Share

Bab 2

Author: Soesan
last update Last Updated: 2022-10-20 16:30:53

Hari ini adalah upacara pernikahan Nada. Sejak pagi buta, Nada sudah dirias dengan sangat cantik. Dolly membelikannya gaun putih toska dengan sangat indah. Tidak biasanya sang mama berbaik hati kepadanya, mungkin karena saat ini dia pertimbangkan Danica untuk bersanding dengan Ethan Andrew. Seorang lelaki dari keluarga Andrew yang di jodohkan dengan Danica dari keluarga Vincent.

Ethan Andrew kabarnya adalah seorang lelaki pemalas dan menjalani hidupnya dengan sangat sederhana, hanya berfoya-foya dengan kaum rendahan. Tentu saja Danica langsung menolaknya ketika mengetahui calon suaminya adalah seorang lelaki yang dia anggap tidak kompeten sehingga dia bisa mengambil keputusan dari Xavier, pacar Nada, guna menggagalkan pernikahan tersebut.

Jika bukan karena biaya pengobatan Bibi Bethany yang semakin mahal, Nada mungkin juga menolak kehadiran Ethan. Demi sang pengasuh yang dia anggap sebagai ibunya, Nada relakan Danica untuk menjadi mempelai wanita Ethan.

Waktu upacara sudah terlambat setengah jam dan pengantin belum tampak batang hidungnya. Semua orang yang hadir di sana tampak gelisah, tidak terkecuali Nada.

Meskipun ini adalah acara pernikahan perjodohan, dia juga tidak ingin mengalami kegagalan. Bagaimana nasib Bibi Bethany jika pernikahan ini batal? Bukan hanya kehilangan sumber pendapatannya untuk pengobatan sang bibi, dia pasti akan mempermalukan keluarga Vincent. Nada tidak memberikan konsekuensinya jika mempermalukan keluarga Vincent.

“Mama serius? Tidak ada keluarga Andrew yang datang?” tanya Danica, dia sama sekali tidak mengecilkan volume suaranya.

“Kenyataannya memang mereka belum hadir, entah apa pengaruhnya,” jawab Dolly tersenyum.

“Terkutuk mereka, Ethan juga pengecut! Jika tidak ingin menikah, kenapa harus seperti ini? Dasar lelaki kurang aja!” umpat Danica cukup jelas di telinga para tamu undangan. Suara melebihi tawon tiba-tiba menguar memenuhi ruangan upacara.

“Apakah mereka dijodohkan? Perjodohan kadang memang bikin ribet.”

“Bisa saja, pengantin lelaki menolak. Saya dengar dia bukan pria yang baik, pemalas dan suka hura-hura. Entah kenapa keluarga Vincent mau menerima pria seperti itu untuk menikah dengan putri mereka?”

“Iya, benar. Sudah harus bersyukur mempelai wanita yang cantik, malah bikin masalah.”

“Kalau aku, tidak mungkin aku menyerahkan putriku untuk seorang lelaki pemalas seperti dia.”

Dalam ruangan itu dipenuhi umpatan dan makian kepada Ethan Andrew. Nada sangat sedih dan malu.

“Benar, saudariku memang memiliki hati yang lembut. Entah kenapa dia mau menikah dengan lelaki yang kurang ajar seperti ini?”

Danica ikut mengompori para tamu undangan membuat Nada kehilangan kesabaran untuk tidak menegur Danica.

“Cukup, Kak! Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Ethan. Bisa saja terkena macet atau ban mobilnya bocor,” ucap Nada tidak suka orang-orang bergosip tentang calon suaminya, meskipun dia sendiri sangat marah terhadap lelaki itu karena tidak kunjung datang.

“Kamu ini sudah dibutakan oleh cinta Ethan, ya? Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini kamu membelanya,” cerca Danica tidak suka karena sikapnya dikritik Nada.

“Cinta? Wanita ini sudah tidak waras. Bagaimana dia mengajukan perkataan semacam itu dan membuat drama tentang calon suaminya yang dia buang dan harus aku gantikan? Jika bukan karena bibi Bethany, aku tak sudi mengikuti perintah papa dan mama,” batin Nada marah.

Nada menggenggam erat untuk mengendalikan emosinya saat mendengar ucapan Danica. Sungguh dia tidak harus melawan mulut kakaknya yang sangat pedas itu. Dia tidak mau menurunkan levelnya ke tingkat Danica yang dengan gampang memaki dan mencerca orang lain sekehendak hatinya.

Di saat mereka masih senang membicarakan tentang Ethan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di pintu gereja dan seorang lelaki berkaki panjang turun dari mobil itu, lalu berjalan menuju ke dalam ruangan upacara pernikahan mereka akan digelar.

Semua orang langsung terdiam ketika melihat seorang lelaki yang berjalan dengan tenang melewati karpet merah.

Semua orang takjup dan kehilangan kata-kata. Lelaki itu sangat tampan dan berwibawa.

Danica kaget melihat penampilan Ethan yang sama sekali tidak cocok dengan informasi yang dia peroleh sebelumnya. Lelaki yang saat ini ada didepannya, jauh di atas rata-rata ketampanan seorang lelaki. Satu kata untuk Ethan, Sempurna!

Terpesona pada pandangan pertama membuat Danica menekan rasa gengsi karena menghina Ethan habis-habisan sebelumnya. Dia harus tahu, mengapa lelaki yang baru datang terlihat berbeda dengan gambaran awal dari orang tua sehingga dia terpaksa menolak, lalu memberikan tubuhnya kepada Xavier.

“Akhirnya, Tuan muda Ethan datang juga. Selamat datang, Tu-”

Lelaki itu melewati Danica begitu saja, tidak peduli ucapan Danica yang terpotong karena dia datang dan ternganga. Ekspresi Ethan dingin untuk Danica. Namun daya tarik dan pesonanya mampu membuat Danica tidak berkedip. Dalam hati, dia berdecak kagum.

Lelaki itu mengenakan pakaian hitam yang bagus, serasi dengan kemeja biru dan dasi kupu-kupu. Seolah-olah bajunya itu dijahit hanya untuk Ethan karena sangat pas di tubuhnya. Pakaian itu membuatnya terlihat rapi dan ramping. Dengan penampilan yang menonjol dan wajah yang tampan, semua orang terkesiap melihat daya tariknya.

Bahkan Nada sendiri tidak bisa mengalihkan mata untuk tidak melihatnya. Nada mematri pandangannya pada lelaki yang baru datang itu, tiba-tiba otaknya kosong. Dia merasa tersihir oleh penampilan Ethan yang tidak biasa. Bagi Nada, wajah Ethan terlihat mulia dan tampan, jauh berbeda dengan apa yang orang ceritakan. Dia menyukai rahang Ethan yang tegas dan mata biru keabu-abuan yang dipadu dengan bulu mata tebal dan lentik. Mata itu tidak tersenyum, tapi memberikan kedamaian kepadanya. Nada tersadar dan malu ketika Ethan menyapanya dan meminta maaf atas keterlambatannya.

"Maafkan aku karena terlambat," ucap Ethan mencium tangan Nada kemudian memberikan tangan kirinya untuk digandeng oleh Nada. Senyum simpul Ethan membuat hati Nada melebur dengan suasana.

“Tidak masalah,” jawab Nada. Dalam hati, dia senang karena akhirnya Ethan datang dan yang lebih penting sepertinya semua orang terpikat oleh penampilan Ethan. Setidaknya ada kelebihan yang dimiliki oleh Ethan.

Nada semakin bersemangat ketika melihat Danica tercengang penuh rasa kagum, bahkan kebakaran jenggot karena melihat kedatangan Ethan. Bahkan tadi dia mendengar Danica berusaha menyapa Ethan, tapi sama tidak dihiraukan oleh lelaki itu.

“Apakah acaranya sudah dimulai?” tanya Ethan. Ternyata lelaki itu bukan hanya penampilannya saja yang sempurna, bahkan suaranya juga terdengar enak dan nyaman di telinga Nada.

“Jangan khawatir! Baru akan dimulai,” jawab Nada sembari melirik ke arah Ethan, tapi tubuhnya membeku. Saat dia melirik Ethan, dia mengenali bross yang sedang dipakai Ethan.

Beberapa waktu yang lalu ketika Xavier ulang tahun, dia ingin memberikan hadiah bross untuk lelaki itu dan dia melihat bross tersebut sangat cantik dan elegan. Nada sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya saja setelah bertanya harganya, Nada menyimpulkan bila dia akan mati rasa. Harga bros itu sangat mahal baginya dan pada akhirnya dia batal membelikan Xavier bross itu.

Mungkin dia akan miskin dan mati muda jika dia memaksa membelikan Xavier waktu itu. Pada kenyataannya, kekasihnya itu mengkhianatinya dan sekarang Ethan memakai bross itu. Dilihat dari detail dan kilaunya, tidak mungkin itu tiruan. Nada sangat yakin hal itu, jika Ethan memakai bros dengan harga lima juta, dari mana dia mendapatkannya? Bukannya dia hanya pria rendahan yang malang dan urakan?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pesona Ethan   Bab 203. Bahagia Sempurna

    "Aku-"Anak itu kembali ketakutan setelah melihat Ethan sejenak. Perlahan kakinya melangkah mundur menjauhi Ethan dan kembali wajahnya tertunduk dalam. Kedua tangannya saling meremas di depan perut."Huh ... aku pikir pria kecil ini pemberani dan bertanggung jawab. Ternyata nyalinya ciut juga," ucap Ethan dengan tawa kecil meledek, tapi sesungguhnya bercanda menggoda.Dia memang sempat marah karena anak itu hampir membahayakan istri dan anak dalam kandungan Nada. Hanya saja setelah melihat Nada memperlakukan dengan manis dan lembut, bahkan memaafkannya dengan mudah, kemarahan itu berangsur surut dan menghilang. Terlebih saat melihat wajah manis dan kata maaf yang diucapkan.Ethan merasa meski umur anak itu masih kanak-kanak, tapi dia telah belajar bertanggung jawab. Dengan kembali mendekati Nada dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf, menunjukkan etika yang baik. Dia terharu oleh sikap berani anak kecil itu.Mendengar tawa kecil Ethan, perlahan anak itu mem

  • Pesona Ethan   Bab 202. Insiden di Taman Kota

    Tujuh bulan lewat usia kehamilan Nada."Ethan, kenapa jalannya lambat banget?" Sejak berangkat dari rumah sakit tiga puluh menit lalu, Nada merasa jarak yang mereka tempuh masih sangat dekat. Bahkan sebagian besar kendaraan dan bisa dikatakan semua kendaraan yang tadinya melaju di belakang mereka telah mendahului. Mungkin juga mereka telah sampai di tempat tujuan dan sudah melakukan pekerjaan.Ethan tersenyum menanggapi protes istrinya sembari memberi lirikan teduh."Ethan, cepatlah sedikit! Mau sampai kantor jam berapa kalau kamu bawa mobilnya kayak siput begini?" Nada mulai sedikit kesal."Sayang, aku sedang membawa wanita hamil. Mana boleh melajukan kendaraan cepat-cepat? Itu sangat berbahaya," ucap Ethan sembari condong ke arah Nada. "Kamu ingat kata dokter tadi? Kehamilanmu mulai besar, kamu harus hati-hati dalam bergerak. Tidak boleh melakukan gerakan secara berlebihan," sambungnya. Ethan mengingatkan Nada pesan dokter pada mereka.Siang ini mereka bar

  • Pesona Ethan   Bab 201. Menyembunyikan Kehamilan

    "Apa aku sekejam itu?" Tiba-tiba Ethan mendorong pintu dan berjalan mendekati mereka.Tatapan dan wajahnya dingin penuh rasa kecewa atas perkataan Nada yang dia dengar dari balik pintu. Bahkan langkahnya tegas seperti langkah dewa perang siap menebas musuh yang menghadang, meski sebenarnya Ethan berjalan normal. Bahkan terbilang lebih lambat dari biasanya."Ethan?" Mata Nada membulat sempurna.Nada dan Serly terkejut setengah mati melihat kedatangan Ethan. Namun, rasa terkejut Serly tidak sebanding dengan rasa terkejut yang dialami Nada. Bukan hanya kedatangan Ethan saja yang membuatnya hampir shock, tapi juga kata-kata yang diucapkan suaminya, serta cara Ethan melihatnya membuat hati Nada bergetar. Namun, seluruh tubuhnya dingin dan membeku.Bahkan, angin yang terbentur oleh tubuh Ethan terasa mencekam baginya. Hingga saat Ethan menghentikan langkah dan berdiri tegak di hadapan dengan sorot mata lekat nan tajam yang sulit diartikan sebagai tatapan cinta, Nada masih membeku membalas

  • Pesona Ethan   Bab 200. Ingin Menjadi Wanita Sempurna

    Semakin hari Ethan merasa istrinya semakin terlihat aneh dan berbeda, seolah istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah ini hanya pemikiran dan dugaannya saja atau memang ada yang disembunyikan oleh Nada darinya? Yang pasti, Ethan merasa kebiasaan istrinya sedikit berbeda dari biasanya."Sayang," panggil Ethan.Sembari menyebut nama Nada, Ethan meraba-raba tempat tidur di sampingnya di mana Nada tidur bersamanya. Tidak ada. Tempat tidur di sampingnya kembali kosong ketika matanya terbuka di pagi hari. Hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa hari ini.Ethan mengarahkan pandangnya pada pintu kamar mandi dan memasang telinga. Sama seperti pagi biasanya, suara gemericik air terdengar cukup berisik. Bisa dipastikan beberapa saat lagi Nada pasti akan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Nada sembari mengusap wajah menggunakan handuk kecil.Seperti perkiraan Ethan, dalam hitungan menit pintu kamar mandi

  • Pesona Ethan   Bab 199. Mual Mendapat Kiss

    "Sayang, ayo bangun ganti baju dulu!" Ethan menarik tangan Nada memintanya bangun setelah membantu istrinya melepaskan high heels."Tidak mau, Ethan. Aku ngantuk banget. Aku mau langsung tidur saja," tolak Nada melepaskan tangan Ethan dan kembali memeluk guling."Sayang, kamu tidak akan tidur nyenyak menggunakan pakaian ini. Lagi pula kamu belum cuci muka." Ethan terus membujuk agar istrinya mau bangun sebentar berganti pakaian dan mencuci wajah untuk menghilangkan riasan sisa pesta. Sayangnya, tidak berhasil. Rasa kantuk telah menguasai istrinya. Selain malam memang telah larut, kemungkinan besar Nada juga lelah meladeni tamu dan teman-temannya saat pesta karena bagaimanapun malam ini mereka adalah bintang party.Tidak berhasil membujuk juga tidak mau mengganggu tidur lelap istrinya, akhirnya Ethan memutuskan membantu mengganti pakaian Nada. Meski sedikit kesusahan, tapi akhirnya berhasil menukar gaun Nada dengan pakaian tidur."Akhirnya," desahnya lega melihat istrinya telah menggu

  • Pesona Ethan   Bab 198. Kejutan Party

    "Ethan, sebenarnya kita mau ke mana?" Nada bingung. Sepulang kerja, Ethan menyuruhnya segera mandi dan berdandan. Dia juga memberikan gaun dan high heels baru yang senada. Katanya sih ada undangan makan malam dari kolega, tapi gelagat yang diberikan suaminya itu cukup membuatnya curiga."Makan malam, Sayang." Jawaban ini yang selalu diberikan Ethan setiap kali Nada bertanya."Hanya makan malam, kenapa harus dandan cantik dan menggunakan gaun semewah ini?" gumamnya setengah menggerutu.Ethan tersenyum mendengar protes istrinya, terlebih melihat wajah cemberut dan kesal Nada yang disembunyikan. Dengan lembut meraih tangan Nada, lalu memberikan satu kecupan pada punggung tangan yang memiliki aroma wangi dari lotion yang dipakainya."Istriku memang harus selalu terlihat cantik," goda Ethan.Nada tersenyum memberi mencibir pada ucapan Ethan."Bagaimana kalau kolegamu tertarik pada kecantikanku, lalu jatuh cinta dan ingin memiliki aku? Apa kamu rela?" Kini giliran Nada yang menggoda.Senyu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status