itu untuk menghindari pernikahannya dengan Ethan, pria pemalas yang tidak berguna.

"Apa?" Mata Vincent melotot dengan mulut menganga kaget.

Pria paruh baya itu panik dan gelisah. Dia harus mencari cara untuk memilih posisi Danica untuk dinikahkan dengan Ethan, anak haram dari keluarga Andrew. Setelah Danica mengatakan dirinya hamil anak dari Xavier, kini dia harus mencari calon pengganti bagi Ethan karena dirinya, dari keluarga Vincent telah menyukai keluarga Andrew untuk saling menikahkan anak tertua mereka masing-masing.

"Ah-ya! Nada! Aku akan mintanya menikah dengan Ethan. Kudengar dia butuh uang banyak untuk pengobatan Bethany. Aku akan memaksanya menuruti permintaanku ini," tukas sang ayah angkat dari Nada dengan senang. 

Nada pasti tidak akan menolak jika dia akan menawarkan biaya pengobatan untuk pengasuhnya. Karena di mana lagi Nada bisa memperoleh uang pengobatan Betany dengan cepat saat ini?

Dan akhirnya sang ayah angkat menyampaikannya kepada Nada.

Mendengarnya, Nada sangat terkejut. Betapa ayah angkatnya begitu mudah memintanya untuk menikah dengan pria yang dia dengar adalah pria tidak berguna dan merupakan anak haram keluarga Andrew. Betapa dirinya merasa terasing dan marah karena dipaksa untuk melakukan hal yang tidak diinginkannya.

Namun, Nada juga memikirkan kondisi Bethany yang terbaring tak berdaya di rumah sakit dan tidak bisa menunggu lama dan hanya dirinya harapan satu-satunya bagi pengasuhnya itu yang bisa membantunya untuk membiayai pengobatannya.

"Baiklah. Aku menerimanya," ucap Nada pada akhirnya. Keputusan itu harus dia ambil demi Bethany. Satu-satunya orang yang dia sayangi.

Sang ayah puas. Dia senang, karena Nada akhirnya menerima penawarannya.

Sepeninggal sang ayah angkat, kembali wajah Nada mengeras. Tipuan yang dilakukan Xavier untuknya sangat menyakiti hati. Betapa dia merasa jijik pada Xavier dan marah pada pria itu. Namun, dirinya berada dalam pilihan yang sulit. Hanya alasan penyembuhan untuk Bethany-lah yang membuat Nada menerima permintaan orang tua angkatnya itu.

Tanpa suara, air mata jatuh jatuh pipi Nada dalam kesendiriannya malam itu, bukan karena pernikahannya, tapi kondisi Bethany yang membuat lemah. Dalam hidupnya, wanita itu yang selalu dekat dengannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status