Share

Part 7

Kulihat waktu menunjukkan jam tujuh pagi. Brayen seperti biasa mengerjai pengasuhnya. Mau dipakaikan seragam sekolah saja pengasuhnya ngos-ngosan. Benar-benar ini bocah menguji iman.

Si Reza sok keren sudah siap berangkat ke kantor, asistennya begitu sibuk menyiapkan perlengkapannya. Aku mah cuek saja walau beberapa kali dia memandangku. 

"Miss Rania memang pas mendampingi tuan Reza kita mah apalah cuma ART biasa, tidak naik-naik pangkat," ucap salah satu ART di rumah ini yang bagian menyapu rumah.

"Memangnya Miss Rania itu mau sama tuan Reza?" tanyaku. Kenapa pula aku begitu kepo.

"Sangat mau miss. Kami bahkan takut dekat dengan tuan Reza kalau ada Miss Rania. Dia suka melototin. Namun, sayang, tuan Reza tidak membuka hatinya sedikit pun dengan gadis-gadis di rumah ini."

"Oh, begitu. Kok jadi takut."

"Sebaiknya nona fokus saja dengan tugas nona disini, jangan dekat -dekat dengan tuan Reza saingannya semua ART di rumah ini. Haha ...." Oala, seketika pengen ngumumin. Woi, aku ini istri sahnya si Reza jangan dekat-dekat.

Daripada melihat si Reza yang tebar pesona sana sini lebih baik menuju ke kamar ibu mertua.

"Lagi buat apa, mbak?" tanyaku ke perawat yang biasa menjaga ibunya Reza.

"Lagi buat sarapan nyonya besar sekalian jadwal minum obatnya."

"Boleh aku ikut membantu?" tanyaku dan mereka mengangguk.

Makanan ibunya Reza juga sangat steril. Ada asisten khusunya. Aku sedikit curiga dengan perawat yang menjaga ibunya Reza karena mereka saling berbisik-bisik. 

Kusiapkan selembar kertas dan langsung kutulis.

IBU ... INI NINA

KEADAAN NINA SUDAH SEHAT.

MAKANAN INI NINA YANG SIAPKAN.

IBU MAKAN YA. KALAU SEHAT NINA INGIN MENGAJAK IBU BERCERITA DI TAMAN BELAKANG RUMAH.

Walau pernah disakiti, aku merasa ibunya Reza membutuhkanku. Kutaruh selembar kertas itu dibawah piring makan ibunya Reza. Makanan tersaji tidak lupa obat ditaruh oleh perawatnya. Kuambil ponsel lalu memfoto obat yang diberi perawat itu. Kuhubungi dokter Gunawan untuk mengecek obat yang kufoto.

[Assalamualaikum dok, ini aku Nina. Aku mau minta tolong lihatkan komposisi dan diperuntukkan untuk penyakit apa obat ini.]

Tak berselang lama dokter Gunawan membalas.

[Walaikumsalam, baik dek Nina. Tapi mohon bersabar kalau sedikit lama ya.]

 

[Siap, Dok] send.

Setidaknya ada tempat untuk bercerita. Misiku kali ini akan selalu membuat tulisan setiap ibunya Reza makan. Karena hanya itu kesempatan yang kupunya. Terserah diterima atau tidak tulisan yang kubuat.

***

Sorenya kulancarkan aksiku kembali menaruh selembar kertas dibawah piring makan ibunya Reza.  Memberikan kata motivasi siapa tahu menjadi jalan kesembuhannya di rumah ini. Di rumah ini aku memang istimewa segala kebutuhanku dipenuhi, dan aku tidak diperbolehkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, jujur aku penasaran dengan obat  yang kukirim ke dokter Gunawan.

Terkadang yang kelihatan baik belum tentu baik. Aku tidak bisa selalu percaya dengan semua yang ada di rumah ini. 

Aku mulai scrol cara bermain basket agar bisa mengalahkan si Reza.

Dokter Gunawan memanggil.

"Assalamualaikum ... Dek Nina."

"Waalaikumsalam ... pak Dokter." Entah mengapa banyak kupu-kupu dihatiku mendengar suaranya.

"Maaf Dek Nina, belum ada info dengan obat yang dek Nina kirim. Semoga besok sudah ada info."

"Gak apa-apa pak Dokter."

Hening, kami sama-sama bingung mau ngomong apa. 

"Dek Nina lagi ngapain?"

"Ini lagi nonton bagaimana bermain bola basket." Dia terdengar tertawa.

"Itu permainan yang sangat menyenangkan Nina. Perbanyak latihan dan usahakan happy menjalaninya pasti cepat bisa."

"Aku akan berusaha pak Dokter, minggu depan aku lomba."

"Dalam rangka apa?"

"Dalam rangka mempertahankan hidupku dengan orang yang paling sok cool disini." Dokter Gunawan semakin keras tertawanya. Sepertinya dia paham maksudku.

"Jangan jadikan beban. Anggap saja hobi baru. Kapan mulai latihan biar saya ajarin."

"Beneran pak dokter?"

Tak berselang lama suara bariton yang sudah tak asing lagi berteriak.

"Romantis sekali sama pak dokternya!" 

Oala, apa sebenarnya si Reza ini ada rasa? 

Komen (36)
goodnovel comment avatar
Yuni Nurmalasari
seru banget
goodnovel comment avatar
Dewi Agung
seru bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Abd Rahman
Serru banget, bikin penasaran !
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status